RI dan Uni Eropa Sepakat Jajaki Kesepakatan I-EU CEPA Akhir Tahun 2025
Indonesia dan Uni Eropa optimis akan segera menyelesaikan perundingan I-EU CEPA pada semester pertama 2025 untuk memperkuat hubungan ekonomi bilateral di tengah dinamika perdagangan global.

Indonesia dan Uni Eropa tengah menjajaki kesepakatan akhir perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (I-EU CEPA). Pemerintah Indonesia, melalui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, menyatakan optimisme penyelesaian perundingan pada semester pertama tahun 2025. Hal ini didasari komitmen kuat kedua belah pihak untuk meningkatkan kerja sama perdagangan dan investasi yang saling menguntungkan. Pertemuan virtual antara Menko Airlangga dan Komisioner Perdagangan Uni Eropa, Maros Sefcovic, menjadi momentum penting dalam upaya percepatan ini.
Perundingan I-EU CEPA, yang dimulai sejak tahun 2016, telah melalui 19 putaran. Perundingan ini mencakup berbagai isu strategis, mulai dari perdagangan barang dan jasa, investasi, pengadaan publik, harmonisasi regulasi, hingga kerja sama peningkatan kapasitas. Indonesia menekankan pentingnya penyelesaian perundingan ini untuk memperluas akses pasar dan memperdalam hubungan ekonomi dengan Uni Eropa. Komitmen ini sejalan dengan upaya diversifikasi mitra dagang Indonesia di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Komisioner Sefcovic menyambut positif kemajuan yang dicapai dalam pertemuan terakhir antara Chief Negotiator kedua pihak. Ia melihatnya sebagai sinyal positif untuk memajukan kerja sama perdagangan bilateral. Uni Eropa juga sedang menjajaki kesepakatan serupa dengan Amerika Serikat (AS), menunjukkan pentingnya kerja sama ekonomi internasional yang semakin kompleks. Dalam situasi perdagangan global yang dinamis, penyelesaian I-EU CEPA dianggap semakin relevan, mengingat sekitar 87 persen perdagangan barang dunia berlangsung di luar keterlibatan AS.
Pertemuan Virtual dan Komitmen Bersama
Pertemuan virtual antara Menko Airlangga dan Komisioner Sefcovic menjadi bukti nyata komitmen kedua belah pihak untuk menyelesaikan perundingan I-EU CEPA. Kedua pihak sepakat untuk menjaga komunikasi intensif dan menyelesaikan isu-isu teknis yang tersisa secara konstruktif. "Kita sepakat untuk terus bekerja sama memanfaatkan momentum yang ada sembari menjunjung rule of law," ungkap Menko Airlangga.
Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari diskusi sebelumnya yang membahas percepatan penyelesaian I-EU CEPA. Kedua pihak membahas berbagai poin penting yang perlu diselesaikan untuk mencapai kesepakatan akhir. Komitmen untuk menyelesaikan perundingan ini menunjukkan keseriusan Indonesia dan Uni Eropa dalam memperkuat kerja sama ekonomi.
Penyelesaian I-EU CEPA diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi kedua belah pihak. Akses pasar yang lebih luas akan membuka peluang bagi peningkatan ekspor dan investasi. Kerja sama dalam harmonisasi regulasi juga akan mempermudah proses perdagangan dan investasi.
Manfaat I-EU CEPA bagi Indonesia dan Uni Eropa
Indonesia dan Uni Eropa sama-sama memiliki kepentingan untuk menyelesaikan perundingan I-EU CEPA. Bagi Indonesia, kesepakatan ini akan membuka akses pasar yang lebih luas ke Uni Eropa, meningkatkan ekspor produk Indonesia, dan menarik investasi asing. Sementara bagi Uni Eropa, kesepakatan ini akan memberikan akses ke pasar Indonesia yang berkembang pesat.
I-EU CEPA diharapkan dapat meningkatkan perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Uni Eropa secara signifikan. Kesepakatan ini juga akan memperkuat hubungan ekonomi bilateral dan mendorong kerja sama dalam berbagai bidang. Dengan demikian, kedua belah pihak akan memperoleh manfaat ekonomi dan strategis yang besar.
Selain itu, penyelesaian I-EU CEPA juga akan memberikan kontribusi positif bagi upaya diversifikasi mitra dagang Indonesia. Hal ini penting untuk mengurangi ketergantungan pada pasar tertentu dan meningkatkan ketahanan ekonomi Indonesia di tengah ketidakpastian ekonomi global. Dengan demikian, I-EU CEPA tidak hanya akan meningkatkan kerja sama ekonomi bilateral, tetapi juga akan memperkuat posisi Indonesia di kancah ekonomi internasional.
"Penuntasan Perundingan I-EU CEPA diyakini akan memperkuat fondasi kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Uni Eropa dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks," pungkas Menko Airlangga. Hal ini menunjukkan optimisme yang tinggi terhadap dampak positif dari kesepakatan ini bagi kedua belah pihak.
Kesimpulannya, penyelesaian perundingan I-EU CEPA merupakan langkah strategis bagi Indonesia dan Uni Eropa untuk memperkuat kerja sama ekonomi di tengah dinamika global. Komitmen kuat kedua pihak dan optimisme terhadap penyelesaian pada semester pertama tahun 2025 menunjukkan keseriusan dalam membangun hubungan ekonomi yang saling menguntungkan.