BPBD Kalsel Perkuat Strategi Antisipasi Karhutla 2025: Belajar dari Sukses 2024
BPBD Kalsel tingkatkan strategi penanganan karhutla di 2025, memanfaatkan data BMKG dan pengalaman sukses menekan dampak kebakaran hutan dan lahan di 2024.

Banjarmasin, 18 Maret 2024 (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) terus mengasah strategi dalam menghadapi potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Langkah ini bertujuan meningkatkan kemampuan penanggulangan bencana di wilayah tersebut pada tahun 2025 mendatang. Berbagai upaya telah dan akan dilakukan untuk memastikan Kalimantan Selatan lebih siap menghadapi ancaman karhutla.
Kerja sama antar instansi menjadi kunci keberhasilan. BPBD Kalsel berkolaborasi dengan tim gabungan TNI, Polri, Dinas Kehutanan, Manggala Agni, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kementerian Kehutanan, dan Kementerian Lingkungan Hidup. Kolaborasi ini memungkinkan analisis mendalam terhadap pola karhutla dari tahun ke tahun, sehingga strategi yang tepat dapat diterapkan.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Provinsi Kalsel, Bambang Dedi Mulyadi, menjelaskan, "Kami mempelajari pola kejadian karhutla dari tahun sebelumnya dan melakukan berbagai upaya mitigasi serta penanganan darurat." Pernyataan ini menekankan pentingnya pembelajaran dari pengalaman masa lalu untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi ancaman karhutla di masa depan.
Strategi Antisipasi Karhutla 2025
Peningkatan kemampuan penanggulangan bencana ini sejalan dengan visi dan misi Gubernur Kalsel yang memprioritaskan kemampuan adaptasi terhadap perubahan iklim. Langkah-langkah efektif telah dan akan terus diterapkan, khususnya di tahun 2024 sebagai batu loncatan menuju kesiapan yang lebih optimal di tahun 2025.
Salah satu strategi kunci adalah pemanfaatan data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Data ini digunakan untuk mengantisipasi cuaca ekstrem dan merencanakan langkah-langkah antisipasi yang matang. Persiapan regulasi juga menjadi bagian penting dari strategi ini.
BPBD Kalsel juga telah mengajukan permohonan penyediaan helikopter water bombing kepada BNPB. Selain itu, upaya pembasahan lahan dilakukan sejak dini, terutama di area rawan kebakaran, seperti sekitar bandara. Langkah proaktif ini terbukti efektif.
Bambang menambahkan, "Hasil penanganan karhutla pada 2024 menunjukkan tidak ada penerbangan yang mengalami keterlambatan akibat asap dari kebakaran hutan dan lahan gambut, berbeda dibanding tahun sebelumnya." Keberhasilan ini menjadi bukti efektifitas strategi yang diterapkan.
Peraturan Gubernur dan Sinergi Antar Pihak
Saat ini, BPBD Kalsel tengah berupaya menyelesaikan penyusunan Peraturan Gubernur tentang Penanggulangan Bencana. Peraturan ini akan menjadi payung hukum yang kuat bagi semua pihak terkait dalam menangani bencana secara lebih sinergis dan komprehensif. Kerja sama yang solid antar instansi sangat penting untuk keberhasilan penanggulangan karhutla.
Dengan adanya payung hukum yang jelas, diharapkan koordinasi dan kolaborasi antar lembaga terkait akan semakin efektif dan terarah. Hal ini akan memperkuat upaya pencegahan dan penanggulangan karhutla secara menyeluruh.
Bambang optimistis, "Dengan berbagai langkah tersebut, kami berharap Provinsi Kalsel dapat semakin tangguh dalam menghadapi ancaman karhutla dan bencana lainnya di masa mendatang." Pernyataan ini menunjukkan komitmen kuat BPBD Kalsel untuk melindungi Kalimantan Selatan dari ancaman karhutla.
Kesimpulannya, BPBD Kalsel telah dan akan terus berupaya meningkatkan kesiapan menghadapi karhutla dengan strategi yang komprehensif, melibatkan berbagai pihak, dan memanfaatkan teknologi serta data terkini. Sukses penanggulangan karhutla di tahun 2024 menjadi modal berharga untuk menghadapi tantangan di tahun-tahun mendatang.