Hari Bakti Pemasyarakatan ke-61: Momentum Refleksi dan Aksi Nyata untuk Pemasyarakatan yang Lebih Bermanfaat
Menimipas Agus Andrianto mengajak jajarannya untuk merefleksikan kinerja dan melahirkan aksi nyata dalam rangka Hari Bakti Pemasyarakatan ke-61, demi pemasyarakatan yang lebih bermanfaat bagi masyarakat.

Jakarta, 28 April 2024 - Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Menimipas), Agus Andrianto, menekankan pentingnya Hari Bakti Pemasyarakatan ke-61 sebagai momentum refleksi dan aksi nyata. Peringatan ini bukan hanya sekedar evaluasi di atas kertas, melainkan sebagai pendorong langkah konkret yang berdampak langsung pada kehidupan masyarakat dan warga binaan pemasyarakatan. Hal ini disampaikannya dalam acara tasyakuran Hari Bakti Pemasyarakatan ke-61 di Jakarta.
Agus Andrianto menegaskan bahwa pemasyarakatan bukan hanya tentang penjara, melainkan juga tentang memberikan harapan, membangun kembali jati diri manusia, dan mewujudkan keadilan restoratif bagi masyarakat. Ia mengajak seluruh jajaran Direktorat Jenderal Pemasyarakatan untuk melakukan introspeksi diri yang mendalam. Pertanyaan kunci yang diajukan adalah: apa yang telah dicapai, apa yang masih belum tercapai, dan yang terpenting, apa yang dapat dilakukan bersama untuk menjadikan pemasyarakatan sebagai bagian integral dari pembangunan hukum nasional.
Dalam sambutannya, Menimipas juga menyampaikan bahwa tahun terakhir ini menandai semangat baru dalam pemasyarakatan melalui program akselerasi Kementerian Imipas. Salah satu program unggulannya adalah program ketahanan pangan yang melibatkan aktif warga binaan. Inisiatif ini bertujuan untuk menjadikan warga binaan sebagai aktor pembangunan, bukan sekadar objek pembinaan semata.
Refleksi Kinerja dan Aksi Nyata Pemasyarakatan
Menimipas Agus Andrianto mendorong jajarannya untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja Direktorat Jenderal Pemasyarakatan. Bukan hanya sekedar penilaian administratif, tetapi juga analisis mendalam terhadap dampak program-program yang telah dijalankan terhadap warga binaan dan masyarakat luas. Hal ini penting untuk memastikan bahwa sistem pemasyarakatan berjalan efektif dan efisien.
Lebih lanjut, Menimipas menekankan perlunya inovasi dan kreativitas dalam menjalankan tugas. Tantangan pemasyarakatan di era modern menuntut adaptasi dan pengembangan strategi yang lebih efektif. Salah satu contohnya adalah pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan pengawasan dan pembinaan warga binaan.
Agus Andrianto juga mengingatkan pentingnya kolaborasi dan sinergi antar instansi terkait. Pemasyarakatan membutuhkan dukungan dari berbagai pihak untuk mencapai tujuannya, termasuk penegak hukum, lembaga sosial, dan masyarakat sipil. Kerjasama yang erat akan memperkuat sistem pemasyarakatan dan meningkatkan efektivitasnya.
Program Ketahanan Pangan Berbasis Warga Binaan
Salah satu program unggulan Kementerian Imipas adalah program ketahanan pangan yang melibatkan warga binaan. Program ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan produksi pangan, tetapi juga untuk memberdayakan warga binaan dan memberikan keterampilan yang bermanfaat bagi mereka setelah menjalani masa pidana.
Dengan memanfaatkan lahan yang tersedia di dalam lembaga pemasyarakatan dan potensi tenaga kerja warga binaan, program ini diharapkan dapat menciptakan pusat keunggulan (centre of excellence) dalam produksi pangan. Hal ini akan memberikan kontribusi nyata bagi ketahanan pangan nasional dan sekaligus memberikan kesempatan bagi warga binaan untuk berkontribusi positif bagi masyarakat.
Program ini juga dirancang untuk mengubah persepsi masyarakat tentang warga binaan. Mereka bukan hanya sebagai objek pembinaan, tetapi juga sebagai subjek yang aktif berkontribusi dalam pembangunan. Dengan demikian, program ini diharapkan dapat mendorong reintegrasi sosial warga binaan dan meningkatkan peluang mereka untuk hidup lebih baik setelah menjalani masa pidana.
Apresiasi dan Harapan untuk Masa Depan Pemasyarakatan
Menimipas Agus Andrianto menyampaikan apresiasi yang tinggi atas pengabdian para petugas pemasyarakatan. Ia menekankan pentingnya menjaga semangat pengabdian, memperkuat sinergisitas dan solidaritas, serta terus berinovasi dalam menjalankan tugas. Petugas pemasyarakatan diharapkan menjadi garda terdepan dalam reformasi sistem peradilan pidana di Indonesia.
Agus Andrianto berharap pemasyarakatan Indonesia di masa depan akan lebih bermartabat, lebih produktif, dan lebih manusiawi. Hal ini membutuhkan komitmen dan kerja keras dari seluruh pihak yang terlibat dalam sistem pemasyarakatan. Dengan semangat Hari Bakti Pemasyarakatan ke-61, diharapkan pemasyarakatan dapat memberikan kontribusi yang lebih besar bagi masyarakat dan bangsa Indonesia.
Tema Hari Bakti Pemasyarakatan Ke-61, "Pemasyarakatan Pasti Bermanfaat untuk Masyarakat", merefleksikan komitmen untuk memberikan kontribusi nyata dan dampak positif bagi masyarakat sesuai tujuan sistem pemasyarakatan.