Sukses Panen Raya! 1 Ton Jagung Hasil Kerja Keras Narapidana Lapas Suliki
Lembaga Pemasyarakatan Suliki, Sumatera Barat, berhasil panen raya 1 ton jagung hasil kerja keras para narapidana, sebagai bagian dari program pembinaan kemandirian.
![Sukses Panen Raya! 1 Ton Jagung Hasil Kerja Keras Narapidana Lapas Suliki](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/06/230235.159-sukses-panen-raya-1-ton-jagung-hasil-kerja-keras-narapidana-lapas-suliki-1.jpg)
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Suliki, Limapuluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar) berhasil memanen raya 1 ton jagung pada Kamis, 2 Februari 2025. Jagung ini merupakan hasil kerja keras para narapidana yang mengikuti program pembinaan kemandirian di Lapas.
Sukses Program Pembinaan Kemendirian Lapas Suliki
Kepala Lapas Suliki, Kamesworo, menjelaskan bahwa jagung tersebut merupakan hasil kerja sama narapidana dan petugas Lapas sejak November 2024. Mereka berhasil menggarap lahan seluas 850 meter persegi, mulai dari penanaman hingga panen. Program ini merupakan bagian dari Asta Cita Presiden, sebuah program yang bertujuan untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
Keterlibatan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Limapuluh Kota sangat penting dalam keberhasilan program ini. Mereka memberikan pendampingan dan pelatihan kepada narapidana, mulai dari tahap pembibitan hingga panen. Kerja sama ini menunjukkan pentingnya sinergi antara lembaga pemerintahan dalam mendukung program pembinaan di Lapas.
Pemasaran dan Manfaat Panen Raya
Satu ton jagung hasil panen akan dipasarkan ke warga sekitar. Sebagian hasil panen juga akan diberikan kepada keluarga narapidana sebagai bentuk apresiasi dan dukungan. Hal ini menunjukkan komitmen Lapas Suliki untuk memberikan manfaat nyata dari program pembinaan kepada para narapidana dan keluarga mereka.
Kamesworo menyampaikan terima kasih kepada Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Dirjen Pemasyarakatan, dan Kepala Kantor Wilayah Pemasyarakatan Sumbar atas dukungan yang diberikan. Dukungan tersebut sangat penting untuk keberlangsungan program pembinaan kemandirian di Lapas Suliki.
Pengalaman dan Harapan Narapidana
Salah satu narapidana yang terlibat, Riki, mengungkapkan rasa senangnya dapat berpartisipasi dalam program ini. Ia merasa mendapatkan ilmu dan pengalaman berharga yang dapat menjadi bekal setelah bebas nanti. Hal ini menunjukkan bahwa program pembinaan di Lapas Suliki tidak hanya berfokus pada aspek ekonomi, tetapi juga pada pengembangan keterampilan dan peningkatan kualitas hidup narapidana.
Dukungan Pemerintah Daerah
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Limapuluh Kota, Witra Porsepwandi, menyatakan bahwa program pembinaan di Lapas Suliki telah berhasil mewujudkan ketahanan pangan. Pihaknya memberikan pendampingan penuh kepada narapidana, mulai dari pembibitan hingga panen. Harapannya, ilmu yang diberikan dapat bermanfaat bagi narapidana dalam kehidupan setelah menjalani masa hukuman.
Kesimpulan
Panen raya jagung di Lapas Suliki merupakan bukti nyata keberhasilan program pembinaan kemandirian bagi narapidana. Program ini tidak hanya memberikan keterampilan pertanian, tetapi juga memberikan harapan baru dan bekal hidup bagi para narapidana setelah bebas. Kerja sama yang baik antara Lapas Suliki, pemerintah daerah, dan instansi terkait menjadi kunci keberhasilan program ini. Semoga program serupa dapat diimplementasikan di berbagai Lapas di Indonesia untuk meningkatkan kualitas hidup dan masa depan para narapidana.