Kerja Sama Maluku-Jatim: Dorong Perekonomian Lewat Transaksi Perdagangan hingga Rp500 Miliar
Pemprov Maluku dan Jatim jalin kerja sama perdagangan untuk tingkatkan perekonomian daerah, target transaksi tembus Rp500 miliar.

Pemerintah Provinsi Maluku dan Jawa Timur resmi menjalin kerja sama perdagangan untuk meningkatkan perekonomian kedua daerah. Kerja sama ini ditandai dengan kunjungan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, ke Ambon pada Selasa, 22 April 2024, bersama para pengusaha dan pejabat pemerintah Provinsi Jawa Timur. Kunjungan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian Maluku, khususnya dalam sektor pertanian, perikanan, dan perkebunan.
Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, menyambut baik kerja sama ini. Ia menyatakan bahwa kehadiran Gubernur Khofifah dan rombongan membawa angin segar bagi perekonomian Maluku. Provinsi Maluku saat ini tengah fokus pada peningkatan perdagangan di berbagai sektor, termasuk pertanian, perketahanan pangan, kehutanan, perikanan, perkebunan, peternakan, perindustrian, dan perdagangan di Kabupaten Maluku Tengah, Kota Ambon, dan sekitarnya.
Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Maluku, Kasrul Selang, menambahkan bahwa kerja sama ini akan diimplementasikan melalui penandatanganan berbagai perjanjian kerja sama perdagangan. Target transaksi perdagangan antara kedua provinsi ditargetkan mencapai lebih dari Rp500 miliar. Hal ini diharapkan dapat menciptakan keseimbangan antara jual beli produk dari kedua daerah.
Potensi Perdagangan Maluku-Jatim
Provinsi Maluku akan menjadi pemasok hasil bumi seperti produk perkebunan, pertanian, kehutanan, dan perikanan. Sementara itu, Provinsi Jawa Timur akan memasok bahan pokok seperti ayam, telur, bawang putih, bawang merah, dan gula. Kasrul Selang menjelaskan bahwa terdapat sekitar 46 jenis transaksi perdagangan yang ditargetkan dalam kerja sama ini. Sebagian besar transaksi akan fokus pada pembelian bahan pokok oleh Maluku dan penjualan hasil bumi oleh Maluku kepada Jawa Timur.
Selain kerja sama antar pemerintah provinsi, kerja sama juga akan melibatkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) masing-masing. Hal ini bertujuan untuk memperluas jangkauan dan kemudahan akses bagi pelaku usaha di kedua daerah. Pemerintah Provinsi Maluku juga membuka akses pasar bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal agar dapat dilirik oleh para pengusaha dari Jawa Timur.
Lebih dari 120 pengusaha dari Jawa Timur turut serta dalam misi dagang ini. Dari jumlah tersebut, sekitar 46 pedagang akan melakukan transaksi langsung, sementara sekitar 80 UMKM akan memamerkan produknya dengan harapan dapat terjalin transaksi baru. Hal ini menunjukkan komitmen kedua pemerintah daerah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui kolaborasi yang saling menguntungkan.
Harapan Terwujudnya Keseimbangan Ekonomi
Kerja sama perdagangan antara Maluku dan Jawa Timur diharapkan dapat menciptakan keseimbangan ekonomi di kedua daerah. Selama ini, Maluku mungkin lebih banyak mengimpor bahan pokok dari daerah lain. Dengan kerja sama ini, diharapkan Maluku dapat mengurangi ketergantungan pada daerah lain untuk bahan pokok sekaligus meningkatkan pendapatan daerah melalui penjualan hasil bumi. Sementara itu, Jawa Timur dapat memperluas pasar produknya ke Maluku.
Misi dagang ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi di Maluku dan Jawa Timur. Transaksi perdagangan yang ditargetkan mencapai lebih dari Rp500 miliar menunjukkan potensi besar yang dapat dicapai melalui kerja sama antar daerah ini. Keberhasilan kerja sama ini akan menjadi contoh bagi daerah lain untuk melakukan kolaborasi serupa guna meningkatkan perekonomian daerah masing-masing.
Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan UMKM di Maluku dapat semakin berkembang dan meningkatkan daya saingnya di pasar yang lebih luas. Dukungan dari pemerintah daerah sangat penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.