Lapas Jambi Dukung Ketahanan Pangan Nasional lewat Program Pertanian
Kanwil Ditjenpas Jambi mendorong program ketahanan pangan dengan memberdayakan warga binaan untuk bercocok tanam di lahan Lapas, menghasilkan berbagai komoditas dan keterampilan.
Jambi, 14 Februari 2024 - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Kanwil Ditjenpas) Jambi menunjukkan komitmennya terhadap program ketahanan pangan nasional. Langkah nyata yang diambil adalah dengan memanfaatkan lahan di lingkungan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) untuk kegiatan pertanian. Inisiatif ini diharapkan tidak hanya meningkatkan produksi pangan, tetapi juga memberdayakan warga binaan.
Akselerasi Ketahanan Pangan di Lapas Jambi
Kepala Kanwil Ditjenpas Jambi, Hidayat, menyatakan bahwa program ketahanan pangan yang dicanangkan pemerintah tengah diimplementasikan secara intensif di seluruh Lapas di wilayah kerjanya. "Program ketahanan pangan yang dicanangkan presiden kita akselerasikan di lapas sesuai arahan pak Keminpas," ujar Hidayat dalam keterangannya di Jambi, Jumat lalu.
Langkah ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional. Dengan melibatkan warga binaan dalam kegiatan pertanian, diharapkan dapat memberikan kontribusi positif, baik dari segi ekonomi maupun sosial.
Berbagai Komoditas Unggulan
Sejumlah Lapas di Jambi telah memulai program ini dengan hasil yang cukup menggembirakan. Berbagai komoditas pertanian telah dibudidayakan, seperti pisang (sebanyak 1000 batang!), kacang tanah, berbagai jenis sayuran, dan bahkan budidaya ikan dengan sistem bioflok. Keberagaman komoditas ini menunjukkan potensi yang besar dari program ini.
Hidayat menekankan pentingnya pemanfaatan seluruh lahan yang tersedia di 14 Satuan Kerja (Satker) Ditjenpas di Jambi. "Semua lahan yang ada dimanfaatkan untuk bercocok tanam, jangan sampai ada lahan yang terbengkalai," tegasnya. Hal ini menunjukkan komitmen yang serius dalam memaksimalkan potensi yang ada.
Pemberdayaan Warga Binaan
Program ini tidak hanya berfokus pada peningkatan produksi pangan, tetapi juga bertujuan untuk memberdayakan warga binaan. Dengan terlibat aktif dalam kegiatan pertanian, warga binaan dapat mengisi waktu luang mereka secara produktif dan memperoleh penghasilan tambahan. Hal ini penting untuk masa depan mereka setelah menjalani masa pembinaan.
Selain kegiatan pertanian, Kanwil Ditjenpas Jambi juga memberikan pelatihan keterampilan lain kepada warga binaan, seperti kerajinan tangan dan pengembangan Usaha Kecil Menengah dan Mikro (UMKM). Pelatihan-pelatihan ini bertujuan untuk membekali warga binaan dengan keahlian yang dapat menunjang kehidupan mereka setelah bebas nanti.
Kolaborasi untuk Kesuksesan
Untuk mendukung program ini, Kanwil Ditjenpas Jambi telah menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk perbankan. "Kita sudah koordinasi dengan perbankan, guna kerja sama membuat tabungan warga binaan sehingga penghasilan dari karya mereka bisa ditabung. Setelah bebas mereka sudah punya tabungan dan kemampuan untuk menghidupi keluarganya," jelas Hidayat. Kerjasama ini sangat penting untuk keberlanjutan program dan peningkatan kesejahteraan warga binaan.
Ke depannya, Kanwil Ditjenpas Jambi berencana untuk memperluas kerjasama dengan berbagai pihak, baik untuk pemasaran hasil pertanian dan kerajinan warga binaan, maupun untuk mendapatkan pelatihan dan pembekalan yang lebih komprehensif. Dengan dukungan dan kolaborasi yang kuat, program ini diharapkan dapat memberikan dampak yang lebih besar bagi ketahanan pangan nasional dan pemberdayaan warga binaan.
Kesimpulan
Program ketahanan pangan di Lapas Jambi merupakan contoh nyata dari upaya pemerintah dalam meningkatkan produksi pangan dan memberdayakan masyarakat, termasuk warga binaan. Dengan pemanfaatan lahan secara optimal dan pelatihan keterampilan yang komprehensif, program ini berpotensi besar untuk berkontribusi pada pembangunan ekonomi dan sosial di Jambi.
