IHSG Menguat: Respons Positif Keputusan BI dan The Fed
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat signifikan pagi ini, didorong oleh keputusan Bank Indonesia (BI) dan The Fed yang mempertahankan suku bunga acuan.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka menguat pada Kamis pagi, seiring pelaku pasar merespons positif keputusan Bank Indonesia (BI) dan The Fed yang sama-sama menahan tingkat suku bunga acuan. Penguatan ini menunjukkan optimisme pasar terhadap stabilitas ekonomi domestik dan global. IHSG dibuka dengan kenaikan 63,85 poin atau 1,01 persen, mencapai posisi 6.375,51. Kenaikan ini juga diikuti oleh Indeks LQ45 yang naik 6,35 poin atau 0,89 persen ke posisi 718,02. Keputusan ini memberikan dampak positif pada sentimen investor.
Meskipun demikian, masih ada pandangan yang cenderung konservatif. "IHSG hari ini berpotensi sideways cenderung koreksi," ujar CFP Head of Retail Research BNI Sekuritas Fanny Suherman di Jakarta, Kamis. Pernyataan ini menunjukkan bahwa meskipun ada penguatan, potensi koreksi tetap ada dan perlu diwaspadai oleh para investor.
Keputusan The Fed dan BI untuk mempertahankan suku bunga menjadi faktor utama penguatan IHSG. Hal ini memberikan kepastian bagi investor dan mengurangi ketidakpastian pasar, sehingga mendorong aliran dana masuk ke pasar saham Indonesia. Stabilitas ekonomi makro baik di dalam negeri maupun global menjadi faktor pendorong utama kepercayaan investor.
Keputusan The Fed dan Dampaknya
Bank sentral Amerika Serikat (AS), The Fed, mengumumkan keputusan untuk tetap mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 4,25 sampai 4,5 persen. Keputusan ini sesuai dengan ekspektasi pasar dan memberikan sinyal positif bagi perekonomian global. Ketua The Fed, Jerome Powell, dalam konferensi pers menyampaikan bahwa ekonomi AS tetap kuat. Powell menyatakan, "Secara keseluruhan, ekonomi telah menunjukkan kemajuan signifikan dalam dua tahun terakhir. Kondisi pasar tenaga kerja tetap solid, dan inflasi semakin mendekati target jangka panjang 2 persen, meskipun masih sedikit tinggi."
Pernyataan Powell tersebut memberikan keyakinan pada investor bahwa ekonomi AS masih dalam kondisi yang sehat dan terkendali. Hal ini mengurangi kekhawatiran akan resesi dan mendorong investor untuk lebih optimis terhadap pasar saham global, termasuk IHSG.
Proyeksi The Fed untuk dua kali pemangkasan suku bunga pada 2025 juga menjadi faktor yang turut mempengaruhi sentimen positif pasar. Meskipun pemangkasan masih di masa mendatang, proyeksi ini memberikan harapan akan pelonggaran moneter di masa depan, yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan pasar saham.
Keputusan BI dan Stabilitas Ekonomi Domestik
Di dalam negeri, Bank Indonesia (BI) juga memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan atau BI-Rate tetap pada level 5,75 persen. Keputusan ini diambil setelah Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada 18 dan 19 Maret 2025. Keputusan BI ini dinilai tepat dan sejalan dengan upaya menjaga stabilitas ekonomi makro Indonesia.
Dengan mempertahankan suku bunga acuan, BI bertujuan untuk mengendalikan inflasi dan menjaga nilai tukar Rupiah. Kebijakan ini memberikan kepastian dan kepercayaan kepada investor domestik dan asing, sehingga mendorong investasi dan pertumbuhan ekonomi. Stabilitas ekonomi makro yang terjaga menjadi faktor penting dalam menguatnya IHSG.
Keputusan BI ini juga mempertimbangkan kondisi ekonomi global yang masih bergejolak. Dengan mempertahankan suku bunga, BI dapat merespon perubahan kondisi ekonomi global dengan lebih fleksibel dan efektif. Hal ini menunjukkan kehati-hatian dan kewaspadaan BI dalam menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.
Pergerakan Bursa Saham Global
Bursa saham AS, Wall Street, juga menunjukkan penguatan pada perdagangan Rabu (19/03). Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 383,32 poin (0,92 persen) ke 41.964,63, indeks S&P 500 melonjak 60,63 poin (1,08 persen) ke 5.675,29, dan Nasdaq Composite bertambah 246,67 poin (1,41 persen) menjadi 17.750,79. Penguatan di Wall Street ini juga memberikan dampak positif terhadap sentimen pasar global, termasuk IHSG.
Sementara itu, bursa saham regional Asia menunjukkan pergerakan yang beragam. Indeks Nikkei melemah 93,54 poin (0,00 persen) ke 37.751,61, indeks Shanghai menguat 9,85 poin (0,29 persen) ke 3.416,52, indeks Kuala Lumpur menguat 0,01 poin (0,00 persen) ke 1.517,81, dan indeks Straits Times menguat 23,36 poin (0,60 persen) ke 3.931,85. Pergerakan yang beragam ini menunjukkan dinamika pasar regional yang masih dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Secara keseluruhan, penguatan IHSG pagi ini menunjukkan respons positif pasar terhadap keputusan BI dan The Fed untuk mempertahankan suku bunga acuan. Keputusan ini memberikan kepastian dan mengurangi ketidakpastian pasar, sehingga mendorong investor untuk lebih optimis terhadap prospek ekonomi domestik dan global. Namun, potensi koreksi tetap perlu diwaspadai.