Stok Bahan Pangan Maluku Aman hingga Lebaran 2025, Pemprov Pastikan Ketersediaan
Pemerintah Provinsi Maluku memastikan stok bahan pangan aman hingga Lebaran 2025, termasuk beras, bawang putih, telur, daging, gula, dan minyak goreng, serta menjamin kelancaran transportasi selama mudik Lebaran.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku memberikan jaminan kepada masyarakat bahwa stok bahan pangan di wilayahnya aman hingga Hari Raya Idul Fitri 1446 H atau Lebaran 2025. Wakil Gubernur Maluku, Abdullah Vanath, menyatakan hal tersebut di Ambon pada Rabu, 5 Juli 2023. Jaminan ini meliputi ketersediaan dan stabilitas harga berbagai komoditas penting, serta kelancaran transportasi selama periode Ramadhan dan Idul Fitri.
Menurut Wagub Vanath, "Insya Allah semua aman dan terkendali, adapun beberapa komoditas yang bergerak naik itu sudah terpantau dan dijamin dalam satu dua hari akan terkendali." Pemprov Maluku telah mengambil langkah proaktif dengan menginstruksikan 11 kabupaten/kota untuk memantau stok pangan, harga, dan mencegah penimbunan. Koordinasi intensif juga dilakukan dengan Asisten II Bidang Perekonomian Provinsi Maluku untuk memastikan langkah-langkah tersebut berjalan efektif.
Langkah pengawasan ini merupakan tindak lanjut dari arahan Gubernur Maluku. Pemprov berkomitmen untuk memastikan ketersediaan bahan pokok bagi seluruh masyarakat Maluku selama bulan Ramadhan dan menjelang perayaan Idul Fitri. Hal ini bertujuan agar masyarakat dapat menjalankan ibadah puasa dan merayakan Idul Fitri dengan tenang dan nyaman tanpa kekhawatiran akan kelangkaan bahan pangan.
Ketersediaan Bahan Pangan Melimpah
Asisten II Bidang Perekonomian Provinsi Maluku, Kasrul Selang, memberikan rincian lebih lanjut mengenai ketersediaan beberapa komoditas penting. Ia menyebutkan bahwa stok bawang putih mencapai 430 ton, sementara stok beras mencapai 47 ribu ton, melebihi kebutuhan 21 ribu ton. Stok beras tersebut diprediksi cukup untuk memenuhi kebutuhan selama 40 hari ke depan.
Selain beras dan bawang putih, ketersediaan komoditas lain juga melimpah. Telur misalnya, dengan stok mencapai 4.000 ton, jauh melampaui kebutuhan sekitar 1.000 ton. Kasrul Selang juga memastikan ketersediaan daging, gula pasir, dan minyak goreng dalam jumlah yang cukup. Pihaknya berkomitmen untuk terus melakukan koordinasi dan pemantauan untuk memastikan stabilitas pasokan.
Pemprov Maluku juga memastikan bahwa koordinasi dan pengawasan ini akan terus dilakukan secara intensif. Hal ini untuk memastikan tidak ada kendala dalam distribusi dan ketersediaan bahan pangan hingga Lebaran 2025. Dengan demikian, masyarakat dapat merasa tenang dan nyaman dalam menjalankan ibadah dan merayakan hari raya.
Langkah-langkah yang dilakukan Pemprov Maluku ini menunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam menjaga stabilitas ekonomi dan memastikan kesejahteraan masyarakat, khususnya dalam menghadapi momen penting seperti Ramadhan dan Idul Fitri.
Kelancaran Transportasi Terjamin
Tidak hanya ketersediaan bahan pangan, Pemprov Maluku juga memastikan kelancaran berbagai moda transportasi selama periode Ramadhan dan Idul Fitri. Hal ini untuk menjamin kelancaran arus mudik dan balik. Pihaknya akan melakukan intervensi jika terjadi kendala transportasi, misalnya akibat cuaca buruk atau kerusakan infrastruktur.
Wakil Gubernur telah memberikan arahan teknis kepada instansi terkait untuk menangani potensi gangguan transportasi. Kepala dinas dan pihak terkait akan melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan kelancaran arus mudik dan balik. Dengan demikian, masyarakat dapat melakukan perjalanan mudik dan balik dengan aman dan nyaman.
Dengan ketersediaan bahan pangan yang terkendali dan kelancaran transportasi yang terjamin, diharapkan masyarakat Maluku dapat menjalankan ibadah puasa dan merayakan Idul Fitri dengan tenang dan penuh khidmat. Pemprov Maluku berkomitmen untuk terus berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakatnya.
Semua upaya ini bertujuan untuk menciptakan suasana yang kondusif bagi masyarakat Maluku dalam menjalankan ibadah dan merayakan Idul Fitri. Pemerintah daerah akan terus memantau dan melakukan langkah-langkah antisipatif untuk mengatasi potensi masalah yang mungkin timbul.