H-10 Lebaran, 157.909 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek: Trans Jawa Paling Ramai
PT Jasa Marga mencatat 157.909 kendaraan meninggalkan Jabotabek pada H-10 Lebaran 2025, dengan peningkatan signifikan menuju Trans Jawa dan imbauan menghindari puncak arus mudik.

PT Jasa Marga mencatat arus lalu lintas keluar Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi (Jabotabek) pada H-10 Lebaran 2025, Jumat (21 Maret 2025), mencapai 157.909 kendaraan. Data ini merupakan akumulasi dari empat gerbang tol utama: Cikampek Utama (arah Trans Jawa), Kalihurip Utama (arah Bandung), Cikupa (arah Merak), dan Ciawi (arah Puncak). Angka ini menunjukkan peningkatan 37,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, namun sedikit lebih rendah 0,3 persen dari lalu lintas normal.
Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga, Lisye Octaviana, menjelaskan distribusi kendaraan yang meninggalkan Jabotabek. Sebanyak 70.800 kendaraan (44,8 persen) menuju arah timur (Trans Jawa dan Bandung), 51.505 kendaraan (32,6 persen) menuju arah barat (Merak), dan 35.604 kendaraan (22,5 persen) menuju arah selatan (Puncak). Peningkatan signifikan terlihat pada jalur menuju Trans Jawa, sementara jalur Puncak mengalami penurunan.
Data lebih rinci menunjukkan peningkatan lalu lintas menuju Trans Jawa melalui Gerbang Tol Cikampek Utama sebesar 10,6 persen dari lalu lintas normal, dengan total 34.726 kendaraan. Sementara itu, lalu lintas menuju Bandung melalui Gerbang Tol Kalihurip Utama tercatat 36.074 kendaraan, atau lebih rendah 4,8 persen dari lalu lintas normal. Secara keseluruhan, lalu lintas menuju Trans Jawa dan Bandung meningkat 2,2 persen dari kondisi normal.
Distribusi Arus Lalu Lintas Menuju Tiga Arah
Arah Trans Jawa, yang meliputi jalur menuju Jawa Tengah dan Jawa Timur, menjadi tujuan terpopuler dengan jumlah kendaraan yang signifikan. Hal ini menunjukkan tingginya minat masyarakat untuk merayakan Lebaran di kampung halaman mereka di luar Jabotabek. Peningkatan lalu lintas di jalur ini juga menunjukkan peningkatan mobilitas masyarakat.
Sementara itu, arus lalu lintas menuju arah Merak, yang merupakan pintu masuk menuju Pulau Jawa bagian barat, juga mengalami peningkatan. Meskipun peningkatannya tidak sebesar menuju Trans Jawa, hal ini tetap menunjukkan adanya pergerakan masyarakat yang cukup signifikan. Data ini menunjukkan adanya tren perjalanan ke destinasi wisata di sepanjang pantai.
Berbeda dengan dua arah sebelumnya, lalu lintas menuju Puncak mengalami penurunan. Hal ini mungkin disebabkan oleh beberapa faktor, seperti cuaca atau pertimbangan lain dari para pengendara. Penurunan ini menunjukkan bahwa tidak semua arah mengalami peningkatan lalu lintas pada periode menjelang Lebaran.
Rekomendasi Jasa Marga untuk Pengguna Jalan
Jasa Marga memberikan imbauan kepada pengguna jalan agar menghindari perjalanan pada waktu-waktu puncak. Puncak arus mudik diprediksi terjadi pada Jumat, 28 Maret 2025, sedangkan puncak arus balik pada Minggu, 6 April 2025. Lisye Octaviana juga menyarankan masyarakat untuk mengunduh aplikasi Travoy untuk mempermudah perencanaan perjalanan mudik.
"Hindari perjalanan di waktu yang diprediksi menjadi waktu puncak, yaitu arus mudik Idul Fitri 2025 pada Jumat, 28 Maret 2025, sedangkan puncak arus balik Idul Fitri 2025 yaitu pada Minggu, 6 April 2025," ujar Lisye. Imbauan ini bertujuan untuk meminimalisir kemacetan dan memastikan kelancaran perjalanan bagi seluruh pengguna jalan.
Dengan adanya data dan imbauan dari Jasa Marga ini, diharapkan masyarakat dapat merencanakan perjalanan mudik Lebaran dengan lebih matang dan efektif. Perencanaan yang baik akan membantu mengurangi potensi kemacetan dan memastikan perjalanan yang aman dan nyaman bagi semua.