Gunung Marapi Erupsi Lagi! Lontarkan Abu Vulkanik hingga 1 Kilometer
Gunung Marapi di Sumatera Barat kembali erupsi pada Kamis dini hari, melontarkan abu vulkanik setinggi 1 kilometer dan meningkatkan kewaspadaan masyarakat sekitar.

Gunung Marapi, yang terletak di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat, kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya. Pada Kamis dini hari, tepatnya pukul 02.29 WIB, gunung berapi ini erupsi dan melontarkan abu vulkanik setinggi kurang lebih 1.000 meter di atas puncak. Erupsi ini terekam oleh seismogram dengan amplitudo maksimum yang tercatat, dan berlangsung selama 54 detik. Petugas Pos Gunung Api Marapi, Teguh, mengonfirmasi kejadian ini dari Padang, Sumatera Barat.
Kolom abu yang dihasilkan erupsi memiliki warna kelabu dengan intensitas tebal dan cenderung mengarah ke selatan. Kejadian ini meningkatkan kekhawatiran akan potensi bahaya yang mungkin ditimbulkan, terutama bagi masyarakat yang tinggal di sekitar gunung dan para pendaki. Status Gunung Marapi saat ini masih berada pada Level II (Waspada), sesuai dengan pengamatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
PVMBG telah mengeluarkan beberapa rekomendasi penting pasca erupsi. Hal ini dilakukan untuk memastikan keselamatan masyarakat dan mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Rekomendasi tersebut perlu diperhatikan dan dipatuhi oleh seluruh pihak yang berkepentingan.
Rekomendasi PVMBG dan Imbauan Kepada Masyarakat
Menyikapi erupsi Gunung Marapi, PVMBG mengeluarkan beberapa rekomendasi penting yang perlu diperhatikan oleh masyarakat. Pertama, masyarakat, pendaki, dan pengunjung dilarang memasuki wilayah radius 3 kilometer dari pusat erupsi, yaitu Kawah Verbeek. Zona ini dianggap rawan akan bahaya langsung dari aktivitas vulkanik Gunung Marapi.
Selain itu, PVMBG juga mengimbau masyarakat yang bermukim di sekitar lembah atau bantaran sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir lahar hujan. Ancaman ini terutama perlu diwaspadai saat musim hujan tiba, mengingat material vulkanik yang telah dikeluarkan dapat menyumbat aliran sungai dan memicu banjir.
Sebagai langkah antisipasi terhadap dampak abu vulkanik, masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut. Hal ini bertujuan untuk mencegah gangguan saluran pernapasan akut (ISPA) yang mungkin terjadi akibat menghirup abu vulkanik. PVMBG juga menekankan pentingnya menjaga kondusivitas suasana di masyarakat dengan tidak menyebarkan berita bohong atau hoaks dan menghindari isu-isu yang tidak jelas sumbernya.
Langkah-langkah Pencegahan dan Kesiapsiagaan:
- Hindari aktivitas di dalam radius 3 kilometer dari Kawah Verbeek.
- Waspadai potensi banjir lahar hujan, terutama saat musim hujan.
- Gunakan masker untuk mencegah ISPA.
- Hindari penyebaran hoaks dan isu-isu yang tidak jelas sumbernya.
Erupsi Gunung Marapi ini menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap potensi bencana alam. Dengan mengikuti rekomendasi dan imbauan dari PVMBG, diharapkan masyarakat dapat meminimalisir risiko dan menjaga keselamatan diri.
Kejadian ini juga menekankan pentingnya pemantauan aktivitas vulkanik secara terus-menerus. Informasi terkini dan akurat dari instansi terkait sangat krusial untuk memberikan respons yang tepat dan efektif terhadap potensi bahaya yang mungkin timbul. Semoga situasi dapat segera kembali kondusif dan masyarakat sekitar tetap aman.