Panen Jagung di Lapas Pohuwato: Bina Kemandirian Warga Binaan dan Ketahanan Pangan
Lembaga Pemasyarakatan Pohuwato panen jagung hasil kerja keras warga binaan, sebagai upaya peningkatan kemandirian dan ketahanan pangan.

Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Pohuwato, Gorontalo, berhasil memanen jagung hasil kerja sama antara petugas lapas dan warga binaan pemasyarakatan (WBP) pada Kamis, 20 Maret 2023. Panen raya ini menandai keberhasilan program pembinaan kemandirian yang dijalankan Lapas Pohuwato, yang juga selaras dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan ketahanan pangan nasional. Kegiatan ini melibatkan 10 orang warga binaan yang dibimbing langsung oleh petugas lapas.
Kepala Lapas Pohuwato, Tristiantoro Adi Wibowo, menjelaskan bahwa program pertanian ini merupakan bagian integral dari pembinaan kemandirian bagi WBP. "Melalui kegiatan ini, warga binaan tidak hanya mengisi waktu dengan hal yang bermanfaat, tetapi juga memperoleh keterampilan yang dapat mereka terapkan setelah bebas nanti," ujar Adi Wibowo. Program ini diharapkan dapat memberikan bekal keterampilan yang berharga bagi para warga binaan untuk masa depan mereka.
Panen jagung ini merupakan hasil kerja keras beberapa bulan terakhir. Kegiatan ini tidak hanya berfokus pada aspek pertanian, tetapi juga bertujuan untuk membangun karakter dan mental para warga binaan agar mampu berkontribusi positif bagi masyarakat setelah menjalani masa hukuman. Dengan demikian, Lapas Pohuwato tidak hanya berfungsi sebagai tempat pembinaan hukuman, tetapi juga sebagai tempat pengembangan potensi dan keterampilan para warga binaan.
Pembinaan Kemandirian Melalui Pertanian
Kepala Subseksi Kegiatan Kerja Lapas Pohuwato, Fery Utiarahman, menambahkan bahwa kegiatan pertanian ini merupakan salah satu bentuk pembinaan yang bertujuan membekali warga binaan dengan keterampilan nyata di bidang agribisnis. "Kami ingin mereka memiliki bekal setelah menjalani masa pidana. Dengan pelatihan pertanian ini, mereka bisa memiliki peluang usaha di bidang agribisnis," kata Fery. Hal ini sejalan dengan visi Lapas Pohuwato untuk menciptakan pembinaan yang berorientasi pada kemandirian dan ketahanan pangan.
Pelatihan pertanian yang diberikan kepada warga binaan mencakup berbagai aspek, mulai dari pengolahan lahan, penanaman, perawatan tanaman, hingga panen. Para petugas lapas memberikan bimbingan dan pengawasan secara intensif agar warga binaan dapat menyerap ilmu dan keterampilan yang diberikan secara maksimal. Dengan demikian, diharapkan para warga binaan dapat memiliki bekal keterampilan yang cukup untuk memulai usaha sendiri setelah bebas nanti.
Program ini juga memberikan dampak positif bagi ketahanan pangan di sekitar Lapas Pohuwato. Hasil panen jagung dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pangan di dalam lapas, dan bahkan dapat dijual untuk menambah penghasilan warga binaan. Hal ini menunjukkan bahwa program pembinaan kemandirian di Lapas Pohuwato tidak hanya bermanfaat bagi warga binaan, tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi lingkungan sekitar.
Lebih lanjut, Fery menegaskan komitmen Lapas Pohuwato dalam menciptakan pembinaan yang berorientasi pada kemandirian dan ketahanan pangan. "Kami terus mendorong dalam menciptakan pembinaan yang berorientasi pada kemandirian serta ketahanan pangan, dan sejalan dengan program pemerintah dalam membangun masyarakat yang produktif," ucapnya. Hal ini menunjukkan keseriusan Lapas Pohuwato dalam mendukung program pemerintah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Harapan Ke Depan
Suksesnya panen jagung ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi warga binaan lainnya untuk aktif berpartisipasi dalam program pembinaan kemandirian yang diselenggarakan oleh Lapas Pohuwato. Keberhasilan ini juga menjadi bukti nyata bahwa pembinaan di dalam lapas tidak hanya berfokus pada hukuman, tetapi juga pada pemulihan dan pengembangan diri para warga binaan agar dapat kembali menjadi anggota masyarakat yang produktif dan bertanggung jawab. Program-program serupa akan terus dikembangkan dan ditingkatkan untuk mendukung upaya peningkatan kemandirian dan ketahanan pangan.
Ke depannya, Lapas Pohuwato berencana untuk mengembangkan program pertanian yang lebih beragam, sehingga dapat memberikan lebih banyak pilihan keterampilan bagi warga binaan. Dengan demikian, diharapkan para warga binaan dapat memiliki lebih banyak peluang usaha setelah bebas nanti, dan dapat berkontribusi lebih besar bagi perekonomian masyarakat. Komitmen Lapas Pohuwato untuk mendukung program pemerintah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat akan terus berlanjut.
Program ini juga diharapkan dapat menjadi contoh bagi lapas-lapas lain di Indonesia untuk menerapkan program pembinaan kemandirian yang serupa. Dengan demikian, diharapkan dapat tercipta sistem pemasyarakatan yang lebih efektif dan humanis, yang tidak hanya berfokus pada hukuman, tetapi juga pada pemulihan dan pengembangan diri para warga binaan.