IIF Dorong Akses Air Bersih di Indonesia: Kolaborasi untuk Keberlanjutan
Indonesia Infrastructure Finance (IIF) berperan aktif lewat skema KPBU dalam meningkatkan akses air bersih, mendukung target 100 persen akses air bersih pada 2030.

Jakarta, 25 Maret 2024 (ANTARA) - PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) memainkan peran krusial dalam meningkatkan akses air bersih bagi masyarakat Indonesia. Kolaborasi menjadi kunci strategi IIF dalam mencapai tujuan mulia ini, khususnya melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
Hal ini diungkapkan oleh Chief Investment Officer IIF, M. Ramadhan Harahap, di Jakarta. Beliau menekankan pentingnya kemitraan untuk mengoptimalkan keahlian dan sumber daya, serta memastikan pembagian risiko dan keuntungan yang seimbang dalam proyek-proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM).
Dengan pendekatan KPBU, IIF tidak hanya memastikan kelayakan finansial proyek, tetapi juga memastikan dampak sosial dan lingkungan yang positif bagi masyarakat. Komitmen ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) 6, yaitu akses air bersih dan sanitasi untuk semua, yang menjadi prioritas pemerintah Indonesia.
Peran Strategis IIF dalam Peningkatan Akses Air Bersih
IIF menyadari pentingnya akses air bersih sebagai fondasi kesehatan, kesejahteraan, dan pertumbuhan ekonomi. Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024 menunjukkan bahwa akses air minum layak di Indonesia telah mencapai 92,64 persen. Meskipun angka ini cukup tinggi, masih ada kesenjangan yang perlu diatasi.
Artinya, masih ada sekitar 1 dari 10 rumah tangga di Indonesia yang belum memiliki akses air minum layak. Untuk mengatasi hal ini, pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) menjadi solusi utama. SPAM mencakup fasilitas produksi, pengolahan, penyimpanan, dan distribusi air minum yang aman dan berkualitas.
IIF telah aktif terlibat dalam berbagai proyek SPAM strategis di berbagai wilayah Indonesia. Salah satu contohnya adalah proyek SPAM di Bandar Lampung dengan kapasitas 750 liter per detik (lps), yang diharapkan dapat meningkatkan pasokan air bersih bagi penduduk setempat secara signifikan.
Selain itu, IIF juga berkontribusi dalam pembangunan dan pengoperasian pengolahan air bersih dengan kapasitas 450 lps di Kota Dumai. Proyek-proyek ini mencerminkan komitmen IIF terhadap pembangunan infrastruktur berkelanjutan dan dampak positif bagi masyarakat.
Inovasi Pembiayaan untuk Mempercepat Akses Air Bersih
Melalui skema pembiayaan yang inovatif dan berkelanjutan, IIF berupaya mempercepat pencapaian target 100 persen akses air bersih di Indonesia pada tahun 2030. Kolaborasi dengan pemerintah daerah dan sektor swasta menjadi kunci keberhasilan strategi ini.
Komitmen IIF terhadap pembangunan berkelanjutan tidak hanya terlihat dalam proyek-proyek SPAM, tetapi juga dalam berbagai inisiatif lain yang mendukung akses air bersih. IIF terus berupaya untuk mencari solusi inovatif dan berkelanjutan untuk mengatasi tantangan akses air bersih di Indonesia.
Dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat, diharapkan target 100 persen akses air bersih di Indonesia pada tahun 2030 dapat terwujud. Hal ini akan memberikan dampak positif yang signifikan terhadap kesehatan, kesejahteraan, dan perekonomian Indonesia.
IIF optimistis bahwa dengan kolaborasi yang kuat dan komitmen yang berkelanjutan, Indonesia dapat mengatasi tantangan akses air bersih dan memastikan bahwa setiap warga negara memiliki akses terhadap air minum yang aman dan berkualitas.