IPB University Dirikan Pusat Riset Unggulan Program Makan Bergizi Gratis
Institut Pertanian Bogor (IPB) University resmi mendirikan pusat riset unggulan untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG) guna mengatasi masalah gizi buruk pada anak dan ibu hamil di Indonesia, berkolaborasi dengan BGN, Bappenas, dan UNICEF.
![IPB University Dirikan Pusat Riset Unggulan Program Makan Bergizi Gratis](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/11/191607.005-ipb-university-dirikan-pusat-riset-unggulan-program-makan-bergizi-gratis-1.jpg)
Institut Pertanian Bogor (IPB) University baru saja meluncurkan sebuah terobosan penting dalam upaya peningkatan gizi masyarakat Indonesia. Pada tanggal 11 Februari, IPB University secara resmi meresmikan Center of Excellence (CoE) atau pusat riset unggulan untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Agribusiness and Technology Park (ATP) IPB University, Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Kehadiran pusat riset ini menandai langkah signifikan dalam mengatasi tantangan gizi di Indonesia.
Misi Pusat Riset Unggulan MBG
Rektor IPB University, Prof. Arif Satria, menjelaskan bahwa CoE ini akan menjadi wadah utama untuk pengembangan dan pengujian protokol inovatif dalam Program MBG. Pusat riset ini akan fokus pada berbagai aspek, mulai dari inovasi menu hingga manajemen rantai pasok bahan baku. Prof. Arif menekankan pentingnya program ini bagi peningkatan kualitas gizi anak dan ibu hamil di Indonesia. "Kami memandang bahwa program ini sangat strategis untuk peningkatan kualitas gizi anak dan ibu hamil Indonesia," kata Prof. Arif.
Kerjasama antar lembaga menjadi kunci keberhasilan CoE ini. IPB University berkolaborasi dengan berbagai instansi, termasuk Badan Gizi Nasional (BGN) sebagai pelaksana Program MBG, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), dan UNICEF. Bappenas menunjuk IPB University untuk memimpin riset inovasi menu dan manajemen rantai pasok, melihat potensi MBG untuk mendorong pertumbuhan ekonomi desa melalui peningkatan permintaan produk pertanian lokal.
Dukungan dari Berbagai Pihak
Kepala BGN, Dadan Hindayana, menyambut baik inisiatif IPB University ini. "Ini kolaborasi yang sangat baik, tentu saja Badan Gizi Nasional menyambut baik terbentuknya riset unggulan program makan bergizi gratis karena terus terulang ini suatu dukungan yang sangat kuat," ungkap Dadan. Hal senada disampaikan oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas, Prof. Rachmat Pambudi, yang menekankan pentingnya pemantauan, evaluasi, dan integrasi data yang rutin dalam pengembangan program. Ia berharap CoE dapat menjadi bagian integral dari upaya tersebut.
UNICEF Indonesia Representative, Maniza Zaman, turut memberikan data mengenai kondisi anak di Indonesia. Data menunjukkan angka stunting yang mengkhawatirkan, yaitu 5 juta anak (21,5 persen), 2 juta anak mengalami gizi buruk (8,5 persen), dan 1 juta anak mengalami kelebihan berat badan (4,2 persen). Hanya 61 persen anak usia 6-23 bulan yang mendapatkan makanan bergizi seimbang, sementara sisanya mengalami malnutrisi. "Malnutrisi ini akan berdampak jangka pendek dan panjang, mulai dari kesehatan dan kemampuan belajar. Oleh karena itu, program Makan Bergizi Gratis dapat menjadi akselerator dalam upaya multisektoral untuk mengatasi malnutrisi di Indonesia," papar Maniza.
Langkah Maju Menuju Indonesia Sehat
IPB University berkomitmen untuk mengkonsolidasi perguruan tinggi lain di Indonesia dalam pengembangan CoE ini, dengan dukungan dari Bappenas dan UNICEF. Pusat riset ini diharapkan dapat menghasilkan inovasi dan solusi nyata untuk mengatasi masalah gizi di Indonesia. Dengan kolaborasi yang kuat dan komitmen dari berbagai pihak, CoE ini diharapkan akan memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan kualitas gizi anak dan ibu hamil di Indonesia, serta berkontribusi pada pembangunan ekonomi pedesaan.
Pendirian CoE ini bukan hanya sekadar pendirian pusat riset, melainkan sebuah komitmen nyata untuk menciptakan generasi Indonesia yang lebih sehat dan produktif. Melalui riset dan inovasi yang terintegrasi, diharapkan program MBG dapat mencapai dampak yang lebih luas dan berkelanjutan.