DPR Apresiasi Program Pembinaan Keterampilan Garmen di Lapas Makassar
Anggota Komisi XIII DPR RI memberikan apresiasi tinggi terhadap program pembinaan kemandirian warga binaan di bidang garmen di Lapas Kelas I Makassar, berharap program serupa diterapkan di lapas lain.
Makassar, 7 Februari 2024 - Anggota Komisi XIII DPR RI, H. Sugiat Santoso, memberikan apresiasi yang tinggi terhadap program pembinaan kemandirian warga binaan di Lapas Kelas I Makassar, khususnya dalam bidang garmen. Kunjungan kerja beliau pada Kamis lalu menyoroti keberhasilan program ini sebagai contoh bagi lembaga pemasyarakatan lain di Indonesia.
"Kami sangat mengapresiasi program garmen di Lapas Makassar" ujar Sugiat saat meninjau langsung fasilitas produksi garmen tersebut. "Program ini telah berhasil memberikan keterampilan berharga bagi warga binaan dan hasilnya sangat mengesankan. Ini menjadi contoh nyata bagi lapas lain dalam memberikan bekal keterampilan bagi warga binaan," tambahnya.
Program Pembinaan dan Kesiapan Kembali ke Masyarakat
Sugiat Santoso menekankan pentingnya program pembinaan berbasis keterampilan untuk mempersiapkan warga binaan kembali ke masyarakat. Ia melihat langsung bagaimana program garmen di Lapas Makassar telah berhasil menciptakan lingkungan kerja layaknya pabrik garmen sungguhan, dengan kualitas produksi yang sangat baik. "Keterampilan di bidang garmen ini sudah seperti pabrik garmen sungguhan, dan produksinya sangat bagus," pujinya.
Lebih lanjut, ia berharap agar program serupa dapat diterapkan di seluruh lembaga pemasyarakatan di Indonesia. Hal ini bertujuan untuk memberikan warga binaan kegiatan positif dan bekal keterampilan yang bermanfaat setelah mereka kembali ke masyarakat. Dengan begitu, mereka memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan pekerjaan dan menjalani kehidupan yang lebih baik.
Dukungan Regulasi dan Anggaran
Ketua Tim Kunker Spesifik Komisi XIII DPR RI ini juga menyoroti pentingnya dukungan yang lebih luas, baik dari sisi regulasi maupun anggaran, untuk keberlangsungan program-program pembinaan seperti ini. "Kami di DPR RI memiliki tugas dalam pembuatan regulasi, dan kami mendukung kebijakan yang memperkuat pembinaan di Lapas," tegas Sugiat.
Ia juga berencana membahas realisasi anggaran untuk program pembinaan ini bersama Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan dalam waktu dekat pada sidang di DPR RI. Hal ini menunjukkan komitmen DPR RI untuk memastikan keberlanjutan dan peningkatan kualitas program pembinaan di lembaga pemasyarakatan.
Efisiensi Anggaran dan Kualitas Makanan
Selain program garmen, Sugiat juga mengapresiasi efisiensi anggaran yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pemasyarakatan. Dalam kunjungannya, ia juga meninjau secara langsung kualitas makanan yang disediakan untuk warga binaan di Lapas Kelas I Makassar. Hal ini menunjukkan kepedulian DPR RI terhadap seluruh aspek pembinaan di dalam lembaga pemasyarakatan, termasuk aspek kesejahteraan warga binaan.
Kesimpulannya, kunjungan kerja anggota Komisi XIII DPR RI ini memberikan angin segar bagi program pembinaan di Lapas Kelas I Makassar. Apresiasi dan dukungan yang diberikan diharapkan dapat mendorong pengembangan program serupa di lapas lain, sehingga dapat menciptakan dampak positif yang lebih luas bagi para warga binaan dan masyarakat Indonesia.
Program pembinaan di Lapas Kelas I Makassar ini patut diapresiasi sebagai contoh baik bagi lapas lainnya. Dengan memberikan keterampilan yang relevan, para warga binaan memiliki kesempatan yang lebih besar untuk berintegrasi kembali ke masyarakat setelah menjalani masa hukuman.