INSA Dorong Daya Saing Pelayaran Nasional Lewat IMW 2025
Indonesia Maritime Week 2025 diharapkan akan memperkuat daya saing pelayaran nasional dan menjawab tantangan global, termasuk fluktuasi nilai tukar dan persaingan internasional.

Jakarta, 2 Mei 2024 - Indonesian National Shipowners' Association (INSA) berupaya meningkatkan daya saing pelayaran Indonesia melalui Indonesia Maritime Week (IMW) 2025. Acara ini akan menjadi platform untuk membahas tantangan global dan pentingnya asas cabotage dalam menjaga kekuatan maritim nasional. INSA menekankan perlunya strategi komprehensif untuk menghadapi persaingan ketat di pasar internasional.
Ketua Umum DPP INSA, Carmelita Hartoto, menyatakan bahwa IMW 2025 bertujuan untuk menjadikan Indonesia sebagai pemain maritim global yang kompetitif. Acara ini akan menghadirkan pemimpin maritim regional dan global, pelaku usaha, pembuat kebijakan, dan inovator di sektor logistik dan pelayaran. Harapannya, IMW 2025 akan menghasilkan solusi inovatif untuk berbagai tantangan yang dihadapi industri pelayaran Indonesia.
IMW 2025, sebuah inisiatif kolaboratif antara Kementerian Perhubungan, Pelindo, Pertamina International Shipping, dan INSA, dijadwalkan berlangsung pada 26-28 Mei di Jakarta. Acara ini dianggap sebagai momentum strategis untuk memperkuat posisi Indonesia di kancah maritim global, sekaligus memperkuat fondasi ekonomi nasional yang bergantung pada sektor maritim yang kuat.
Penguatan Daya Saing Pelayaran Nasional
INSA menyadari pentingnya daya saing pelayaran nasional dalam menghadapi gejolak ekonomi global. Fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS dan kebijakan perdagangan internasional berpotensi meningkatkan beban operasional. Oleh karena itu, INSA mendorong dukungan fiskal dan pembiayaan dari perbankan nasional, termasuk kemudahan perpajakan dan suku bunga kompetitif untuk pengadaan armada modern dan efisien.
Selain itu, INSA juga menyoroti pentingnya sumber daya manusia yang kompeten. Kru kapal Indonesia yang berkualitas tinggi dibutuhkan untuk bersaing di pasar global, menyaingi kru dari negara-negara seperti Filipina dan India. Peningkatan kualitas pelatihan dan sertifikasi menjadi kunci untuk mencapai hal tersebut.
Carmelita Hartoto, yang juga menjabat sebagai Ketua Federation of ASEAN Shipowners' Association (FASA) dan Asian Shipowners' Association (ASA), menekankan perlunya akses yang lebih mudah terhadap kargo ekspor dan dukungan pembiayaan jangka panjang untuk membantu perusahaan pelayaran nasional menembus pasar internasional. Saat ini, meskipun beberapa perusahaan pelayaran nasional telah berhasil memasuki pasar internasional, jumlahnya masih terbatas.
Tantangan dan Strategi ke Depan
INSA juga mencermati dominasi kapal asing dalam angkutan ekspor-impor Indonesia. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan strategi yang komprehensif, termasuk penguatan asas cabotage dan peningkatan daya saing industri pelayaran nasional. Hal ini membutuhkan kerja sama yang erat antara pemerintah, pelaku usaha, dan seluruh pemangku kepentingan di sektor maritim.
Melalui IMW 2025, INSA berharap dapat merumuskan strategi bersama untuk menghadapi tantangan dan memperkuat posisi pelayaran nasional di kancah global. Kerja sama yang kuat antara regulator, industri, dan lembaga pendidikan pelaut sangat penting untuk mencapai tujuan ini. INSA mengajak semua pihak untuk berkolaborasi dalam membangun industri pelayaran Indonesia yang lebih kuat dan berdaya saing.
Salah satu poin penting yang diangkat INSA adalah perlunya dukungan pemerintah dalam bentuk kebijakan afirmatif untuk melindungi industri pelayaran nasional. Hal ini termasuk memberikan insentif fiskal dan kemudahan regulasi agar perusahaan pelayaran nasional dapat bersaing secara sehat dengan perusahaan asing.
Dengan demikian, IMW 2025 diharapkan tidak hanya menjadi ajang pertemuan para pelaku industri maritim, tetapi juga menjadi momentum untuk merumuskan strategi jangka panjang guna meningkatkan daya saing pelayaran nasional dan memperkuat posisi Indonesia sebagai negara maritim yang kuat di dunia.
INSA berharap IMW 2025 dapat menjadi titik tolak bagi transformasi industri pelayaran Indonesia menuju era yang lebih modern, efisien, dan berdaya saing global. Kesuksesan IMW 2025 akan berdampak positif bagi perekonomian nasional dan memperkuat posisi Indonesia di kancah maritim internasional.