Warga Binaan Rutan Baturaja Petik Hasil: 10 Kg Terong dari Kebun Tahanan!
Rutan Baturaja sukses memberdayakan warga binaan melalui program bercocok tanam, menghasilkan panen raya 10 kg terong dan berkontribusi pada ketahanan pangan nasional.

Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, telah berhasil memberdayakan warga binaannya melalui program pelatihan bercocok tanam. Program ini tidak hanya memberikan keterampilan baru, tetapi juga berkontribusi pada ketahanan pangan nasional. Inisiatif ini dijalankan di lahan kosong Rutan Baturaja, yang sebelumnya terbengkalai, kini telah disulap menjadi kebun sayur yang produktif.
Kepala Rutan Kelas IIB Baturaja, Abdul Hamid, menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari pembinaan warga binaan yang komprehensif. Pembinaan tidak hanya berfokus pada aspek mental dan spiritual, tetapi juga mencakup keterampilan praktis yang bermanfaat bagi kehidupan mereka setelah bebas nanti. Program ini juga sejalan dengan program ketahanan pangan nasional yang dicanangkan oleh pemerintah.
Berbagai jenis sayuran ditanam di lahan tersebut, termasuk terong, tomat, dan cabai. Prosesnya, mulai dari pengolahan lahan hingga panen, dilakukan langsung oleh warga binaan di bawah bimbingan petugas rutan. Hal ini menunjukkan komitmen Rutan Baturaja dalam memberikan kesempatan bagi warga binaan untuk belajar dan berkembang, bahkan di dalam lingkungan tahanan.
Panen Raya dan Kontribusi pada Ketahanan Pangan
Keberhasilan program ini ditandai dengan panen raya beberapa waktu lalu. Sebanyak 10 kilogram terong berhasil dipanen dan langsung didistribusikan ke dapur Rutan Baturaja untuk memenuhi kebutuhan pangan warga binaan. Ini merupakan bukti nyata bahwa program ini tidak hanya memberikan keterampilan, tetapi juga menghasilkan produk yang bermanfaat.
Abdul Hamid menambahkan bahwa program ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan diri warga binaan. Dengan memiliki keterampilan bercocok tanam, mereka memiliki bekal untuk kembali ke tengah masyarakat dan berkontribusi positif. Keterampilan ini menjadi modal berharga bagi mereka untuk memulai kehidupan baru setelah menjalani masa tahanan.
Lebih lanjut, Kepala Rutan menekankan bahwa Rutan Baturaja tidak hanya menjalankan fungsi pemasyarakatan, tetapi juga berperan aktif dalam pembangunan sektor pangan dan pemberdayaan manusia. Program ini membuktikan bahwa pembinaan yang efektif dapat dilakukan bahkan di lingkungan penjara.
Memberdayakan Warga Binaan Menuju Kehidupan yang Lebih Baik
Program bercocok tanam di Rutan Baturaja ini merupakan contoh nyata dari upaya pemasyarakatan yang integratif. Selain memberikan keterampilan, program ini juga memberikan dampak positif pada ketahanan pangan di lingkungan rutan dan sekitarnya. Dengan memanfaatkan lahan kosong, program ini juga menunjukkan efisiensi dan kepedulian terhadap lingkungan.
Keberhasilan panen terong menunjukkan potensi besar dari program ini. Dengan pengembangan yang berkelanjutan, program ini diharapkan dapat menghasilkan panen yang lebih besar dan lebih beragam di masa mendatang. Hal ini akan semakin meningkatkan kontribusi Rutan Baturaja terhadap ketahanan pangan dan pemberdayaan warga binaan.
Melalui program ini, Rutan Baturaja tidak hanya menjalankan tugas pembinaan, tetapi juga memberikan kesempatan bagi warga binaan untuk belajar, berkarya, dan berkontribusi positif bagi masyarakat. Program ini menjadi bukti bahwa pemasyarakatan yang efektif dapat menghasilkan perubahan yang signifikan dalam kehidupan warga binaan.
Dengan bekal keterampilan bercocok tanam, diharapkan para warga binaan dapat memiliki masa depan yang lebih cerah setelah bebas nanti. Mereka tidak hanya memiliki keterampilan untuk mencari nafkah, tetapi juga memiliki rasa percaya diri yang lebih tinggi untuk menjalani kehidupan yang lebih baik.
Inisiatif Rutan Baturaja ini patut diapresiasi sebagai contoh nyata bagaimana lembaga pemasyarakatan dapat berperan aktif dalam pembangunan dan pemberdayaan masyarakat, bahkan dari dalam lingkungan tahanan. Semoga program ini dapat terus berkembang dan menginspirasi lembaga pemasyarakatan lainnya di Indonesia.