Indonesia Dukung WTO Redakan Ketegangan Perdagangan Global
Mendag Budi Santoso tegaskan dukungan Indonesia terhadap upaya WTO meredakan ketegangan perdagangan global dan mencegah tindakan proteksionisme sepihak.

Jakarta, 16 Mei 2024 - Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyampaikan dukungan penuh Indonesia terhadap Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dalam meredakan ketegangan perdagangan global dan mencegah tindakan-tindakan sepihak yang berpotensi merusak sistem perdagangan multilateral. Pernyataan penting ini disampaikan langsung oleh Mendag Budi saat melakukan pertemuan bilateral dengan Direktur Jenderal WTO, Ngozi Okonjo-Iweala, di Jeju, Korea Selatan, pada Kamis (15/5).
Mendag Budi mengungkapkan kekhawatiran Indonesia atas meningkatnya tren proteksionisme di dunia. Beliau menekankan perlunya kerjasama internasional untuk menjaga stabilitas ekonomi global. Dalam keterangannya di Jakarta pada Jumat (16/5), Mendag Budi menyampaikan pentingnya peran WTO sebagai pilar utama sistem perdagangan internasional yang adil dan transparan.
Pertemuan tersebut menjadi momentum penting bagi Indonesia untuk menegaskan komitmennya terhadap sistem perdagangan multilateral yang berbasis aturan. Mendag Budi berharap WTO dapat terus memainkan peran krusial dalam menyelesaikan berbagai permasalahan perdagangan dan mencegah tindakan yang dapat mengganggu stabilitas ekonomi global. Hal ini sejalan dengan upaya Indonesia dalam menjaga perekonomian nasional tetap stabil dan berkelanjutan.
Dukungan Indonesia untuk Reformasi WTO
Mendag Budi menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk mendukung penguatan fungsi WTO, termasuk melalui reformasi organisasi tersebut. Reformasi ini dinilai penting untuk meningkatkan efektivitas dan relevansi WTO dalam menghadapi tantangan global, baik saat ini maupun di masa mendatang. Indonesia juga menekankan perlunya mempertimbangkan aspek pembangunan dan prinsip special and differential treatment (S&DT) dalam proses reformasi.
Menurut Mendag Budi, WTO merupakan satu-satunya sistem perdagangan multilateral yang transparan, inklusif, dan berbasis aturan. Sistem ini ditegakkan berdasarkan prinsip-prinsip fundamental, termasuk prediktabilitas, transparansi, nondiskriminasi, dan komitmen terhadap persaingan yang adil. Oleh karena itu, dukungan terhadap WTO menjadi sangat penting bagi Indonesia.
Indonesia percaya bahwa reformasi WTO akan mampu memperkuat relevansi dan efektivitas organisasi tersebut dalam mengatasi berbagai tantangan global. Dengan demikian, sistem perdagangan internasional dapat tetap terjaga dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi global yang berkelanjutan dan inklusif.
Lebih lanjut, Mendag Budi menambahkan, "Kami percaya bahwa reformasi WTO akan memperkuat relevansi dan efektivitas WTO dalam mengatasi tantangan global saat ini dan masa mendatang."
Pentingnya Dialog dan Kerja Sama Internasional
Direktur Jenderal WTO, Ngozi Okonjo-Iweala, menyampaikan apresiasi atas langkah-langkah yang telah diambil oleh negara-negara anggota ASEAN dalam merespons dinamika kondisi perdagangan global. Ngozi menekankan pentingnya dialog sebagai pendekatan utama dalam menyelesaikan permasalahan perdagangan, bukan melalui tindakan retaliasi.
Ngozi juga berharap dukungan penuh dari seluruh anggota WTO, termasuk Indonesia, untuk mensukseskan proses reformasi WTO. Reformasi ini bertujuan untuk memperkuat efektivitas dan relevansi WTO dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks.
Ngozi menegaskan, "Pendekatan melalui dialog harus menjadi prioritas utama dalam menyelesaikan berbagai tantangan perdagangan, bukan melalui tindakan retaliasi."
Pernyataan tersebut menunjukkan pentingnya kerja sama internasional dan dialog konstruktif dalam menjaga stabilitas sistem perdagangan global. Indonesia, sebagai negara anggota WTO, berkomitmen untuk mendukung upaya tersebut demi terciptanya perdagangan internasional yang adil dan berkelanjutan.
Dengan dukungan penuh dari Indonesia dan negara-negara anggota lainnya, diharapkan WTO dapat semakin efektif dalam menjalankan perannya sebagai regulator perdagangan internasional dan menjaga stabilitas ekonomi global.