Indonesia Promosikan Harmoni Antaragama di Forum Global
Indonesia, melalui Kemenag, aktif mempromosikan praktik harmoni antaragama di forum internasional Partnership on Religion and Development (PaRD) Leadership Meeting 2025, menekankan keberagaman agama sebagai kekuatan pembangunan.
![Indonesia Promosikan Harmoni Antaragama di Forum Global](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/04/000031.327-indonesia-promosikan-harmoni-antaragama-di-forum-global-1.jpg)
Indonesia memainkan peran kunci dalam mempromosikan praktik harmoni antaragama di kancah global. Hal ini diungkapkan Kementerian Agama (Kemenag) dalam forum Partnership on Religion and Development (PaRD) Leadership Meeting 2025 di Jakarta pada Senin, 2 Januari 2024.
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag, Abu Rokhmad, menyampaikan bahwa Indonesia ingin menunjukkan kepada dunia bagaimana keberagaman agama dapat menjadi kekuatan utama dalam membangun masyarakat yang inklusif dan berkelanjutan. PaRD, menurutnya, merupakan forum penting yang memfasilitasi kolaborasi untuk solusi tantangan global.
Kolaborasi antara pemerintah, komunitas agama, dan akademisi menjadi kunci dalam menciptakan kebijakan yang inklusif dan berdampak luas. Abu Rokhmad menekankan bahwa agama, dalam ajaran dan praktiknya, dapat menjadi instrumen perdamaian, keadilan sosial, dan kesejahteraan masyarakat.
Hal senada disampaikan Kepala Sekretariat PaRD, Khushwant Singh. Ia menjelaskan PaRD menyatukan tiga sektor utama: pemerintah, organisasi berbasis agama, dan akademisi. Tujuannya adalah menciptakan ruang bagi kemitraan untuk pembangunan sosial dan berkelanjutan. Forum ini bukan sekadar diskusi, tetapi juga aksi nyata dalam merumuskan solusi untuk tantangan global seperti perubahan iklim, ketidaksetaraan, dan perdamaian dunia.
Khushwant Singh menambahkan, "Ketika kita mempelajari semua agama, pada akhirnya kita menyadari ada satu nilai universal yakni kasih sayang, keadilan, dan kepedulian terhadap bumi." Sentimen ini selaras dengan visi Indonesia dalam mempromosikan toleransi dan kerukunan.
Direktur Penerangan Agama Islam Kemenag, Ahmad Zayadi, melihat pertemuan ini sebagai momentum penting bagi Indonesia untuk memperkuat posisinya sebagai pusat moderasi beragama dan dialog antariman. Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar kedua di dunia, Indonesia memiliki tanggung jawab besar dalam membangun dunia yang lebih damai dan inklusif.
Indonesia memiliki pengalaman panjang dalam membangun harmoni antaragama, pengalaman yang disambut baik oleh peserta PaRD dari berbagai negara. Ahmad Zayadi menegaskan, "PaRD Leadership Meeting menjadi wadah berbagi praktik terbaik dari berbagai negara, dan Indonesia siap berkontribusi dalam diskusi ini."
Kesimpulannya, partisipasi aktif Indonesia dalam PaRD Leadership Meeting 2025 menunjukkan komitmen nyata dalam mempromosikan praktik harmoni antaragama dan membangun dunia yang lebih baik. Indonesia tidak hanya berbagi pengalaman, tetapi juga berperan sebagai contoh bagi negara lain dalam membangun masyarakat yang inklusif dan toleran.