Lapas Martapura Sukses Panen Sayur dan Ikan, Berdayakan Warga Binaan
Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Martapura, OKU Timur, Sumatera Selatan, sukses panen raya sayur dan ikan air tawar, memberdayakan warga binaan melalui program pertanian dan pelatihan keterampilan.
![Lapas Martapura Sukses Panen Sayur dan Ikan, Berdayakan Warga Binaan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/07/220225.711-lapas-martapura-sukses-panen-sayur-dan-ikan-berdayakan-warga-binaan-1.jpg)
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Martapura, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan, baru-baru ini menggelar panen raya sayur dan ikan air tawar. Panen raya ini menandai keberhasilan program pemasyarakatan yang mengintegrasikan pertanian dan pelatihan keterampilan bagi warga binaan. Kegiatan yang dilaksanakan di lahan pertanian Sarana Asimilasi Edukasi (SAE) di belakang Lapas Martapura ini merupakan bukti nyata komitmen Lapas dalam mendukung program pemerintah.
Panen Raya: Terong dan Ikan Lele
Kepala Lapas Kelas II B Martapura, Edi Saputra, mengungkapkan bahwa panen kali ini menghasilkan 10 kilogram terong dan 20 kilogram ikan lele. "Panen hari ini adalah sayur terong dan ikan lele," ujar Edi Saputra di Martapura, Jumat lalu. Hasil panen tersebut langsung didistribusikan ke dapur lapas untuk memenuhi kebutuhan pangan warga binaan.
Ini merupakan panen raya keempat sejak tahun 2024. Keberhasilan ini menunjukkan konsistensi program pertanian di Lapas Martapura dalam memberdayakan warga binaan dan mendukung ketahanan pangan di dalam lapas.
Memberdayakan Warga Binaan melalui Pertanian
Program pertanian di Lapas Martapura sejalan dengan 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan RI, khususnya poin ke-2 yang fokus pada pemberdayaan warga binaan. "Kami ingin memberdayakan warga binaan dengan kegiatan positif sekaligus memenuhi kebutuhan pangan bagi warga binaan di Lapas Martapura," jelas Edi Saputra. Program ini tidak hanya menyediakan makanan bergizi, tetapi juga memberikan keterampilan berharga bagi warga binaan.
Kegiatan ini juga merupakan bagian integral dari pelatihan keterampilan bagi warga binaan. Mereka dilatih untuk membudidayakan berbagai jenis sayuran, mulai dari kangkung, terong, dan cabai, hingga budidaya ikan air tawar dan peternakan unggas. Keterampilan ini diharapkan dapat menjadi bekal berharga bagi mereka setelah menjalani masa pidana.
Lahan Kosong Beralih Fungsi Menjadi Lahan Produktif
Lapas Martapura memanfaatkan lahan kosong di area lapas secara optimal. Lahan tersebut diubah menjadi lahan pertanian yang produktif, menghasilkan berbagai jenis sayur mayur dan ikan air tawar. Inovasi ini menunjukkan efisiensi penggunaan lahan dan komitmen Lapas dalam menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi warga binaan.
Komitmen Terus Berkembang
Lapas Martapura terus menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan program pelatihan yang produktif, inovatif, dan bermanfaat bagi warga binaan. Program ini selaras dengan arahan percepatan nasional di bidang imigrasi dan pemasyarakatan. Dengan memberikan pelatihan keterampilan, Lapas Martapura tidak hanya memenuhi kebutuhan pangan internal, tetapi juga mempersiapkan warga binaan untuk masa depan yang lebih baik setelah mereka bebas.
Kesimpulan
Panen raya sayur dan ikan di Lapas Martapura merupakan contoh sukses integrasi program pemasyarakatan dan pemberdayaan warga binaan. Program ini tidak hanya memberikan manfaat langsung berupa penyediaan pangan, tetapi juga memberikan keterampilan berharga bagi warga binaan, mempersiapkan mereka untuk masa depan yang lebih baik setelah menjalani masa hukuman. Keberhasilan ini patut diapresiasi dan diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi lembaga pemasyarakatan lain di Indonesia.