Isra Miraj di Manokwari: Momentum Perkuat Kerukunan Umat Beragama
Wakil Bupati Manokwari mengajak umat Muslim menjadikan Isra Miraj sebagai momen memperkuat persatuan dan kerukunan antarumat beragama di Manokwari, Papua Barat, menekankan pentingnya toleransi dan kerja sama untuk pembangunan daerah.

Peringatan Isra Miraj di Manokwari, Papua Barat, pada Senin, 27 Januari 2020, dimanfaatkan Wakil Bupati Eddy Budoyo untuk mengajak umat Muslim memperkuat persatuan dan kerukunan antarumat beragama. Beliau menyampaikan hal ini dalam sambutannya di Masjid Al Falah, menekankan pentingnya peristiwa Isra Miraj sebagai perekat hubungan baik, bukan hanya antar umat Islam, tetapi juga dengan pemeluk agama lain dan pemerintah.
Menurut Wakil Bupati, makna utama Isra Miraj terletak pada perintah shalat lima waktu. Lebih dari sekadar ritual keagamaan, shalat diartikan sebagai pengingat untuk senantiasa menjaga hubungan baik dengan Tuhan dan memperbaiki perilaku di tengah masyarakat. Hal ini, menurutnya, sangat penting untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, khususnya di daerah majemuk seperti Manokwari.
Eddy Budoyo menambahkan bahwa kerukunan antarumat beragama dan masyarakat merupakan modal utama pembangunan daerah. Pemkab Manokwari berkomitmen menjadikan Manokwari sebagai zona damai, sebuah komitmen yang perlu terus dijaga. Konflik antar masyarakat, tegasnya, akan menghambat pembangunan, perekonomian, dan keamanan daerah bahkan memicu ketidakstabilan politik.
Wakil Bupati mengajak umat Muslim meneladani Rasulullah yang dikenal dengan sikap rukun, damai, dan menghormati antar umat beragama. Ia juga mendorong terjalinnya komunikasi yang baik antara tokoh agama, masyarakat, dan pemerintah untuk menyelesaikan masalah secara konstruktif.
Ketua MUI Manokwari, Baharuddin Sabola, turut memberikan pandangannya. Ia menghubungkan peringatan Isra Miraj dengan ajaran toleransi beragama. Menurutnya, peristiwa Isra Miraj yang dialami Rasulullah selalu menekankan pentingnya toleransi, dan hal ini telah dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari di Manokwari. Buktinya, kerukunan antarumat beragama di Manokwari terjaga dengan baik.
Baharuddin memberikan contoh nyata kerukunan tersebut. "Kerukunan di Manokwari sangat bagus, karena ada pembinaan dari tokoh agama. Kita saling menjaga ketika ada peringatan hari besar. Misal besok Imlek, kita dari umat Muslim dan Kristen yang jaga. Begitu pula sebaliknya, kita saling bahu membahu," ujarnya.
Kesimpulannya, peringatan Isra Miraj di Manokwari bukan hanya sekadar perayaan keagamaan, tetapi juga momentum untuk memperkuat nilai-nilai persatuan, kerukunan, dan toleransi antarumat beragama demi pembangunan daerah yang lebih baik. Kerja sama yang harmonis antara berbagai elemen masyarakat, termasuk pemerintah, menjadi kunci keberhasilan dalam menjaga kedamaian dan kemajuan Manokwari.