Intrepid DMC Gandeng Wisatawan Asing Donasikan Makanan untuk Warga Bali Kurang Mampu
Intrepid DMC Indonesia, pelaku wisata di Bali, berkolaborasi dengan wisatawan asing untuk menggalang donasi makanan bagi warga kurang mampu melalui Yayasan SOS Indonesia, mengurangi limbah makanan dan emisi karbon.

Denpasar, 14 Maret 2025 - Dalam sebuah aksi sosial yang inovatif, Intrepid DMC Indonesia, sebuah perusahaan jasa pariwisata di Bali, telah meluncurkan program penggalangan donasi makanan untuk membantu masyarakat kurang mampu. Program ini melibatkan wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia, khususnya Bali, dengan tujuan mulia untuk mengurangi pemborosan makanan dan membantu mereka yang membutuhkan.
Inisiatif ini diprakarsai oleh General Manager Intrepid DMC Indonesia, Ravindra Singh. Beliau menjelaskan bahwa perusahaan akan menggandakan setiap donasi yang diberikan oleh wisatawan. "Berapa pun jumlah donasinya, kami akan gandakan itu. Jika turis kami donasi 100 dolar, maka kami akan gandakan jadi 200 dolar AS," ujar Ravindra Singh di Denpasar, Bali.
Donasi yang terkumpul akan disalurkan langsung secara daring oleh wisatawan mancanegara kepada organisasi nirlaba Scholars of Sustenance (SOS) Indonesia, sebuah yayasan yang berfokus pada pendistribusian makanan berlebih kepada panti asuhan dan masyarakat kurang mampu di Bali. Langkah ini menunjukkan komitmen Intrepid DMC Indonesia terhadap tanggung jawab sosial dan keberlanjutan pariwisata.
Donasi Berkelanjutan untuk Kesejahteraan Masyarakat Bali
Intrepid DMC Indonesia, yang setiap tahunnya membawa sekitar 5.000 turis asing ke Indonesia, termasuk Bali, berkomitmen untuk menjadikan program donasi ini sebagai kegiatan berkelanjutan. Selain donasi yang dikumpulkan dari wisatawan, perusahaan juga akan memberikan dana sebesar 5.000 dolar AS (sekitar Rp82,5 juta) pada tahun 2025 untuk mendukung operasional SOS Indonesia.
Pihak Intrepid DMC Indonesia berupaya membangun kesadaran akan pentingnya donasi ini, terutama di kalangan wisatawan asing, melalui para pemandu wisatanya. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi dan dampak positif dari program ini.
Ni Luh Putu Juniari, perwakilan dari SOS Indonesia, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kontribusi Intrepid DMC Indonesia. Ia menjelaskan bahwa yayasan tersebut telah beroperasi sejak 2016 dan secara rutin mengambil makanan layak konsumsi dari berbagai pihak, termasuk hotel, restoran, dan supermarket.
SOS Indonesia: Mengurangi Limbah Makanan dan Mencegah Pemanasan Global
SOS Indonesia setiap harinya mengumpulkan sekitar 300-500 kilogram aneka makanan, mulai dari kue, buah, hingga makanan siap saji. Mereka juga menerima hingga satu ton bahan pangan pokok seperti beras dan minyak goreng. Makanan ini kemudian diolah dan didistribusikan kepada panti asuhan, warga kurang mampu, penyandang disabilitas, dan pemulung.
"Tujuan kami untuk pemerataan gizi," kata Ni Luh Putu Juniari. Inisiatif ini tidak hanya membantu mengatasi masalah kemiskinan pangan, tetapi juga berkontribusi pada pengurangan limbah makanan dan dampak lingkungannya.
Pemborosan makanan berkontribusi pada peningkatan emisi gas rumah kaca seperti karbon dioksida dan metana. Sejak 2017 hingga Januari 2025, SOS Indonesia telah menyelamatkan 1,3 juta kilogram makanan, yang setara dengan 6,5 juta porsi makanan, dan menekan emisi karbon sekitar 3.316 ton CO2e.
Kerja sama antara Intrepid DMC Indonesia dan SOS Indonesia ini menjadi contoh nyata bagaimana sektor pariwisata dapat berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat. Program ini diharapkan dapat menginspirasi perusahaan-perusahaan lain untuk turut serta dalam upaya mengurangi pemborosan makanan dan membantu mereka yang membutuhkan.