IKD Kalsel Naik, Menunjukkan Peningkatan Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana
Indeks Ketahanan Daerah (IKD) Kalimantan Selatan meningkat menjadi 0,55 poin di tahun 2024, menunjukkan peningkatan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam.

Banjarmasin, 18 Maret 2024 (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) mengumumkan peningkatan Indeks Ketahanan Daerah (IKD) provinsi tersebut. Dari 0,53 poin pada tahun 2023, IKD Kalsel kini naik menjadi 0,55 poin di tahun 2024. Kenaikan ini menunjukkan adanya peningkatan kesiapan Kalsel dalam menghadapi berbagai ancaman bencana alam.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Provinsi Kalsel, Bambang Dedi Mulyadi, menjelaskan bahwa peningkatan IKD ini merupakan hasil kerja keras dan kolaborasi berbagai pihak. "Peningkatan IKD tersebut menunjukkan kesiapan Pemerintah Provinsi Kalsel semakin baik menghadapi bencana," ujar Bambang dalam konferensi pers di Banjarmasin, Selasa. Namun, ia juga menekankan bahwa tantangan ke depan masih besar dan diperlukan langkah-langkah inovatif serta kolaborasi yang lebih kuat.
Berbagai upaya mitigasi bencana, penyempurnaan regulasi, dan partisipasi aktif masyarakat serta pemangku kebijakan menjadi kunci keberhasilan peningkatan IKD Kalsel. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dan masyarakat dalam membangun ketahanan menghadapi bencana.
Upaya Mitigasi Bencana di Kalimantan Selatan
Peningkatan IKD Kalsel tidak terlepas dari berbagai upaya mitigasi bencana yang dilakukan secara intensif. BPBD Kalsel, bersama pemerintah kabupaten/kota, telah bersinergi dalam berbagai program mitigasi bencana. Program ini meliputi penyusunan rencana kontijensi, pelatihan bagi relawan, dan sosialisasi kepada masyarakat tentang kesiapsiagaan bencana.
Selain itu, perbaikan regulasi terkait penanggulangan bencana juga berperan penting. Regulasi yang lebih komprehensif dan efektif diharapkan dapat memperkuat langkah-langkah mitigasi dan respon terhadap bencana.
Partisipasi aktif masyarakat juga menjadi faktor kunci. Keterlibatan masyarakat dalam program-program mitigasi bencana, seperti pelatihan dan simulasi, sangat penting untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kemampuan menghadapi bencana.
Penurunan Indeks Risiko Bencana (IRB)
Tidak hanya IKD yang meningkat, Indeks Risiko Bencana (IRB) Provinsi Kalsel juga menunjukkan tren positif. IRB Kalsel turun dari 129,44 poin pada tahun 2022 menjadi 122,11 poin pada tahun 2023. Penurunan ini menunjukkan bahwa penanganan bencana di Kalsel semakin membaik.
Bambang mengakui bahwa menurunkan IRB bukanlah hal yang mudah. Proses penilaian IRB melibatkan 72 indikator yang harus dipenuhi. Namun, kerja keras dan komitmen dari BPBD Kalsel dan pemerintah daerah lainnya telah membuahkan hasil yang positif.
Keberhasilan ini menjadi bukti nyata sinergi dan kerja keras berbagai pihak dalam upaya mengurangi risiko bencana di Kalimantan Selatan. Target yang lebih baik pun dicanangkan untuk tahun 2025.
Tantangan dan Persiapan Menghadapi Musim Panas
Meskipun terdapat peningkatan IKD dan penurunan IRB, BPBD Kalsel tetap waspada. Provinsi ini tengah bersiap menghadapi potensi puncak musim panas yang diperkirakan akan meningkatkan risiko bencana hidrometeorologi, seperti kekeringan dan kebakaran hutan.
Untuk menghadapi tantangan ini, Pemprov Kalsel memperkuat kolaborasi dengan pemerintah daerah, masyarakat, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya. Kolaborasi yang kuat dan efektif sangat penting untuk meningkatkan ketahanan daerah dan menekan risiko bencana di masa mendatang.
Bambang menekankan pentingnya kecepatan dan ketepatan dalam penanganan bencana. "Penanganan bencana memerlukan kecepatan dan ketepatan, sehingga kami terus berupaya melakukan berbagai terobosan agar bisa lebih responsif terhadap kondisi kebencanaan yang dinamis," katanya. Hal ini menunjukkan komitmen BPBD Kalsel untuk selalu siap siaga menghadapi berbagai kemungkinan bencana.
Dengan peningkatan IKD dan penurunan IRB, Kalimantan Selatan menunjukkan kemajuan signifikan dalam kesiapsiagaan bencana. Namun, upaya berkelanjutan dan kolaborasi yang kuat tetap diperlukan untuk menghadapi tantangan di masa depan dan memastikan keselamatan masyarakat.