Pemkab Manggarai Barat Latih 128 Warga di 8 Bidang Vokasi
Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat melatih 128 warga melalui pelatihan vokasi berbasis kompetensi di delapan bidang untuk meningkatkan kualitas SDM dan memenuhi kebutuhan pasar kerja di Labuan Bajo.
![Pemkab Manggarai Barat Latih 128 Warga di 8 Bidang Vokasi](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/01/220040.525-pemkab-manggarai-barat-latih-128-warga-di-8-bidang-vokasi-1.jpg)
Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat (Pemkab Mabar) serius tingkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) lewat pelatihan vokasi. Sebanyak 128 warga telah mengikuti pelatihan berbasis kompetensi (PBK) tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, Koperasi, dan UMKM (Disnakertranskopumkm) Mabar. Pelatihan ini diadakan di Labuan Bajo dan mendapat dukungan penuh dari pemerintah pusat.
Kepala Disnakertranskopumkm Mabar, Theresia P. Asmon atau Ney Asmon, menjelaskan pelatihan vokasi ini dibuka pada awal Januari 2025. Tingginya animo masyarakat terlihat dari jumlah pendaftar yang mencapai 255 orang, melebihi kuota 128 peserta yang tersedia. Pelatihan ini difokuskan pada delapan jurusan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja di daerah tersebut.
Delapan jurusan yang diajarkan meliputi refrigerasi, otomotif, tata kecantikan, teknologi informasi dan komunikasi, pengolahan (processing), teknik listrik, pariwisata, dan garmen apparel. Setiap jurusan diikuti oleh 16 peserta, dimana pelatihan diselenggarakan di UPTD Balai Latihan Kerja (BLK) Disnakertranskopumkm Manggarai Barat.
Program pelatihan vokasi ini dirancang untuk menciptakan link and match antara pendidikan dan dunia kerja. Hal ini merupakan bagian dari dukungan pemerintah pusat melalui Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Lombok Timur. Ney Asmon menekankan pentingnya pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan industri dan dunia usaha di Manggarai Barat, khususnya di Labuan Bajo sebagai kota wisata.
Para instruktur yang mengajar merupakan tenaga profesional dan berkompeten di bidangnya. Mereka memastikan peserta memperoleh keterampilan yang sesuai dengan standar industri. Ney Asmon berharap pelatihan ini dapat membekali peserta dengan kemampuan yang siap pakai, sehingga mereka dapat langsung bekerja atau bahkan memulai usaha sendiri.
Peserta pelatihan yang telah lulus pada pertengahan Januari 2025 lalu kini tengah mengikuti pelatihan intensif. Mereka dilatih untuk memiliki keterampilan khusus yang dibutuhkan di berbagai industri di Labuan Bajo. Kurikulum pelatihan dirancang untuk memenuhi kebutuhan sektor-sektor kunci perekonomian daerah.
Pemilihan jurusan yang diajarkan didasarkan pada analisis kebutuhan industri dan pasar kerja di Manggarai Barat. Hal ini memastikan bahwa pelatihan yang diberikan relevan dan bermanfaat bagi para peserta dalam memasuki dunia kerja. Dengan pelatihan ini, diharapkan angka pengangguran di Manggarai Barat dapat ditekan.
Ney Asmon memberikan pesan kepada para peserta untuk memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin. Ia berharap mereka dapat menyerap ilmu dan keterampilan yang didapatkan untuk berkontribusi pada pembangunan daerah. Keberhasilan program ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing SDM Manggarai Barat.
Kesimpulannya, pelatihan vokasi yang diadakan Pemkab Manggarai Barat merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kualitas SDM dan mengurangi angka pengangguran. Dengan fokus pada jurusan yang relevan dengan kebutuhan industri, pelatihan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat.