Rutan Rantau Dukung Ketahanan Pangan, Tanam Sayur di Lahan Terbatas
Rumah Tahanan Rantau, Tapin, Kalimantan Selatan, berupaya mendukung program ketahanan pangan dengan menanam palawija dan sayuran, meskipun terkendala lahan terbatas di tengah kota.

Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Rantau, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, menunjukkan komitmennya terhadap program ketahanan pangan nasional. Berbagai upaya dilakukan untuk mendukung misi Asta Cita, salah satunya dengan melibatkan warga binaan dalam kegiatan bercocok tanam palawija dan sayuran. Namun, keterbatasan lahan di area Rutan yang terletak di tengah kota menjadi tantangan utama dalam mewujudkan program ini.
Plt. Kepala Rutan Kelas IIB Rantau, Rahmad Pijati, menjelaskan kendala utama yang dihadapi. "Keterbatasan lahan di lingkungan Rutan Kelas IIB Rantau yang berada di tengah kota menjadi kendala utama dalam pelaksanaan program ketahanan pangan seperti misi Asta Cita," ujarnya di Rantau, Selasa (11/3).
Meskipun demikian, pihak Rutan tidak patah semangat. Mereka telah berupaya mencari solusi untuk mengatasi permasalahan lahan terbatas ini demi mendukung program ketahanan pangan. Koordinasi intensif telah dilakukan dengan berbagai pihak terkait, termasuk Dinas Pertanian dan Sekretaris Daerah Kabupaten Tapin.
Mencari Solusi Lahan untuk Ketahanan Pangan
Berkat koordinasi yang baik, Rutan Rantau mendapatkan dua rekomendasi lokasi lahan yang berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai area pertanian bagi warga binaan. Salah satu lokasi yang dipertimbangkan adalah Kebun Pertanian Terpadu. "Kami sudah berkoordinasi dan mendapatkan dua rekomendasi lokasi, salah satunya di Kebun Pertanian Terpadu," kata Rahmad Pijati.
Selain mencari lahan baru, Rutan juga telah memanfaatkan lahan-lahan kecil yang tersedia di sekitar area rutan, seperti di gang-gang dan pos sekitar. Namun, upaya untuk mendapatkan lahan yang lebih luas dan strategis terus dilakukan. Pertimbangan utama dalam pemilihan lahan adalah faktor keamanan dan pengawasan terhadap warga binaan.
Lokasi Kebun Pertanian Terpadu dinilai cukup ideal. "Lahan yang direkomendasikan Dinas Pertanian di Kebun Pertanian Terpadu menurut saya cukup cocok karena tempatnya tertutup, sehingga memungkinkan warga binaan untuk melakukan aktivitas bercocok tanam dengan tetap dalam pengawasan," jelas Pijati.
Kerja Sama dengan Kodim 1010 Tapin
Untuk memastikan kelancaran program dan keamanan warga binaan yang terlibat dalam kegiatan pertanian di luar area rutan, Rutan Kelas IIB Rantau menjalin kerja sama dengan Komando Distrik Militer (Kodim) 1010 Tapin. Pihak Kodim akan membantu mengawasi warga binaan selama mereka mengikuti program pembinaan di lokasi yang telah ditentukan.
"Kami akan bekerja sama dengan Dandim 1010 Tapin, tenaga kerja dari warga binaan, sementara pengawalannya dari TNI," ungkap Pijati. Kerja sama ini diharapkan dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi warga binaan serta memastikan program berjalan efektif dan produktif.
Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, termasuk Kodim 1010 Tapin, diharapkan program ketahanan pangan di Rutan Rantau dapat berjalan optimal. Hal ini sejalan dengan arahan pemerintah pusat untuk mendorong partisipasi aktif dalam upaya ketahanan pangan nasional.
Harapan dan Kontribusi terhadap Ketahanan Pangan Daerah
Rahmad Pijati berharap upaya yang dilakukan Rutan Rantau dapat memberikan kontribusi nyata terhadap program pembinaan warga binaan dan ketahanan pangan daerah. Kegiatan pertanian ini tidak hanya memberikan keterampilan baru bagi warga binaan, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan produksi pangan lokal.
Melalui program ini, diharapkan warga binaan dapat memperoleh keterampilan bercocok tanam yang dapat bermanfaat bagi mereka setelah menjalani masa pembinaan. Selain itu, hasil pertanian yang dihasilkan juga dapat membantu memenuhi kebutuhan pangan di lingkungan Rutan dan bahkan berkontribusi pada ketahanan pangan daerah secara lebih luas. Upaya ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional.
Keberhasilan program ini bergantung pada dukungan dan kerja sama semua pihak. Dengan komitmen dan kerja keras bersama, diharapkan program ketahanan pangan di Rutan Rantau dapat menjadi contoh bagi lembaga pemasyarakatan lainnya di Indonesia.