Indonesia Kirim Bantuan Ketiga untuk Korban Gempa Myanmar
Pemerintah Indonesia mengirimkan bantuan kemanusiaan tahap ketiga untuk korban gempa bumi di Myanmar, berupa makanan siap saji, obat-obatan, dan peralatan kesehatan senilai Rp20,89 miliar.

JAKARTA, 4 Maret 2024 - Pemerintah Indonesia, pada hari Kamis, mengirimkan bantuan kemanusiaan tahap ketiga untuk para korban gempa bumi berkekuatan 7,7 magnitudo yang melanda Myanmar pekan lalu. Bantuan ini menandai komitmen Indonesia dalam membantu saudara-saudara kita di Myanmar yang tengah menghadapi bencana alam tersebut.
Paket bantuan seberat 124 ton dan bernilai Rp20,89 miliar ini terdiri dari makanan siap saji, obat-obatan, peralatan kesehatan, dan kebutuhan pokok lainnya seperti selimut dan tenda darurat. Bantuan ini merupakan bukti nyata solidaritas Indonesia terhadap Myanmar dalam menghadapi musibah ini.
"Sesuai arahan Bapak Presiden, Indonesia mengirimkan bantuan kepada saudara-saudara kita (di Myanmar), dan ini juga merupakan bagian dari bantuan yang kita kirimkan pada tanggal 31 Maret," kata Menteri Luar Negeri Sugiono, yang mewakili Presiden Prabowo Subianto dalam upacara pelepasan bantuan di Lapangan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta. Penyerahan bantuan ini menunjukkan kepedulian Indonesia terhadap dampak gempa bumi yang terjadi di Myanmar.
Bantuan Terdiri dari Berbagai Sumber
Bantuan tersebut dikumpulkan dari berbagai kementerian dan lembaga, termasuk Kementerian Pertanian, Kementerian Kesehatan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Palang Merah Indonesia (PMI), Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), dan organisasi kemanusiaan swasta. Kerjasama antar lembaga ini menunjukkan sinergi yang kuat dalam upaya penanggulangan bencana.
Proses pengumpulan dan pengiriman bantuan ini dilakukan secara terkoordinasi dan efisien, memastikan bantuan sampai kepada yang membutuhkan dengan cepat. Hal ini menunjukkan kesiapan dan profesionalisme Indonesia dalam memberikan bantuan kemanusiaan.
Menteri Sugiono juga menekankan pentingnya koordinasi dan keselamatan tim Indonesia di Myanmar. Beliau menginstruksikan delegasi Indonesia untuk menjaga keselamatan dan berkoordinasi secara efisien dengan otoritas setempat untuk memastikan implementasi misi kemanusiaan ini berjalan lancar dan sukses.
Tim dan Pengiriman Bantuan
Sebanyak 65 personel Indonesia yang tergabung dalam misi kemanusiaan ini diberangkatkan dengan pesawat jet jumbo Garuda Indonesia 747. Dua pesawat kargo mengangkut bantuan seberat 124 ton tersebut. Komitmen Indonesia dalam membantu korban gempa di Myanmar ditunjukkan dengan pengiriman tim yang cukup besar.
Penerbangan akan transit di Banda Aceh sebelum melanjutkan perjalanan ke Naypyidaw, ibu kota Myanmar. Rute penerbangan dipilih agar efisien dan memastikan bantuan tiba di tempat tujuan dengan cepat dan aman.
Sebelum pengiriman bantuan tahap ketiga ini, Indonesia telah mengirimkan dua tahap bantuan sebelumnya. Bantuan pertama, berupa 12 ton bantuan darurat, dikirimkan oleh pesawat C-130J-30 Super Hercules TNI AU pada Senin (31 Maret). Sementara bantuan kedua, pada Selasa (1 April), terdiri dari 20 unit tenda, selimut, sarung, dan makanan siap saji dari Kementerian Pertahanan, logistik tambahan dari BNPB, dan satu truk operasional dari Basarnas.
Koordinasi dan Keselamatan
Dalam upacara pelepasan bantuan, Menteri Sugiono memeriksa logistik yang telah disiapkan dan secara pribadi menyapa para petugas yang bergabung dalam misi di Myanmar. Hal ini menunjukkan perhatian dan dukungan langsung dari pemerintah terhadap tim yang bertugas.
Tim yang terdiri dari 39 personel dari berbagai kementerian dan lembaga berangkat pada tanggal 1 April sebagai tim pendahulu untuk misi kemanusiaan di Myanmar. Keberadaan tim pendahulu ini penting untuk memastikan kelancaran distribusi bantuan.
Secara keseluruhan, bantuan kemanusiaan yang diberikan Indonesia untuk korban gempa bumi di Myanmar menunjukkan komitmen nyata Indonesia dalam membantu negara tetangga yang tengah menghadapi kesulitan. Semoga bantuan ini dapat meringankan beban para korban dan membantu proses pemulihan pascabencana.