Indonesia Kirim Bantuan Tahap Ketiga untuk Korban Gempa Myanmar
Indonesia kembali mengirimkan bantuan kemanusiaan tahap ketiga untuk korban gempa bumi di Myanmar, berupa logistik medis dan makanan senilai lebih dari Rp20 miliar.

Gempa bumi dahsyat berkekuatan 7,7 magnitudo yang mengguncang Myanmar pada awal April 2024 telah menimbulkan kerusakan besar dan menelan banyak korban jiwa. Indonesia, sebagai negara tetangga dan sesama anggota ASEAN, dengan sigap memberikan bantuan kemanusiaan kepada Myanmar. Bantuan tersebut dikirimkan melalui jalur udara dan darat, melibatkan tim gabungan dari berbagai instansi pemerintah Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Pratikno, menegaskan keseriusan Indonesia dalam membantu Myanmar. Penyerahan bantuan tahap ketiga ini dilakukan pada Kamis di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta. Hal ini menandai komitmen Indonesia untuk meringankan penderitaan masyarakat Myanmar yang terdampak bencana alam tersebut.
Bantuan kemanusiaan yang dikirimkan bukan hanya berupa materi, tetapi juga tenaga ahli. Tim gabungan yang terdiri dari personel Basarnas (INASAR), TNI, dan perwakilan lembaga terkait telah diterjunkan ke Myanmar sejak Selasa (1 April 2024) untuk membantu operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) serta memberikan layanan medis.
Bantuan Logistik Melimpah untuk Myanmar
Bantuan tahap ketiga yang dikirimkan ke Myanmar berjumlah 124 ton dengan nilai lebih dari Rp20 miliar atau setara dengan US$1,1 juta. Bantuan tersebut terdiri atas berbagai jenis logistik, termasuk obat-obatan, alat-alat medis, makanan siap saji, dan kebutuhan pokok lainnya. Ini merupakan bukti nyata komitmen Indonesia untuk membantu saudara-saudara kita di Myanmar.
Menurut Menteri Pratikno, pengiriman bantuan ini merupakan yang ketiga kalinya dilakukan oleh pemerintah Indonesia. "Sebagai bangsa yang bermartabat, kita mengutamakan kemanusiaan, memberikan bantuan secepat mungkin. Apalagi kita sesama negara ASEAN," tegasnya. Hal ini menunjukkan solidaritas Indonesia terhadap negara-negara anggota ASEAN dalam menghadapi bencana.
Proses pengiriman bantuan ini dikoordinasikan dengan baik oleh berbagai pihak terkait, memastikan bantuan sampai tepat sasaran dan bermanfaat bagi para korban. Kecepatan dan efisiensi dalam penyaluran bantuan menjadi prioritas utama.
Tim SAR Indonesia Aktif di Myanmar
Setibanya di Bandara Naypyidaw, tim SAR Indonesia langsung menuju Base of Operation (BoO) di wilayah Naypyidaw. Mereka berkoordinasi dengan tim SAR dari negara lain, dengan tim SAR Singapura sebagai koordinator regional untuk wilayah pencarian di Naypyidaw dan Mandalay. Kerja sama internasional ini menunjukkan pentingnya kolaborasi dalam penanggulangan bencana.
Pada hari berikutnya, tim Indonesia melakukan koordinasi dengan wakil menteri Myanmar untuk urusan darurat, yang difasilitasi oleh AHA Center (ASEAN Coordinating Center for Humanitarian Assistance on Disaster Management). Koordinasi ini sangat penting untuk memastikan efisiensi dan efektivitas operasi SAR.
Tim INASAR juga bertemu dengan Direktur Jenderal dan Komandan Brigade Pemadam Kebakaran Myanmar untuk menerima penugasan. Mereka diarahkan untuk melakukan asesmen dan memberikan bantuan di kompleks perumahan pegawai negeri di Thukha Theiddhi Ward, Naypyidaw, yang diduga masih ada korban tertimbun reruntuhan.
Tim INASAR dibagi menjadi tim Alfa dan Bravo, dan hingga saat ini telah berhasil mengevakuasi tiga korban dari reruntuhan. Selain operasi SAR, tim Indonesia juga memberikan layanan medis kepada warga Myanmar.
Solidaritas ASEAN dalam Aksi Nyata
Keikutsertaan Indonesia dalam misi kemanusiaan di Myanmar menunjukkan komitmen nyata terhadap solidaritas ASEAN. Bantuan yang diberikan bukan hanya sekadar bantuan materiil, tetapi juga bantuan tenaga ahli dan keahlian dalam bidang SAR dan medis. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia berperan aktif dalam membantu negara-negara anggota ASEAN yang sedang menghadapi kesulitan.
Respon cepat dan bantuan yang berkelanjutan dari Indonesia menjadi contoh nyata bagaimana negara-negara ASEAN dapat saling mendukung dan bekerja sama dalam menghadapi bencana alam. Semoga bantuan ini dapat meringankan beban dan penderitaan para korban gempa bumi di Myanmar.