HIPMI dan Kadin Jatim Perkuat Kerja Sama Perdagangan dengan Thailand, Bidik Ekspor Maksimal
HIPMI dan Kadin Jatim melakukan business matching dengan pengusaha Thailand untuk meningkatkan ekspor dan mengatasi defisit neraca perdagangan, memanfaatkan potensi pasar Thailand yang menjanjikan bagi UMKM.

Surabaya, 13 Maret 2024 (ANTARA) - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jawa Timur dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur menggelar pertemuan bisnis atau business matching dengan sejumlah pengusaha Thailand. Langkah ini diinisiasi sebagai upaya strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui peningkatan ekspor ke Thailand dan negara-negara lain. Pertemuan tersebut dihadiri oleh sekitar 70 pengusaha dari HIPMI dan Kadin Jatim, serta Director Department of International Trade Promotion Manistry of Commerce Thailand, Hataichanok. Pertemuan ini dilatarbelakangi oleh defisit neraca perdagangan Jatim-Thailand yang terus terjadi sejak tahun 2020.
Ketua Umum HIPMI Jatim, Ahmad Salim Assegaf, menekankan potensi besar Thailand sebagai pasar ekspor. "Thailand adalah salah satu negara yang cukup potensial sebagai negara tujuan ekspor," katanya di Surabaya. Ia melihat peluang signifikan bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Jawa Timur di negara tersebut, mengingat pertumbuhan ekonomi Thailand yang stabil dan permintaan pasar yang terus meningkat. Namun, potensi ini belum dimanfaatkan secara maksimal, terbukti dari defisit neraca perdagangan Jatim-Thailand yang terus membengkak.
Data Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Timur menunjukkan defisit yang signifikan. Pada 2020, ekspor Jatim ke Thailand mencapai 451.92 ribu dolar AS, sementara impor mencapai 750.10 ribu dolar AS, menghasilkan defisit 289.18 ribu dolar AS. Tren defisit ini berlanjut hingga tahun 2023, bahkan hingga periode Januari-Oktober 2024, dengan angka defisit yang terus meningkat. Kondisi ini mendorong HIPMI dan Kadin Jatim untuk mengambil langkah proaktif dalam meningkatkan ekspor ke Thailand.
Mendorong Peningkatan Ekspor dan Mengatasi Defisit Perdagangan
Pertemuan bisnis ini bertujuan untuk membuka dialog dan membahas peluang kerja sama antara pengusaha Jawa Timur dan Thailand di berbagai sektor. Sektor-sektor yang menjadi fokus meliputi manufaktur, makanan dan minuman, industri jasa, konstruksi, dan industri agro. Ahmad Salim berharap pertemuan ini dapat menjadi titik tolak peningkatan ekspor komoditas unggulan Jawa Timur ke Thailand. Komoditas ekspor utama Jatim ke Thailand meliputi tembaga, plastik, barang dari plastik, daging dan olahan ikan, tembakau, berbagai produk kimia, kertas/karton, bahan kimia organik, berbagai olahan ikan dan udang, serta besi dan baja.
Sementara itu, komoditas impor utama Jatim dari Thailand antara lain plastik dan barang dari plastik, gandum, gula dan kembang gula, bahan kimia organik, hasil penggilingan, olahan makanan, mesin pesawat dan mekanik, kertas dan karton, berbagai produk kimia, serta perekat dan enzim. Ketua Komite Tetap Perdagangan dan Jasa Luar Negeri Kadin Jatim, Fernanda Reza Muhammad, optimistis upaya kolaborasi antara HIPMI dan Kadin Jatim akan mampu mengatasi defisit neraca perdagangan dengan Thailand.
Fernanda Reza Muhammad menambahkan bahwa kerjasama ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian Jawa Timur. Dengan meningkatkan ekspor, diharapkan dapat membuka lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Selain itu, kerjasama ini juga dapat memperkuat hubungan ekonomi antara Indonesia dan Thailand.
Pihak Thailand juga menunjukkan komitmen yang kuat. Director Department of International Trade Promotion Manistry of Commerce Thailand, Hataichanok, menyatakan kesiapannya untuk menjadi jembatan antara Thailand dan Indonesia dalam hal ekspor dan impor. "Ke depannya, kalau ada apa-apa bisa hubungi kami dan juga kami berencana untuk berkolaborasi dan mengadakan business matching dengan Kadin dan HIPMI Jatim," ujar Hataichanok.
Harapan Terwujudnya Kerja Sama yang Berkelanjutan
Pertemuan antara HIPMI dan Kadin Jatim dengan pengusaha Thailand diharapkan dapat menghasilkan kerja sama yang berkelanjutan dan saling menguntungkan. Kedua belah pihak sepakat untuk terus menjalin komunikasi dan kolaborasi untuk meningkatkan volume perdagangan. Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan defisit neraca perdagangan antara Jawa Timur dan Thailand dapat diatasi dan bahkan berubah menjadi surplus di masa mendatang. Hal ini akan memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan ekonomi Jawa Timur dan Indonesia secara keseluruhan.
Langkah konkret yang akan dilakukan selanjutnya adalah identifikasi produk unggulan Jawa Timur yang memiliki potensi pasar di Thailand. Selain itu, akan dilakukan pelatihan dan pendampingan bagi UMKM Jawa Timur agar mampu bersaing di pasar internasional. Dengan dukungan dari pemerintah dan kerja sama yang solid antara HIPMI dan Kadin Jatim, diharapkan target peningkatan ekspor ke Thailand dapat tercapai.