Indonesia Kirim Bantuan USAR dan Logistik Besar ke Myanmar Pascagempa Dahsyat
Pemerintah Indonesia mengirimkan bantuan kemanusiaan besar-besaran, termasuk tim USAR dan logistik, ke Myanmar pascagempa bumi dahsyat magnitudo 7,7 yang menimbulkan korban jiwa dan kerusakan infrastruktur.

Gempa bumi dahsyat berkekuatan magnitudo 7,7 mengguncang Myanmar pada Jumat, 28 Maret 2024, mengakibatkan korban jiwa dan kerusakan infrastruktur yang signifikan. Sebagai bentuk kepedulian dan solidaritas internasional, Pemerintah Indonesia bergerak cepat mengirimkan bantuan kemanusiaan, termasuk tim Urban Search and Rescue (USAR) dan logistik, ke Myanmar. Bantuan ini diberangkatkan dari lapangan udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Selasa, 1 April 2024.
Kepala BNPB, Suharyanto, memimpin langsung pelepasan bantuan tersebut. Pengiriman bantuan ini merupakan respons atas permintaan resmi dari Pemerintah Myanmar melalui Kementerian Luar Negeri Indonesia. Suharyanto menekankan bahwa bantuan ini merupakan kebutuhan mendesak bagi Myanmar dan sebagai wujud nyata dukungan Indonesia terhadap negara yang sedang dilanda bencana.
Keputusan pengiriman bantuan ini telah disepakati dalam rapat tingkat menteri yang dipimpin oleh Menko PMK Pratikno sehari setelah gempa terjadi. Rapat tersebut memutuskan untuk segera mengirimkan bantuan kepada masyarakat Myanmar yang terdampak bencana, meskipun saat itu masih dalam suasana Lebaran. Total 73 personel diberangkatkan, termasuk Tim USAR, perwakilan Kemenlu, dan TNI, untuk misi kemanusiaan selama dua pekan ke depan, dengan kemungkinan perpanjangan jika dibutuhkan.
Bantuan Besar-besaran untuk Myanmar
Kepala BNPB menyebut bantuan yang dikirimkan ke Myanmar sebagai salah satu bantuan terbesar yang pernah diberikan Indonesia dalam misi kemanusiaan internasional. Bantuan ini melibatkan berbagai kementerian dan lembaga, termasuk TNI yang mengerahkan kekuatan dan armada, Kementerian Kesehatan yang mengirimkan tim medis lengkap dengan dokter spesialis dan umum serta obat-obatan, dan Basarnas yang membawa tim gabungan TNI, Polri, dan BNPB. Organisasi kemasyarakatan seperti Baznas juga turut berpartisipasi dalam misi kemanusiaan ini.
Tujuan utama pengiriman bantuan ini adalah untuk meringankan penderitaan rakyat Myanmar yang terdampak gempa. Suharyanto menegaskan bahwa kontribusi Indonesia ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Myanmar yang membutuhkan.
Bantuan tahap awal telah diberangkatkan pada Senin, 31 Maret 2024, menggunakan pesawat Hercules TNI AU. Bantuan tersebut meliputi biskuit protein, makanan siap saji, pakaian, selimut, tenda pengungsi, sarung, mi instan, satu unit truk, dan dua unit genset. Pada dini hari Selasa, 1 April 2024, bantuan selanjutnya diberangkatkan, termasuk satu unit truk Basarnas, tiga ekor anjing K9, peralatan penyelamatan, dan tenda pengungsi tambahan.
"Bantuan yang diberikan adalah yang terbesar, TNI mengerahkan kekuatan dan armada, Kemenkes menyiapkan satu tim kesehatan, lengkap dokter spesialis dan umum, serta obat-obatan, baik dari pemerintah atau swasta," kata Suharyanto. Hal ini menunjukkan komitmen Indonesia yang besar dalam membantu Myanmar dalam menghadapi bencana ini.
Rincian Bantuan Logistik dan Peralatan
- BNPB: 1.300 pouch biskuit protein, 500 paket makanan siap saji, 100 pcs pakaian, 600 pcs selimut.
- Kemenhan: 20 set tenda pengungsi (kiriman pertama), 1.000 pcs sarung, 100 dus mi instan, 17 set tenda pengungsi (kiriman kedua).
- Basarnas: 1 unit truk (kiriman pertama), 2 unit genset, 1 unit truk (kiriman kedua), 3 ekor anjing K9, peralatan penyelamatan.
Semoga bantuan ini dapat memberikan dukungan signifikan bagi upaya pemulihan di Myanmar pascagempa bumi.