Indonesia dan Ceko Perkuat Kerja Sama Pertahanan: Perjanjian Baru dan Peluang Kerja Sama Baru
Indonesia dan Ceko sepakat memperkuat kerja sama pertahanan, termasuk memperbarui perjanjian kerja sama pertahanan dan membuka peluang kerja sama baru di bidang pendidikan dan pelatihan militer.

Jakarta, 18 Februari 2024 - Indonesia dan Republik Ceko semakin mempererat hubungan pertahanan mereka. Menteri Pertahanan RI, Sjafrie Sjamsoeddin, bertemu dengan Menteri Pertahanan Republik Ceko, Jana Černochová, di Kantor Kementerian Pertahanan Jakarta, Selasa lalu. Pertemuan ini menandai langkah signifikan dalam meningkatkan kerja sama kedua negara di bidang pertahanan.
Penguatan Kerja Sama Pertahanan Indonesia-Ceko
Pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan untuk memperbarui defence cooperation agreement (DCA) yang akan berakhir pada tahun 2023. Kepala Biro Informasi Pertahanan Kemenhan, Brigjen TNI Frega Ferdinand Wenas Inkiriwang, menjelaskan bahwa pembaruan DCA ini merupakan salah satu fokus utama pertemuan tersebut. Hal ini menunjukkan komitmen kuat kedua negara untuk melanjutkan dan memperkuat kerja sama yang telah terjalin.
Ceko dikenal sebagai produsen alat utama sistem senjata (alutsista) berkualitas tinggi dengan harga kompetitif. Kerja sama di bidang alutsista, peralatan militer, dan transfer teknologi pertahanan telah berlangsung sejak tahun 2006. Namun, kedua negara melihat potensi yang lebih luas untuk memperluas kerja sama tersebut.
Ekspansi Kerja Sama: Pendidikan dan Pelatihan Militer
Selain pembaruan DCA, kedua menteri juga membahas peluang kerja sama baru yang menjanjikan. Salah satunya adalah kerja sama di bidang pendidikan dan pelatihan militer. Ini termasuk kemungkinan kerja sama antara Universitas Pertahanan Indonesia dan Universitas Pertahanan Ceko. Brigjen Frega menekankan pentingnya pengembangan sumber daya manusia di sektor pertahanan, tidak hanya berfokus pada alutsista saja.
Kerja sama pendidikan dan pelatihan ini akan meningkatkan kemampuan dan keahlian personel militer kedua negara. Hal ini akan saling menguntungkan dan memperkuat kemitraan strategis antara Indonesia dan Ceko.
Negosiasi dan Peran Kementerian Luar Negeri
Proses negosiasi untuk pembaruan DCA dan kerja sama baru telah dimulai. Kementerian Pertahanan Indonesia akan berkolaborasi dengan Kementerian Luar Negeri untuk memastikan kelancaran proses diplomatik. Peran Presiden Prabowo Subianto juga sangat penting dalam proses ini, mengingat kompleksitas dan signifikansi perjanjian tersebut. Meskipun belum ada target waktu pasti penyelesaian, kedua negara optimistis bahwa perpanjangan DCA akan segera tercapai.
Brigjen Frega menyampaikan optimisme atas kesamaan pandangan kedua negara terkait pentingnya kerja sama pertahanan. Hubungan bilateral Indonesia-Ceko yang telah terjalin lama menjadi dasar yang kuat untuk memperkuat kerja sama ini. Hal ini menunjukkan komitmen jangka panjang kedua negara untuk saling mendukung dan memperkuat keamanan regional.
Kesimpulan
Pertemuan antara Menteri Pertahanan Indonesia dan Ceko menandai babak baru dalam kerja sama pertahanan kedua negara. Pembaruan DCA dan peluang kerja sama baru di bidang pendidikan dan pelatihan militer akan semakin memperkuat hubungan bilateral dan meningkatkan kemampuan pertahanan masing-masing negara. Kerja sama ini diharapkan dapat berkontribusi pada stabilitas dan keamanan regional.