ISPIKANI Sulteng Siap Kolaborasi Majukan Sektor Kelautan dan Perikanan
Ikatan Sarjana Perikanan Indonesia (ISPIKANI) Sulawesi Tengah siap berkolaborasi dengan pemerintah daerah untuk memajukan sektor kelautan dan perikanan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir, dan mendorong pertumbuhan UMKM.

Palu, 20 Maret 2024 - Ikatan Sarjana Perikanan Indonesia (ISPIKANI) Sulawesi Tengah menyatakan kesiapannya untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam rangka memajukan sektor kelautan dan perikanan di wilayah tersebut. Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua ISPIKANI Sulteng, Fadly Y. Tantu, dalam sebuah pernyataan di Palu, Rabu lalu. Kolaborasi ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir dan nelayan di Sulawesi Tengah.
Pertemuan antara ISPIKANI Sulteng dengan para pemangku kebijakan, termasuk Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sulteng, telah dilakukan untuk membahas strategi akselerasi pembangunan sektor perikanan. Fokus utama kolaborasi ini adalah pada lima wilayah pengelolaan perikanan, meliputi empat Wilayah Pengelolaan Perikanan Nasional Republik Indonesia (WPPNRI 713, 714, 715, dan 716) di perairan laut serta satu Wilayah Pengelolaan Perairan Daratan (WPPNRI PD 421). Fokus pembangunan tidak hanya pada peningkatan produksi semata, tetapi juga pada dampak langsung terhadap kesejahteraan masyarakat.
Menurut Fadly, "Kami berharap, pembangunan di sektor perikanan tidak hanya fokus pada peningkatan produksi, tetapi juga harus berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat pesisir, nelayan, dan pembudidayaan ikan." Potensi besar sektor kelautan dan perikanan di Sulteng harus dioptimalkan untuk memakmurkan masyarakat. ISPIKANI juga menekankan pentingnya mendorong pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di berbagai sentra produksi perikanan.
Potensi UMKM di Sektor Perikanan Sulteng
ISPIKANI Sulteng melihat potensi besar pengembangan UMKM di sektor perikanan Sulteng. Sebagai contoh, di kawasan tambak udang Vaname, pelabuhan perikanan, atau kawasan budidaya lainnya, pengembangan UMKM pengolah hasil perikanan menjadi produk bernilai tambah sangat diperlukan. Ketua ISPIKANI Sulteng mencontohkan, "UMKM seperti Rumah Ikan bisa menjadi penggerak ekonomi lokal dengan memproduksi beragam olahan hasil laut seperti terasi, kerupuk udang, pindang ikan, bakso ikan, hingga ikan asap. Produk-produk ini tidak hanya meningkatkan pendapatan masyarakat, tapi juga bisa menjadi oleh-oleh khas daerah."
Inisiatif ini mendapat sambutan positif dari Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulteng, Moh. Arif Latjuba. Ia berharap ISPIKANI dapat berperan aktif dalam mewujudkan visi pembangunan daerah. "Kami mengapresiasi kontribusi ISPIKANI. Dengan kompetensi dan sumber daya yang dimiliki, ISPIKANI bisa berperan dalam mendorong masyarakat untuk berani makmur dan berani sejahtera, sesuai dengan visi Gubernur Sulteng," ujar Moh. Arif Latjuba.
Kolaborasi ini diharapkan dapat menghasilkan program-program konkret yang berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir. Pengembangan UMKM berbasis hasil perikanan menjadi salah satu fokus utama untuk menciptakan nilai tambah dan membuka lapangan kerja baru. Dengan sinergi antara ISPIKANI dan pemerintah daerah, diharapkan sektor kelautan dan perikanan di Sulawesi Tengah dapat berkembang pesat dan berkontribusi signifikan terhadap perekonomian daerah.
Langkah-langkah konkret yang akan diambil dalam kolaborasi ini masih dalam tahap perencanaan. Namun, komitmen dari kedua belah pihak untuk bekerja sama dalam memajukan sektor kelautan dan perikanan di Sulawesi Tengah sudah sangat jelas. Harapannya, kolaborasi ini akan membawa perubahan positif bagi kehidupan masyarakat pesisir di Sulawesi Tengah.