Harga Sawit Meroket, Polres Pasaman Barat Perketat Pengawasan Cegah Pencurian Sawit
Polres Pasaman Barat tingkatkan pengawasan ketat untuk antisipasi lonjakan kasus pencurian sawit seiring melambungnya harga komoditas ini. Bagaimana strategi mereka?

Kepolisian Resor (Polres) Pasaman Barat, Sumatera Barat, secara sigap meningkatkan pengawasan. Langkah ini diambil untuk mengantisipasi potensi lonjakan kasus pencurian tandan buah kelapa sawit di wilayah tersebut. Peningkatan harga komoditas sawit menjadi pemicu utama kekhawatiran ini.
Kepala Polres Pasaman Barat, AKBP Agung Tribawanto, mengungkapkan bahwa potensi pencurian sangat tinggi. Hal ini mengingat sebagian besar masyarakat di daerah tersebut memiliki kebun kelapa sawit pribadi. Kenaikan harga sawit mencapai Rp3.000 hingga Rp3.500 per kilogram turut memicu risiko.
Menurut AKBP Agung, fenomena kenaikan harga komoditas pertanian seringkali diikuti oleh peningkatan aksi kriminalitas. Oleh karena itu, pengawasan ekstra menjadi krusial untuk menjaga keamanan perkebunan. Semua pihak diimbau untuk turut serta dalam upaya pencegahan ini.
Strategi Pencegahan dan Peran Komunitas
Untuk mengantisipasi maraknya pencurian sawit, AKBP Agung Tribawanto telah mengeluarkan instruksi tegas. Seluruh Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) diperintahkan untuk aktif di lapangan. Mereka bertugas melakukan pengawasan intensif di tengah-tengah masyarakat.
Bhabinkamtibmas diinstruksikan untuk memberikan imbauan serta sosialisasi secara berkelanjutan. Tujuannya adalah agar masyarakat lebih proaktif dalam mengawasi kebun sawit mereka. Dengan demikian, diharapkan area perkebunan dapat terbebas dari ancaman pencurian.
Selain itu, koordinasi erat juga dijalin dengan kepala jorong, wali nagari, dan perangkat desa lainnya. Sinergi ini bertujuan untuk memperketat pengawasan di setiap kampung. Keterlibatan seluruh elemen masyarakat sangat diperlukan dalam upaya ini.
Kapolres menekankan bahwa pengawasan 24 jam terhadap pencurian tandan buah kelapa sawit tidak hanya menjadi tanggung jawab kepolisian. Seluruh lapisan masyarakat diharapkan berperan aktif dalam menjaga keamanan lingkungan. "Mari awasi kebun dan kampung kita," tegasnya.
Potensi dan Luas Perkebunan di Pasaman Barat
Kabupaten Pasaman Barat dikenal sebagai salah satu sentra perkebunan kelapa sawit di Sumatera Barat. Data statistik menunjukkan bahwa luas perkebunan sawit di wilayah ini mencapai 189.508 hektare. Angka ini mencakup baik perkebunan besar maupun perkebunan rakyat.
Secara rinci, luas perkebunan besar atau perusahaan tercatat seluas 62.574 hektare. Sementara itu, perkebunan rakyat memiliki luasan yang jauh lebih dominan, yakni 126.934 hektare. Besarnya luasan ini menjadikan Pasaman Barat sangat rentan terhadap aksi pencurian sawit.
Tingginya potensi ini menuntut kewaspadaan kolektif dari semua pihak. Jika ditemukan hal-hal yang mencurigakan, masyarakat diimbau untuk segera melaporkan kepada pihak kepolisian. Kolaborasi antara warga dan aparat menjadi kunci keberhasilan pencegahan.