Indonesia Tuan Rumah Pertemuan Global Agama & Pembangunan Berkelanjutan
Indonesia menjadi tuan rumah Pertemuan Kepemimpinan Kemitraan Internasional untuk Agama dan Pembangunan Berkelanjutan (PaRD) di Jakarta pada 3-6 Februari 2025, menekankan peran agama dalam pembangunan global dan dialog antaragama.

Indonesia akan menjadi tuan rumah Pertemuan Kepemimpinan Kemitraan Internasional untuk Agama dan Pembangunan Berkelanjutan (PaRD) di Jakarta, 3-6 Februari 2025. Pengumuman ini disampaikan Kementerian Agama. Pertemuan tersebut menjadi sorotan global, menandai peran penting Indonesia dalam diplomasi antaragama.
Direktur Informasi Keagamaan Islam Kementerian Agama, Ahmad Zayadi, menjelaskan bahwa Indonesia memandang pertemuan ini sebagai momentum krusial dalam diplomasi agama tingkat global. Indonesia, dengan pendekatan inklusif dan toleran terhadap keberagaman, berharap pertemuan ini akan memperkuat peran strategis agama dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan dialog antariman di dunia.
Keikutsertaan Indonesia dalam PaRD mencerminkan komitmen negara dalam mempromosikan moderasi beragama dan kerukunan antarumat beragama. Indonesia bergabung dengan PaRD pada Desember 2022, menjadi perwakilan pertama dari negara-negara Global South dan terpilih sebagai anggota dewan pengarah PaRD pada Agustus 2023.
PaRD sendiri merupakan forum yang menyatukan lembaga pemerintah, organisasi multilateral, organisasi keagamaan, dan akademisi untuk membahas dan mengimplementasikan peran agama dalam pembangunan berkelanjutan. Sebagai anggota dewan pengarah, Indonesia ikut menentukan dan mengelola arah kebijakan, anggaran, dan program forum.
Mantan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, sebelumnya menekankan bahwa partisipasi Indonesia selaras dengan komitmen negara untuk mengadvokasi moderasi beragama dan kerja sama antariman dalam mengatasi tantangan global. Pemerintah menugaskan Kementerian Agama untuk berkontribusi pada berbagai program PaRD, termasuk isu kebebasan beragama dan berkeyakinan, kesetaraan gender, kesehatan, dan ketahanan pangan.
Nuria Isna Asyar, perwakilan pemerintah Indonesia di PaRD, menjelaskan upaya Kementerian Agama untuk membentuk blok Asia dalam forum tersebut. Langkah strategis ini diharapkan akan memperkuat peran Indonesia dalam mendorong kerja sama antariman di Asia dan memperkuat posisi Indonesia sebagai aktor utama dalam diplomasi agama.
Dengan menjadi tuan rumah pertemuan PaRD, Indonesia semakin menegaskan posisinya sebagai negara yang aktif mempromosikan perdamaian dan pembangunan berkelanjutan melalui dialog dan kerjasama antaragama. Pertemuan ini diharapkan akan menghasilkan berbagai inisiatif konkret untuk mewujudkan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan di seluruh dunia.