Solidaritas ASEAN: Indonesia Kirim Bantuan Kemanusiaan Tahap Ketiga ke Myanmar
Indonesia mengirimkan bantuan kemanusiaan tahap ketiga untuk korban gempa bumi di Myanmar sebagai bentuk solidaritas ASEAN dan kepemimpinan Indonesia dalam penanggulangan bencana regional.

Gempa bumi berkekuatan 7,7 magnitudo mengguncang Sagaing-Mandalay, Myanmar, pada Jumat (28/3), menimbulkan kerusakan besar dan ribuan warga kehilangan tempat tinggal. Menko PMK Pratikno menjelaskan bahwa bantuan kemanusiaan yang dikirimkan merupakan solidaritas Indonesia terhadap negara-negara ASEAN dan bagian dari kepemimpinan Indonesia dalam penanggulangan bencana di Asia Tenggara. Bantuan tahap ketiga ini dikirimkan melalui dua pesawat, satu untuk penumpang dan satu untuk kargo, menyusul dua tahap pengiriman sebelumnya.
Pengiriman bantuan ini melibatkan koordinasi lintas kementerian dan lembaga, termasuk keputusan strategis mengenai mekanisme bantuan, seperti pengiriman Tim Urban Search and Rescue (USAR), Emergency Medical Team (EMT), dan bantuan logistik. Menko PMK Pratikno, bersama Kepala BNPB, Kepala Basarnas, Komisi VIII DPR RI, serta perwakilan TNI, Polri, dan kementerian/lembaga terkait, berangkat ke Myanmar menuju Naypyidaw dan Yangon untuk memastikan penyaluran bantuan tepat sasaran. Keberangkatan ini dijadwalkan tiba di Myanmar pada Kamis petang.
Sebelumnya, tim pendahulu telah diterjunkan pada 31 Maret 2025 untuk asesmen awal, diikuti pengiriman tim USAR dan TNI berjumlah 73 personel pada 1 April 2025 untuk operasi penyelamatan. Bantuan tahap pertama dan kedua telah diberangkatkan pada Senin dan Selasa. Seluruh proses ini menunjukkan komitmen Indonesia dalam memberikan bantuan cepat dan efektif kepada korban bencana di Myanmar.
Bantuan Kemanusiaan sebagai Wujud Solidaritas ASEAN
Menko PMK Pratikno menekankan bahwa bantuan kemanusiaan untuk Myanmar merupakan wujud nyata solidaritas Indonesia sebagai bagian dari ASEAN. Hal ini sejalan dengan komitmen Indonesia untuk membantu negara-negara anggota ASEAN yang menghadapi bencana. "Bantuan yang kami kirimkan hari ini merupakan tahap ketiga," kata Menko PMK Pratikno di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis. "Tahap pertama telah diberangkatkan pada hari Senin yang lalu, diikuti tahap kedua pada hari Selasa dengan dua kloter. Hari ini, pada tahap ketiga, kami mengirim dua pesawat, satu pesawat untuk penumpang dan satu pesawat untuk kargo."
Proses pengiriman bantuan ini telah melalui koordinasi yang matang di tingkat menteri pada Minggu (30/3). Koordinasi ini menghasilkan keputusan strategis mengenai mekanisme bantuan yang komprehensif, meliputi pengiriman tim penyelamat, tim medis, dan logistik. Kerja sama antar kementerian dan lembaga, serta dukungan TNI dan Polri, menjadi kunci keberhasilan pengiriman bantuan ini dengan cepat dan efisien.
Keberangkatan Menko PMK Pratikno beserta rombongan ke Myanmar menunjukkan komitmen langsung pemerintah Indonesia dalam memastikan bantuan sampai kepada yang membutuhkan. Mereka akan memantau langsung proses penyaluran bantuan dan berkoordinasi dengan pihak berwenang di Myanmar.
Tim Gabungan Terjun Tangani Bencana Myanmar
Tim gabungan yang terdiri dari berbagai unsur, termasuk dari BNPB, Basarnas, TNI, Polri, dan kementerian terkait, dikerahkan untuk membantu penanganan bencana di Myanmar. Tim Urban Search and Rescue (USAR) dan Emergency Medical Team (EMT) berperan penting dalam operasi penyelamatan dan perawatan medis bagi korban. Bantuan logistik yang dikirimkan meliputi kebutuhan pokok seperti makanan, obat-obatan, dan perlengkapan lainnya.
Pengiriman bantuan tahap ketiga ini menandai komitmen berkelanjutan Indonesia dalam membantu Myanmar mengatasi dampak gempa bumi. Bantuan ini diharapkan dapat meringankan penderitaan korban dan membantu proses pemulihan pasca bencana. Kerja sama dan koordinasi yang baik antar lembaga dan negara menjadi kunci keberhasilan misi kemanusiaan ini.
Kolaborasi erat antar kementerian dan lembaga di Indonesia menjadi kunci keberhasilan pengiriman bantuan ini. Hal ini menunjukkan sinergi yang kuat dalam menghadapi tantangan kemanusiaan di tingkat regional. Proses pengiriman bantuan yang cepat dan efisien menunjukkan kesiapsiagaan Indonesia dalam merespon bencana di kawasan ASEAN.
Menko PMK Pratikno menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam misi kemanusiaan ini. "Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja sama. Kolaborasi ini memungkinkan kita memberikan bantuan dengan cepat kepada saudara-saudara kita di Myanmar," ujarnya.
Keberhasilan misi kemanusiaan ini menjadi bukti nyata komitmen Indonesia dalam solidaritas ASEAN dan peran kepemimpinannya dalam penanggulangan bencana di kawasan Asia Tenggara. Semoga bantuan ini dapat memberikan dampak positif bagi para korban gempa bumi di Myanmar dan mempercepat proses pemulihan.