Indonesia dan Uni Eropa Segera Rampungkan Perjanjian CEPA
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menekankan urgensi penyelesaian negosiasi Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) antara Indonesia dan Uni Eropa untuk meningkatkan perdagangan dan investasi.

Jakarta, 16 Februari 2024 - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, kembali menegaskan komitmen Indonesia untuk segera menyelesaikan negosiasi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) dengan Uni Eropa. Pernyataan ini disampaikan dalam pertemuan virtual dengan Komisaris Perdagangan Uni Eropa, Maros Sefcovic. Kedua pihak menyadari pentingnya percepatan proses negosiasi ini untuk membuka peluang peningkatan volume perdagangan dan investasi.
Urgensi Penyelesaian CEPA Indonesia-Uni Eropa
Airlangga Hartarto menekankan urgensi penyelesaian negosiasi CEPA. Beliau menyatakan bahwa penyelesaian CEPA akan memberikan peluang baru bagi Indonesia dan negara-negara anggota Uni Eropa untuk meningkatkan volume perdagangan dan investasi. Meskipun masih ada beberapa isu yang perlu diselesaikan, Indonesia berkomitmen untuk tidak membatasi peluang investasi dari Uni Eropa. Indonesia berharap dapat menarik investor Uni Eropa untuk mengembangkan pasar di Indonesia melalui kesepakatan ini.
Dengan tercapainya IEU-CEPA, diharapkan kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Uni Eropa akan semakin erat, memberikan manfaat bersama di tengah tantangan global yang semakin dinamis. Hal ini sejalan dengan upaya kedua belah pihak untuk memperkuat hubungan ekonomi bilateral.
Pandangan Uni Eropa terhadap CEPA
Komisaris Sefcovic juga menekankan pentingnya menjaga momentum dalam membahas kerangka waktu yang realistis untuk menyelesaikan negosiasi IEU-CEPA. Beliau mengakui perbedaan struktur pasar dan ekonomi antara Uni Eropa dan Indonesia dapat membuka peluang pasar tambahan. Komisaris Sefcovic juga menyoroti kondisi perdagangan global yang ditandai dengan perang tarif, sehingga strategi mitigasi yang tepat diperlukan untuk memastikan kelancaran arus perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Uni Eropa.
Uni Eropa juga menyatakan komitmennya untuk menyelesaikan negosiasi IEU-CEPA pada semester pertama tahun 2025. Hal ini menunjukkan keseriusan Uni Eropa dalam menjalin kerja sama ekonomi yang saling menguntungkan dengan Indonesia. Proses negosiasi yang telah berlangsung selama sembilan tahun dengan 19 putaran perundingan menunjukkan komitmen jangka panjang kedua belah pihak.
Tujuan dan Pilar Utama IEU-CEPA
IEU-CEPA merupakan perjanjian perdagangan bilateral komprehensif antara Indonesia dan negara-negara mitra di Uni Eropa. Perjanjian ini memiliki tiga pilar utama: akses pasar untuk perdagangan barang dan jasa; investasi dan pengadaan publik; serta harmonisasi peraturan perdagangan, kerja sama, dan pengembangan kapasitas. Ketiga pilar ini dirancang untuk menciptakan lingkungan perdagangan yang adil, transparan, dan saling menguntungkan.
Akses pasar yang lebih luas akan mendorong peningkatan ekspor produk Indonesia ke Uni Eropa, sementara investasi dari Uni Eropa akan mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Harmonisasi peraturan perdagangan akan mempermudah proses perdagangan dan mengurangi hambatan birokrasi. Kerja sama dan pengembangan kapasitas akan meningkatkan kemampuan Indonesia dalam bersaing di pasar global.
Kesimpulan
Penyelesaian negosiasi IEU-CEPA merupakan langkah penting bagi Indonesia dan Uni Eropa untuk memperkuat kerja sama ekonomi. Kedua pihak menunjukkan komitmen yang kuat untuk menyelesaikan negosiasi ini dalam waktu dekat. IEU-CEPA diharapkan dapat meningkatkan volume perdagangan dan investasi, serta menciptakan peluang ekonomi baru bagi kedua belah pihak. Dengan tercapainya kesepakatan ini, Indonesia dan Uni Eropa dapat menghadapi tantangan global dengan lebih baik dan mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.