Harga Bawang Merah Turun, Cabai Rawit Merah Naik: Pantauan Harga Pangan Nasional Terbaru
Badan Pangan Nasional (Bapanas) melaporkan penurunan harga bawang merah dan kenaikan harga cabai rawit merah di pasaran, serta fluktuasi harga komoditas pangan lainnya.

Badan Pangan Nasional (Bapanas) hari ini, Rabu (23/4), merilis data terbaru mengenai harga sejumlah komoditas pangan di Indonesia. Laporan tersebut menunjukkan fluktuasi harga yang cukup dinamis, dengan beberapa komoditas mengalami penurunan harga sementara yang lain justru mengalami kenaikan. Data ini dikumpulkan dari Panel Harga Bapanas di Jakarta pukul 10.00 WIB.
Salah satu poin penting dalam laporan ini adalah penurunan harga bawang merah di tingkat konsumen. Harga bawang merah tercatat sebesar Rp43.083 per kilogram (kg), turun dari Rp44.395 per kg pada hari sebelumnya. Sebaliknya, harga cabai rawit merah justru mengalami kenaikan, mencapai Rp78.530 per kg, meningkat dari Rp75.950 per kg di hari sebelumnya. Perbedaan harga ini menunjukkan dinamika pasar yang perlu dipantau secara ketat.
Laporan Bapanas juga mencakup berbagai komoditas pangan lainnya, menunjukkan gambaran lengkap mengenai kondisi pasar pangan nasional. Data ini penting untuk membantu pemerintah dalam mengambil kebijakan yang tepat guna menstabilkan harga dan memastikan ketersediaan pangan bagi masyarakat.
Harga Beras dan Komoditas Lain
Selain bawang merah dan cabai rawit merah, Bapanas juga mencatat pergerakan harga komoditas lain. Harga beras premium terpantau naik tipis menjadi Rp15.591 per kg, sementara beras medium naik menjadi Rp13.711 per kg. Beras SPHP Bulog juga mengalami kenaikan ringan, mencapai Rp12.640 per kg. Di sisi lain, harga jagung untuk peternak turun menjadi Rp6.086 per kg, dan kedelai biji kering impor juga mengalami penurunan harga menjadi Rp10.717 per kg.
Bawang putih bonggol juga mengalami penurunan harga, tercatat sebesar Rp44.377 per kg. Sementara itu, harga cabai merah keriting dan cabai merah besar justru mengalami kenaikan, masing-masing menjadi Rp60.828 per kg dan Rp52.024 per kg. Fluktuasi harga ini menunjukkan kompleksitas pasar pangan dan berbagai faktor yang mempengaruhinya.
Perlu dicatat bahwa data harga yang disampaikan merupakan harga di tingkat pedagang eceran secara nasional. Harga di tingkat konsumen di berbagai daerah mungkin sedikit berbeda tergantung faktor-faktor lokal seperti biaya transportasi dan distribusi.
Harga Daging, Minyak Goreng, dan Ikan
Data Bapanas juga mencakup harga daging sapi murni yang turun menjadi Rp136.550 per kg, daging ayam ras yang turun menjadi Rp34.203 per kg, dan telur ayam ras yang turun menjadi Rp28.990 per kg. Harga gula konsumsi naik tipis menjadi Rp18.524 per kg.
Harga minyak goreng juga menunjukkan fluktuasi. Minyak goreng kemasan turun menjadi Rp20.581 per liter, minyak goreng curah turun menjadi Rp17.560 per liter, sementara Minyakita naik menjadi Rp17.611 per liter. Tepung terigu curah dan kemasan juga mengalami penurunan harga, masing-masing menjadi Rp9.749 per kg dan Rp12.884 per kg.
Terakhir, harga ikan juga beragam. Ikan kembung naik menjadi Rp42.130 per kg, ikan tongkol naik menjadi Rp34.917 per kg, sementara ikan bandeng turun menjadi Rp34.217 per kg. Harga garam konsumsi juga turun menjadi Rp11.729 per kg. Daging kerbau beku impor dan daging kerbau segar lokal juga mengalami penurunan harga.
Data harga komoditas pangan ini memberikan gambaran yang komprehensif mengenai kondisi pasar di Indonesia. Perubahan harga yang terjadi menunjukkan dinamika pasar yang kompleks dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari cuaca, permintaan, hingga kebijakan pemerintah. Pemantauan harga secara berkelanjutan sangat penting untuk memastikan stabilitas harga dan ketersediaan pangan bagi seluruh masyarakat.