Hasil Panen Padi Penajam Paser Utara Melonjak Signifikan, Lampaui Target Nasional!
Hasil panen padi di Kabupaten Penajam Paser Utara meningkat drastis hingga hampir dua kali lipat pada musim panen pertama 2025, melampaui target nasional dan kendala hama.

Petani di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, berhasil memetik hasil panen padi yang signifikan pada musim panen pertama tahun 2025. Produksi padi mencapai 6,3 hingga 6,6 ton per hektare, meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan tahun lalu yang hanya 3,4 hingga 4 ton per hektare. Kenaikan ini terjadi di tengah tantangan hama dan keterbatasan infrastruktur irigasi, menunjukkan keberhasilan strategi pertanian lokal.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara, Gunawan, menjelaskan bahwa Kecamatan Penajam mencatat hasil panen tertinggi, yaitu 6,6 ton per hektare, sementara Kecamatan Waru mencapai 6,3 ton per hektare. Peningkatan ini dinilai luar biasa mengingat lahan persawahan di daerah tersebut masih mengandalkan tadah hujan dan belum memiliki sistem irigasi yang memadai. "Hasil panen padi di Kecamatan Penajam 6,6 ton per hektare dan di Kecamatan Waru 6,3 ton per hektare pada tahun ini," ujar Gunawan.
Keberhasilan ini menunjukkan efektivitas pembinaan teknis kepada petani, termasuk penggunaan benih unggul, pengendalian hama, dan optimalisasi waktu tanam. Meskipun petani menghadapi tantangan berupa serangan hama tikus, wereng, walang sangit, ulat grayak, dan hama putih palsu, upaya pengendalian hama sejak awal tanam terbukti efektif menjaga hasil panen tetap optimal. "Tapi upaya pengendalian sejak awal tanam dinilai berhasil menjaga hasil panen tetap optimal," kata Gunawan. "Dilakukan penyemprotan pestisida saat pra tanam dan pemantauan rutin di masa tanam, serta bibit unggul juga disalurkan agar ketahanan tanaman lebih kuat," tambahnya.
Tantangan dan Strategi Pertanian di Penajam Paser Utara
Petani di Kabupaten Penajam Paser Utara menghadapi sejumlah tantangan dalam meningkatkan produktivitas pertanian. Salah satu kendala utama adalah keterbatasan infrastruktur irigasi, dengan sebagian besar lahan persawahan masih mengandalkan sistem tadah hujan. Hal ini membuat petani rentan terhadap kekeringan dan ketidakpastian curah hujan.
Selain itu, serangan hama juga menjadi ancaman serius bagi hasil panen. Berbagai jenis hama, seperti tikus, wereng, walang sangit, ulat grayak, dan hama putih palsu, menyerang tanaman padi dan dapat menurunkan hasil panen secara signifikan. Namun, upaya pengendalian hama yang dilakukan oleh petani dan pemerintah daerah terbukti efektif dalam mengatasi masalah ini.
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara telah berupaya untuk membantu petani dalam mengatasi tantangan tersebut. Bantuan berupa peralatan pertanian, benih unggul padi, pembinaan teknis, dan pembangunan infrastruktur pertanian diberikan untuk meningkatkan produktivitas dan ketahanan pangan daerah. Pemberian bibit unggul juga menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam meningkatkan hasil panen.
Strategi pengendalian hama terpadu juga diterapkan, meliputi penyemprotan pestisida secara tepat waktu dan pemantauan rutin di masa tanam. Hal ini memastikan bahwa serangan hama dapat diatasi sejak dini dan tidak menyebabkan kerusakan yang signifikan pada tanaman padi.
Capaian yang Melebihi Target
Hasil panen padi di Kabupaten Penajam Paser Utara tahun 2025 tidak hanya melampaui capaian tahun sebelumnya, tetapi juga melebihi target nasional yang ditetapkan sebesar empat ton per hektare. Ini merupakan pencapaian yang membanggakan dan menunjukkan keberhasilan program peningkatan produksi padi di daerah tersebut.
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara berkomitmen untuk terus mendukung petani dalam mempertahankan dan meningkatkan hasil panen padi. Berbagai upaya akan terus dilakukan untuk memastikan sektor pertanian di daerah tersebut tetap produktif dan mampu berkontribusi pada ketahanan pangan nasional.
Keberhasilan ini menjadi bukti nyata bahwa dengan strategi dan dukungan yang tepat, petani di daerah dengan keterbatasan infrastruktur pun mampu meningkatkan produktivitas pertaniannya. Hal ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia untuk meningkatkan produksi padi dan ketahanan pangan nasional.
Ke depan, pemerintah daerah akan terus berupaya meningkatkan infrastruktur pertanian, memberikan pelatihan dan pendampingan kepada petani, serta menyediakan akses yang lebih mudah terhadap teknologi pertanian modern. Dengan demikian, diharapkan hasil panen padi di Kabupaten Penajam Paser Utara dapat terus meningkat dan berkontribusi pada kesejahteraan petani.