Indonesia Tuan Rumah Konferensi Parlemen OKI (PUIC) 2025
DPR RI akan menjadi tuan rumah Konferensi PUIC ke-19 pada 12-15 Mei 2025 di Jakarta, dengan tema 'Good Governance and Strong Institution' untuk memperkuat kerjasama antar negara OKI.

Indonesia akan menjadi tuan rumah Konferensi ke-19 Parliamentary Union of the OIC (PUIC) pada 12-15 Mei 2025. Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Mardani Ali Sera, mengumumkan hal ini pada Jumat (14/3) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. Konferensi ini akan dipimpin oleh Ketua DPR RI, Puan Maharani, dan bertepatan dengan perayaan 25 tahun PUIC.
Pengumuman tersebut disampaikan usai acara media gathering bertajuk 'Satukan Langkah Mendukung Palestina'. Acara ini bertujuan memperkuat sinergi dalam penyampaian narasi mengenai Palestina. Indonesia, sebagai tuan rumah, akan mengangkat tema 'Good Governance and Strong Institution' dalam konferensi PUIC 2025.
Pemilihan tema ini didasarkan pada harapan agar negara-negara anggota OKI tidak hanya mengecam tindakan negara lain, tetapi juga fokus membangun kekuatan kelembagaan dan tata kelola pemerintahan yang baik di masing-masing negara. Mardani Ali Sera menekankan pentingnya good governance dan institusi yang kuat sebagai kunci kemandirian suatu negara.
Membangun Tata Kelola yang Baik dan Institusi yang Kuat
Konferensi PUIC 2025 akan menjadi platform bagi negara-negara anggota OKI untuk membahas berbagai isu penting, termasuk isu Palestina. Salah satu fokus utama adalah merumuskan langkah-langkah nyata untuk mendukung Palestina. "Fokusnya negara-negara OKI ini jangan cuma bisa 'marah' sama Amerika atau 'mencaci', tapi kita bangun kekuatan institusi dan good governance di setiap negara kita," ujar Mardani Ali Sera.
Lebih lanjut, beliau menjelaskan bahwa dengan adanya good governance dan institusi yang kuat, negara-negara OKI tidak perlu lagi bergantung pada negara lain. Hal ini sejalan dengan tema konferensi yang menekankan pentingnya pembangunan internal untuk mencapai kemandirian dan kedaulatan.
Komitmen Indonesia dalam mendukung Palestina juga akan diwujudkan melalui sesi diskusi khusus dalam konferensi PUIC 2025. Sesi ini akan membahas kondisi terkini di Palestina, merumuskan langkah-langkah ke depan, dan menentukan aksi nyata yang dapat dilakukan oleh negara-negara OKI. "Bukan cuma kita mengutuk ya, tetapi kita membangun aliansi antara PUIC," tegas Mardani.
Dukungan Terhadap Palestina
Dalam media gathering yang diadakan, BKSAP juga membahas berbagai permasalahan terkait narasi seputar isu Palestina. Beberapa isu yang dibahas antara lain ketidakseimbangan pemberitaan dan penggunaan istilah 'teroris' untuk menyebut Hamas. BKSAP berupaya untuk menyatukan langkah dalam menyikapi isu Palestina dan memastikan narasi yang disampaikan akurat dan seimbang.
Pertemuan ini menunjukkan komitmen Indonesia dalam memperkuat kerjasama antar parlemen negara-negara OKI. Dengan menjadi tuan rumah PUIC 2025, Indonesia berharap dapat berkontribusi dalam membangun kerjasama yang lebih kuat dan efektif di antara negara-negara anggota OKI, khususnya dalam isu-isu strategis seperti good governance dan dukungan terhadap Palestina.
Konferensi PUIC 2025 diharapkan dapat menghasilkan rumusan langkah konkret untuk meningkatkan good governance di negara-negara OKI dan memperkuat solidaritas dalam mendukung perjuangan Palestina. Hal ini sejalan dengan komitmen Indonesia dalam memperjuangkan perdamaian dan keadilan di dunia internasional.
Melalui konferensi ini, Indonesia ingin menunjukkan kepemimpinan dan komitmennya dalam memperkuat kerja sama antar parlemen negara-negara OKI, serta mendorong terciptanya perdamaian dan kesejahteraan bagi seluruh umat manusia.