Indonesia-Australia Perkuat Kemitraan Nuklir Lewat MoU Baru
Indonesia dan Australia memperbarui Nota Kesepahaman (MoU) untuk memperkuat kerja sama di bidang nuklir, menekankan komitmen bersama pada non-proliferasi dan keamanan nuklir.

Jakarta, 18 Februari 2024 - Indonesia dan Australia resmi memperkuat kerja sama di bidang nuklir. Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) Indonesia dan Australian Safeguards and Non-Proliferation Office (ASNO) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) baru di Jakarta. MoU ini menandai babak baru dalam kemitraan kedua negara yang telah terjalin sejak tahun 2001.
Kolaborasi untuk Keamanan Nuklir
Penandatanganan MoU ini bukan sekadar seremonial. Menurut Direktur Jenderal ASNO, Geoffrey Shaw, MoU ini lebih dari sekadar pembaruan. Ia menyebutnya sebagai revitalisasi kemitraan, "MoU ini memfasilitasi kami dengan sebuah rencana praktis yang mencakup pengamanan nuklir dan fokus yang lebih baik pada keamanan nuklir," kata Shaw dalam siaran pers Kedutaan Besar Australia.
Kolaborasi ini, menurut Shaw, merupakan bukti nyata komitmen bersama Indonesia dan Australia terhadap non-proliferasi nuklir. Hal senada disampaikan Sekretaris Eksekutif BAPETEN, Sugeng Sumbarjo. Ia menegaskan komitmen Indonesia untuk membina kerja sama di bidang nonproliferasi nuklir.
"Kami percaya kerja sama ini akan membawa manfaat bersama bagi kedua belah pihak dan berkontribusi pada pertumbuhan global dan pengembangan penggunaan nuklir untuk tujuan damai," ujar Sugeng.
Manfaat dan Tujuan MoU
MoU tersebut bukan hanya sekadar dokumen. Ia menandai tonggak penting dalam kemitraan jangka panjang kedua organisasi. Pembaharuan ini menggarisbawahi kemitraan yang dibangun di atas nilai-nilai saling menghormati, kolaborasi, dan komitmen bersama terhadap non-proliferasi nuklir.
Baik ASNO maupun BAPETEN memiliki peran penting dalam menjaga keamanan nuklir. ASNO bertanggung jawab memastikan Australia memenuhi kewajiban internasionalnya terkait non-proliferasi nuklir. Sementara BAPETEN memastikan Indonesia memenuhi kewajiban internasionalnya terkait pengamanan dan protokol tambahan melalui perumusan peraturan, penerbitan izin, dan pelaksanaan inspeksi di tingkat nasional.
Keduanya juga aktif terlibat dalam inisiatif internasional terkait pengamanan nuklir. Sebagai anggota pendiri Asia-Pacific Safeguards Network sejak 2009, kedua lembaga ini berkomitmen untuk meningkatkan penerapan pengamanan nuklir di kawasan Asia-Pasifik.
Langkah Maju dalam Kerja Sama Internasional
MoU ini menunjukkan komitmen kuat Indonesia dan Australia dalam kerja sama internasional untuk mencegah proliferasi nuklir. Kerja sama ini tidak hanya bermanfaat bagi kedua negara, tetapi juga berkontribusi pada keamanan dan stabilitas regional. Dengan adanya rencana praktis yang tertuang dalam MoU, kerja sama di bidang keamanan nuklir diharapkan semakin efektif dan terarah.
Kolaborasi ini juga menunjukkan pentingnya kerja sama internasional dalam menghadapi tantangan global, khususnya di bidang keamanan nuklir. Dengan saling berbagi pengetahuan dan pengalaman, Indonesia dan Australia dapat bersama-sama membangun sistem pengamanan nuklir yang lebih kuat dan handal di kawasan Asia Pasifik. MoU ini menjadi bukti nyata bahwa kerja sama internasional dapat menghasilkan solusi konkret untuk masalah global yang kompleks.
Ke depannya, diharapkan MoU ini akan terus diperkuat dan dikembangkan untuk mencakup aspek-aspek lain dalam kerja sama nuklir. Hal ini akan semakin memperkuat kemitraan strategis antara Indonesia dan Australia, serta berkontribusi pada perdamaian dan keamanan dunia.