Imlek dan Cap Go Meh Singkawang 2025: Dorong Ekonomi UMKM Kalbar
Perayaan Imlek dan Cap Go Meh di Singkawang, Kalimantan Barat, memberikan dampak positif bagi UMKM lokal dan menarik wisatawan, sekaligus memperkuat toleransi antar etnis.

Penjabat Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Harisson, menyatakan perayaan Imlek dan Cap Go Meh 2025 di Singkawang memberikan dampak positif bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) setempat. Hal ini disampaikan langsung oleh beliau saat membuka acara Imlek di Singkawang, Selasa, 28 Januari 2025.
Harisson mengapresiasi Walikota Singkawang terpilih, Tjhai Chui Mie, dan panitia penyelenggara atas kontribusi mereka dalam memajukan ekonomi dan budaya Kalbar melalui festival ini. Beliau menekankan pentingnya keberagaman etnis di Kalbar, menyebut Singkawang sebagai kota yang sangat toleran dan menjadikannya aset pembangunan yang berharga.
Festival Cap Go Meh Singkawang 2025, untuk ketiga kalinya berturut-turut, masuk dalam Top 10 Kharisma Event Nusantara. Acara ini menjadi kesempatan emas untuk mengenalkan nilai-nilai budaya Tionghoa seperti gotong royong, penghormatan pada orang tua, dan menjaga hubungan baik antar sesama.
Keberagaman etnis dan budaya Indonesia merupakan kekayaan nasional yang tak ternilai, menjadi daya tarik wisatawan dan potensi ekonomi yang besar. Kalimantan Barat, khususnya Singkawang dengan julukan 'Kota 1000 Klenteng', menjadi contoh nyata toleransi dan keberagaman yang harmonis.
Pj Gubernur Harisson juga menekankan pentingnya memanfaatkan event ini untuk menarik wisatawan, mempromosikan produk lokal, dan memperkenalkan budaya Kalbar ke dunia. Beliau berharap perhelatan ini dapat meningkatkan kunjungan wisatawan dan pada akhirnya meningkatkan perekonomian daerah.
Selain itu, Harisson mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga persatuan dan kesatuan, menjadikan perayaan ini sebagai momentum untuk memperkuat toleransi dan kebersamaan. Ia berharap perayaan Imlek dan Cap Go Meh 2025 berjalan lancar dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat.
Walikota Singkawang terpilih, Tjhai Chui Mie, menambahkan bahwa rangkaian acara di Stadion Kridasana menampilkan pentas seni budaya dari 17 paguyuban etnis. Hal ini bertujuan memperkaya atraksi wisata dan memperkuat toleransi di Singkawang.
Lebih dari 100 stand UMKM turut meramaikan acara, baik di dalam maupun luar stadion, dilengkapi dengan pesta kuliner untuk memanjakan pengunjung. Tjhai Chui Mie juga mempromosikan Pawai Lampion (10 Februari), Ritual Cuci Jalan (11 Februari), dan Festival Cap Go Meh (12 Februari).
Tjhai Chui Mie melihat tahun ular emas ini sebagai momentum untuk mengejar ketertinggalan dan memanfaatkan peluang yang ada. Beliau mengajak semua pihak untuk proaktif dan inovatif dalam memajukan Singkawang.
Secara keseluruhan, perayaan Imlek dan Cap Go Meh 2025 di Singkawang diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi UMKM, menarik minat wisatawan, dan memperkuat citra kota sebagai contoh keberagaman dan toleransi di Indonesia.