IBC Dorong Kolaborasi Akselerasi Kesejahteraan dan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Indonesian Business Council (IBC) menekankan pentingnya kolaborasi konkret antara pemerintah dan swasta untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen dan kesejahteraan masyarakat Indonesia melalui Indonesia Economic Summit (IES) 2025.

Jakarta, 18 Februari 2025 - Indonesian Business Council (IBC), sebuah asosiasi yang terdiri dari CEO dan pemimpin bisnis serta industri di Indonesia, menegaskan pentingnya kolaborasi nyata dari berbagai pihak untuk mewujudkan kesejahteraan dan mendorong pertumbuhan ekonomi domestik. Hal ini disampaikan dalam Indonesia Economic Summit (IES) 2025, sebuah acara yang mempertemukan lebih dari 1.500 peserta dari 48 negara, termasuk pembuat kebijakan, pemimpin bisnis, pakar, dan akademisi.
Kolaborasi sebagai Kunci Kesejahteraan
Ketua Dewan Pengawas IBC, Arsjad Rasjid, menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi yang tinggi, inklusif, dan berkelanjutan hanya dapat tercapai melalui kolaborasi kuat antara sektor swasta dan pemerintah. IES 2025 diharapkan bukan sekadar pertemuan, tetapi sebagai titik balik di mana gagasan-gagasan dapat diwujudkan dalam langkah-langkah konkret. "Kami ingin memastikan diskusi di IES 2025 menghasilkan dampak signifikan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia dan kesejahteraan masyarakat," ujarnya.
Rasjid memaparkan lima formula kunci untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen dan meningkatkan kesejahteraan. Formula tersebut meliputi: pemanfaatan keunggulan kompetitif Indonesia; kebijakan industri yang tepat sasaran; kebijakan luar negeri dan diplomasi yang aktif; penerapan prinsip good governance; dan peningkatan kepercayaan antara pemerintah dan sektor swasta. Kelima poin ini menjadi fokus utama diskusi dan kolaborasi dalam IES 2025.
Peran Swasta dalam Pertumbuhan Ekonomi
Sementara itu, Chief Executive Officer (COO) IBC, Sofyan Djalil, menambahkan bahwa IES 2025 diharapkan menjadi momentum bagi sektor swasta untuk berkontribusi lebih besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Dukungan kebijakan publik yang mampu memperkuat daya saing dan mempermudah aktivitas bisnis menjadi sangat krusial. "IES 2025 akan menjembatani para pemimpin bisnis, ahli ekonomi, dan pembuat kebijakan untuk membahas langkah-langkah strategis guna menciptakan iklim kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi tinggi, inklusif, dan berkelanjutan," kata Sofyan.
Hasil Konkret IES 2025
IES 2025 menghasilkan sejumlah komitmen konkret dari berbagai pihak. Beberapa nota kesepahaman (MoU) ditandatangani antara pemerintah, perusahaan swasta, dan lembaga internasional untuk mendukung proyek-proyek strategis. Proyek-proyek tersebut mencakup energi terbarukan, infrastruktur digital, dan pengembangan sumber daya manusia (SDM).
Salah satu proyek unggulan yang diumumkan adalah pembangunan pusat energi terbarukan di Indonesia bagian timur. Proyek ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut dan mengurangi ketergantungan pada energi fosil. Selain itu, program pelatihan vokasi juga diluncurkan untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja lokal, guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Kesimpulan
Indonesia Economic Summit 2025 yang diinisiasi IBC menjadi bukti nyata komitmen untuk mendorong kolaborasi antara pemerintah dan swasta. Dengan fokus pada lima formula kunci dan proyek-proyek strategis, diharapkan Indonesia dapat mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara signifikan. Kolaborasi yang berkelanjutan dan implementasi kebijakan yang tepat akan menjadi kunci keberhasilan upaya ini.