Kalsel Siaga Hadapi Inflasi dan Bencana Jelang Lebaran 2025
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) bersiap mengendalikan inflasi dan bencana hidrometeorologi menjelang Lebaran 2025 dengan memantau harga dan meningkatkan koordinasi antar instansi.

Banjarmasin, 10 Maret 2024 (ANTARA) - Menjelang Lebaran 1446 Hijriah atau 2025 Masehi, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi lonjakan harga yang dapat memicu inflasi dan bencana hidrometeorologi. Hal ini diungkapkan setelah mengikuti rapat koordinasi virtual yang dipimpin langsung oleh Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian.
Kesiapsiagaan Pemprov Kalsel ditunjukkan melalui partisipasi aktif dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah dan Potensi Bencana Hidrometrologi Cuaca Ekstrem yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri. Langkah ini merupakan antisipasi dini untuk menjaga stabilitas ekonomi dan keamanan masyarakat Kalsel selama periode tersebut.
Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Kalsel, Sulkan, menjelaskan bahwa inflasi di Kalsel pada minggu pertama Maret 2024 menunjukkan sedikit penurunan, yakni 0,25 persen (y-o-y) dan 0,40 persen (m-t-m). Meskipun demikian, Pemprov Kalsel tetap waspada dan berkomitmen untuk melakukan langkah-langkah pencegahan guna menghindari lonjakan harga yang signifikan menjelang Lebaran.
Indeks Perkembangan Harga dan Potensi Bencana
Sulkan memaparkan Indeks Perkembangan Harga (IPH) di Kalsel pada minggu pertama Maret 2024 mencapai 0,4 persen. Terdapat disparitas IPH antar kabupaten/kota di Kalsel, dengan IPH tertinggi di Kabupaten Barito Kuala (2,18 persen) dan terendah di Kabupaten Tanah Bumbu (-2,10 persen). Perbedaan ini menunjukkan pentingnya pemantauan harga yang komprehensif di seluruh wilayah Kalsel.
Selain pengendalian inflasi, rapat koordinasi tersebut juga membahas potensi bencana hidrometeorologi yang diperkirakan meningkat menjelang Lebaran. Pemprov Kalsel menyadari pentingnya kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana alam tersebut dan telah berkomitmen untuk meningkatkan koordinasi antar instansi terkait.
"Selain fokus pada pengendalian inflasi, kami juga sangat memperhatikan potensi bencana hidrometeorologi yang diprediksi akan meningkat. Kami mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan mengikuti arahan," tegas Sulkan. Hal ini menunjukkan komitmen Pemprov Kalsel untuk melindungi masyarakat dari berbagai ancaman, baik ekonomi maupun bencana alam.
Langkah Antisipasi Pemprov Kalsel
Pemprov Kalsel akan terus memantau perkembangan situasi dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga stabilitas harga dan keamanan masyarakat. Pemantauan harga komoditas penting akan terus dilakukan untuk mengantisipasi potensi kenaikan harga menjelang Lebaran. Koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah kabupaten/kota dan pelaku usaha, akan terus ditingkatkan.
Upaya peningkatan kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi juga akan terus dilakukan. Hal ini termasuk penyediaan logistik, pelatihan bagi petugas penanggulangan bencana, dan sosialisasi kepada masyarakat. Pemprov Kalsel berharap dengan berbagai upaya ini, masyarakat Kalsel dapat merayakan Lebaran 2025 dengan aman dan nyaman.
Langkah-langkah konkret yang akan diambil Pemprov Kalsel antara lain: memperkuat kerjasama dengan Bulog untuk memastikan ketersediaan bahan pokok, melakukan operasi pasar untuk menstabilkan harga, serta meningkatkan pengawasan terhadap praktik-praktik yang dapat memicu inflasi. Selain itu, Pemprov Kalsel juga akan meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya kewaspadaan terhadap bencana hidrometeorologi dan langkah-langkah mitigasi yang perlu dilakukan.
Dengan berbagai upaya tersebut, Pemprov Kalsel optimis dapat menekan angka inflasi dan meminimalisir dampak bencana hidrometeorologi menjelang Lebaran 2025. Kesiapsiagaan dan koordinasi yang baik antar instansi menjadi kunci keberhasilan dalam menghadapi tantangan tersebut.