Kolaborasi PUPR-Bank Dunia: Dorong Swasembada Pangan dan Infrastruktur Berkelanjutan
Kementerian PUPR dan Bank Dunia perkuat kolaborasi untuk mencapai swasembada pangan Indonesia melalui modernisasi irigasi dan proyek infrastruktur strategis lainnya.
![Kolaborasi PUPR-Bank Dunia: Dorong Swasembada Pangan dan Infrastruktur Berkelanjutan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/01/31/230207.126-kolaborasi-pupr-bank-dunia-dorong-swasembada-pangan-dan-infrastruktur-berkelanjutan-1.jpg)
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Bank Dunia meningkatkan kerja sama untuk mewujudkan swasembada pangan dan pembangunan infrastruktur berkelanjutan di Indonesia. Menteri PUPR, Dody Hanggodo, mengumumkan hal ini pada Jumat (31 Januari) di Jakarta. Pernyataan ini disampaikan setelah pertemuan dengan Direktur Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste, Carolyn Turk.
Salah satu fokus utama Presiden adalah mencapai swasembada pangan, memastikan ketersediaan bahan pangan pokok dalam negeri. Selain pangan, swasembada air dan energi juga menjadi prioritas. Kementerian PUPR berperan penting mendukung Kementerian Pertanian sebagai leading sector dalam pencapaian swasembada pangan melalui pembangunan dan modernisasi irigasi.
Modernisasi irigasi menjadi kunci. Salah satu tantangan terbesar adalah optimalisasi penggunaan air. Untuk mengatasi ini, Kementerian PUPR berkolaborasi dengan Bank Dunia melalui proyek Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP). SIMURP menggabungkan teknologi Climate Smart Agriculture (CSA) untuk meningkatkan produktivitas pertanian, efisiensi penggunaan air, mengurangi emisi, dan meningkatkan pendapatan petani. Keberhasilan SIMURP bahkan dinilai Bank Dunia berpotensi untuk diperluas (scaling-up) demi ketahanan pangan nasional.
Selain SIMURP, contoh lain adalah penerapan irigasi hemat air di Cirebon yang terbukti meningkatkan produktivitas tanpa boros air. Tidak hanya fokus pada pangan, Kementerian PUPR juga memprioritaskan perbaikan jalan daerah, penyediaan air bersih, serta pengelolaan sampah dan limbah. Proyek besar lainnya termasuk Giant Sea Wall untuk perlindungan pantai, mengatasi penurunan tanah, dan pengendalian banjir.
Saat ini, empat proyek kerjasama dengan Bank Dunia tengah berjalan: SIMURP, National Urban Flood Resilience Project (NUFReP), Improvement of Solid Waste Management to Support Regional and Metropolitan Cities Project (ISWMP), dan National Urban Development Project (NUDP). Tiga proyek lain telah selesai pada akhir 2024, yaitu National Urban Water Supply Project (NUWSP), Central Sulawesi Rehabilitation and Reconstruction Project (CSRRP), dan Integrated Infrastructure Development for National Tourism Strategic Areas/Indonesia Tourism Development Project (ITDP).
Menteri Dody Hanggodo menyampaikan apresiasi atas kolaborasi yang telah terjalin. Untuk rencana kerja sama selanjutnya, akan dibentuk tim kecil guna membahas detail teknisnya. Carolyn Turk, Direktur Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste, menyambut baik kerja sama ini dan berharap dapat memperkuat kolaborasi di masa mendatang. Ia menekankan hubungan kuat yang telah terbangun antara Bank Dunia dan Kementerian PUPR.
Kesimpulannya, kemitraan strategis antara Kementerian PUPR dan Bank Dunia menunjukkan komitmen kuat untuk membangun ketahanan pangan dan infrastruktur berkelanjutan di Indonesia. Berbagai proyek yang berjalan dan direncanakan menjanjikan kemajuan signifikan dalam mencapai tujuan tersebut.