Indonesia Masters 2025: PBSI Optimistis Pemain Muda Beri Kejutan
PBSI menantikan kejutan dari pemain muda di Indonesia Masters 2025, yang juga menjadi ajang regenerasi dan evaluasi bagi atlet serta pelatih dalam menghadapi Olimpiade 2028.
![Indonesia Masters 2025: PBSI Optimistis Pemain Muda Beri Kejutan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/01/21/000229.460-indonesia-masters-2025-pbsi-optimistis-pemain-muda-beri-kejutan-1.jpeg)
Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Eng Hian, mengungkapkan optimismenya terhadap penampilan atlet muda Indonesia di turnamen BWF Super 500 Indonesia Masters 2025. Eng Hian, dalam konferensi pers di Istora Senayan, Jakarta, Senin (20/1), menyatakan bahwa selain mengandalkan pemain unggulan seperti Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Gregoria Mariska Tunjung, dan Jonatan Christie, PBSI juga berharap akan ada kejutan dari para pemain muda dan pasangan baru.
Indonesia Masters 2025 tidak hanya menjadi ajang perburuan gelar, tetapi juga momentum penting bagi regenerasi atlet. PBSI memanfaatkan kesempatan ini untuk melakukan optimalisasi bongkar pasang di sektor ganda dan memberikan kesempatan bertanding bagi atlet junior. Hal ini sejalan dengan roadmap PBSI untuk mempersiapkan atlet menghadapi Olimpiade Los Angeles 2028.
Eng Hian menjelaskan bahwa meskipun target prestasi tetap ada, PBSI secara simultan mendorong regenerasi. Pada tahun ini, pelatih diberikan kebebasan untuk melakukan bongkar pasang pasangan, namun pada tahun 2026, pasangan tersebut harus sudah permanen untuk mengumpulkan poin kualifikasi Olimpiade. Langkah ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang PBSI dalam mengembangkan atlet muda berbakat.
Beberapa pasangan baru yang akan berlaga di Indonesia Masters 2025 antara lain Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana dan Daniel Marthin/Muhammad Shohibul Fikri di sektor ganda putra, serta Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramandhanti di sektor ganda putri. Di sektor ganda campuran, ada Verrell Yustin Mulia/Pitha Haningtyas Mentari, Rinov Rivaldy/Lisa Ayu Kusumawati, dan Dejan Ferdiansyah/Siti Fadia Silva Ramadhanti (kualifikasi).
PBSI berharap perubahan komposisi atlet, pelatih, dan tim pendukung dapat dioptimalkan untuk menemukan formula tepat dalam menghadapi persaingan internasional yang semakin ketat. Eng Hian menekankan pentingnya evaluasi dan adaptasi strategi untuk meraih kesuksesan di masa depan. Selain atlet Indonesia, Indonesia Masters 2025 juga akan dimeriahkan oleh atlet-atlet elite dunia seperti Shi Yu Qi (China), Anders Antonsen (Denmark), Kunlavut Vitidsarn (Thailand), Wang Zhi Yi (China), dan Aaron Chia/Soh Wooi Yik (Malaysia).
Turnamen yang akan berlangsung pada 21-26 Januari di Istora Senayan, Jakarta ini mempertandingkan lebih dari 200 pemain elite dari 21 negara. Total hadiah yang diperebutkan mencapai 475 ribu dolar AS (sekitar Rp7,5 miliar), menjadi daya tarik tersendiri bagi para peserta.
Dengan adanya perpaduan pemain senior dan junior, Indonesia Masters 2025 diharapkan tidak hanya menjadi ajang unjuk kemampuan, tetapi juga menjadi batu loncatan bagi pemain muda Indonesia untuk menunjukkan potensi dan prestasi mereka di kancah internasional. Keberhasilan regenerasi atlet menjadi kunci keberhasilan PBSI dalam meraih prestasi di masa mendatang.