Pj. Gubernur Kalbar Pastikan Stabilitas Harga Pangan Jelang Ramadhan 2025
Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) memastikan kesiapannya menjaga stabilitas harga pangan jelang Ramadhan dan kelancaran arus mudik Lebaran 2025 dengan berbagai langkah strategis, termasuk koordinasi dengan Bulog dan pelaku usaha serta pemantau

Jelang Ramadhan dan Idul Fitri 2025, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) memastikan kesiapannya dalam menjaga stabilitas harga pangan dan kelancaran arus mudik. Penjabat (Pj) Gubernur Kalbar, Harisson, menyampaikan hal ini setelah mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi dan Persiapan Angkutan Lebaran 2025 yang dipimpin Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian pada Selasa di Pontianak.
Langkah Strategis Pemprov Kalbar
Dalam rapat koordinasi virtual tersebut, Pemprov Kalbar memaparkan langkah-langkah strategis untuk mengantisipasi lonjakan harga bahan pokok dan memastikan kesiapan moda transportasi. Harisson menegaskan komitmen mengikuti arahan pemerintah pusat. Pemprov Kalbar menyadari potensi kenaikan harga komoditas seperti beras, daging ayam, telur, bawang merah, dan bawang putih akibat peningkatan permintaan menjelang Ramadhan dan Idul Fitri. Untuk mengatasinya, berbagai upaya telah disiapkan.
Salah satu langkah penting adalah koordinasi intensif dengan Bulog dan pelaku usaha untuk menjamin pasokan pangan tetap stabil dan harga terkendali. Operasi pasar akan digencarkan untuk menjaga daya beli masyarakat. Lebih lanjut, Pemprov Kalbar mendorong sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan petani lokal untuk memperkuat ketahanan pangan di Kalimantan Barat. Hal ini diharapkan dapat menekan potensi kenaikan harga dan memastikan ketersediaan bahan pokok.
Kesiapan Arus Mudik Lebaran 2025
Selain fokus pada stabilitas harga pangan, Pemprov Kalbar juga memastikan kesiapan transportasi untuk kelancaran arus mudik Lebaran 2025. Mengacu pada prediksi nasional, puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada 28 Maret 2025, sementara arus balik pada 7 April 2025. Pemprov Kalbar akan berkolaborasi dengan Dinas Perhubungan, Kepolisian, dan instansi terkait lainnya untuk mengantisipasi lonjakan pergerakan masyarakat.
Koordinasi yang kuat dengan kepolisian dan penyedia layanan transportasi akan memastikan keamanan dan kelancaran arus mudik. Kesiapan infrastruktur jalan, pelabuhan, dan bandara juga menjadi prioritas utama. Pemprov Kalbar berkomitmen menjalankan Surat Edaran Kementerian Dalam Negeri Nomor 400.6.1/749/SJ tentang kesiapan pemerintah daerah dalam mendukung arus mudik Lebaran 2025 secara optimal.
Menjaga Stabilitas dan Kenyamanan Masyarakat
Dengan langkah-langkah strategis yang telah dan akan dilakukan, Pemprov Kalbar optimis dapat menjaga stabilitas harga pangan dan kelancaran arus mudik. Tujuannya adalah agar masyarakat Kalimantan Barat dapat menjalankan ibadah Ramadhan dan merayakan Idul Fitri dengan nyaman dan aman. Upaya ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakatnya, khususnya menjelang momen penting keagamaan tersebut. Kerja sama antar instansi dan sinergi dengan berbagai pihak menjadi kunci keberhasilan dalam menjaga stabilitas dan kenyamanan masyarakat Kalbar.
Melalui koordinasi yang baik dan antisipasi yang matang, diharapkan tidak terjadi kelangkaan atau lonjakan harga yang signifikan pada komoditas pangan pokok. Hal ini sangat penting untuk menjaga daya beli masyarakat dan memastikan ketersediaan bahan pangan bagi seluruh lapisan masyarakat di Kalimantan Barat selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri.
Kesimpulan
Kesimpulannya, kesiapan Pemprov Kalbar dalam menghadapi Ramadhan dan Idul Fitri 2025 menunjukkan komitmen yang kuat untuk menjaga stabilitas harga pangan dan kelancaran arus mudik. Dengan langkah-langkah strategis dan koordinasi yang baik, diharapkan masyarakat dapat merayakan hari besar keagamaan tersebut dengan tenang dan nyaman.