KKP dan Muhammadiyah Jalin Sinergi Sukseskan Ekonomi Biru, Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menjalin kerja sama dengan Muhammadiyah untuk mendorong program ekonomi biru demi mendukung ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Muhammadiyah resmi bersinergi untuk menyukseskan program ekonomi biru guna mendukung ketahanan pangan nasional. Kerja sama ini diresmikan melalui penandatanganan nota kesepahaman di Universitas Muhammadiyah Jakarta. Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, menekankan pentingnya pengelolaan sumber daya alam perikanan yang berkelanjutan untuk mengatasi permasalahan pangan di masa depan. Inisiatif ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia dan keberlanjutan sektor kelautan.
Menurut Menteri Trenggono, kebijakan ekonomi biru yang diusung KKP menempatkan ekologi sebagai prioritas utama. Program ini mencakup perluasan kawasan konservasi laut, penangkapan ikan terukur berbasis kuota, pengembangan perikanan budidaya berkelanjutan, pengawasan kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil, serta pembersihan sampah laut. Beliau mengajak kader Muhammadiyah untuk berperan aktif sebagai agen perubahan dalam implementasi kebijakan ini di seluruh Indonesia. "Saya mengajak kader–kader Muhammadiyah sebagai kaum cendekiawan muslim dapat menjadi agen perubahan untuk mengakselerasi implementasi kebijakan ekonomi biru di seluruh Indonesia," kata Trenggono.
Kerja sama KKP dan Muhammadiyah akan fokus pada beberapa kegiatan penting, termasuk pengembangan kampung nelayan modern, kampung perikanan budidaya, usaha garam rakyat, dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia. Selain itu, kolaborasi ini juga akan mencakup pengelolaan sampah laut, restorasi ekosistem pesisir, pemberdayaan masyarakat pesisir, penguatan daya saing produk kelautan dan perikanan, serta promosi konsumsi protein ikan. Hal ini sejalan dengan misi Presiden Prabowo Subianto untuk mencapai triple win: pertumbuhan ekonomi 8 persen, penurunan kemiskinan menuju 0 persen, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Pentingnya Ekonomi Biru untuk Ketahanan Pangan
Menteri Trenggono menjelaskan proyeksi peningkatan populasi global hingga 9,7 miliar jiwa pada tahun 2050, yang akan meningkatkan kebutuhan pangan secara signifikan. Sementara itu, kapasitas daya dukung lahan di darat terus menurun akibat aktivitas manusia. Oleh karena itu, pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan menjadi sangat krusial. Sektor perikanan, sebagai penyedia pangan biru (blue food), akan memainkan peran yang semakin penting. Proyeksi pertumbuhan pasar perikanan dunia sebesar 6,52 persen CAGR dari 269,3 miliar dolar AS pada 2023 menjadi 419,09 miliar dolar AS pada 2030 menunjukkan potensi besar sektor ini.
Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar dengan luas perairan yang signifikan, memiliki potensi besar untuk memanfaatkan sektor kelautan dan perikanan. Menteri Trenggono optimis bahwa sinergi dengan Muhammadiyah akan menjadi kunci keberhasilan pembangunan sektor kelautan dan perikanan di Indonesia, mendukung visi Indonesia Emas 2045. "KKP sangat optimis bahwa sinergi, kolaborasi dan kerja sama dengan PP Muhammadiyah ini akan menjadi salah satu kunci kesuksesan dalam pembangunan sektor kelautan dan perikanan di Indonesia ke depan," katanya.
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Haedar Nashir, menyatakan dukungannya terhadap kerja sama ini, menekankan pentingnya keseimbangan dalam kehidupan. Beliau menghubungkan inisiatif ini dengan prinsip-prinsip Islam Berkemajuan, yang menekankan pentingnya keseimbangan dalam menjalankan ajaran agama. "Risalah Islam Berkemajuan menyoroti ciri-ciri wasathiyah. Salah satunya hendaknya dalam menjalankan perintah agama, selalu berada dalam keseimbangan," kata Haedar.
Kerja Sama yang Komprehensif
Nota kesepahaman antara KKP dan Muhammadiyah mencakup berbagai program yang saling melengkapi dan bertujuan untuk mencapai tujuan bersama. Kerja sama ini tidak hanya berfokus pada aspek ekonomi, tetapi juga pada aspek sosial dan lingkungan. Dengan melibatkan Muhammadiyah, KKP berharap dapat menjangkau masyarakat luas dan memastikan keberlanjutan program ekonomi biru di Indonesia.
Program-program yang akan dijalankan meliputi pengembangan infrastruktur perikanan, pelatihan dan pengembangan kapasitas masyarakat pesisir, serta kampanye untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian laut. Dengan dukungan Muhammadiyah, diharapkan program-program ini dapat berjalan lebih efektif dan efisien, sehingga dapat memberikan dampak yang lebih besar bagi masyarakat Indonesia.
Kolaborasi ini menandai langkah penting dalam upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui sektor kelautan dan perikanan. Dengan menggabungkan keahlian dan sumber daya KKP dan jaringan luas Muhammadiyah, diharapkan program ekonomi biru dapat berjalan dengan sukses dan berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Secara keseluruhan, kerja sama ini menjanjikan masa depan yang lebih cerah bagi sektor kelautan dan perikanan Indonesia, dengan potensi untuk meningkatkan ketahanan pangan, kesejahteraan masyarakat, dan pelestarian lingkungan laut.