Toleransi Beragama di Manado: Isra Mikraj dan Imlek Berdampingan
MUI Manado menilai perayaan Isra Mikraj dan Imlek yang berdekatan waktunya pada tahun ini semakin memperkuat toleransi antar umat beragama di Sulawesi Utara.
Perayaan Isra Mikraj dan Imlek yang hampir bersamaan tahun ini di Manado, Sulawesi Utara, dinilai memperkuat toleransi antar umat beragama. Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Manado, Yaser Bin Salim Bachmid, menyatakan hal tersebut pada Sabtu lalu.
Menurut Yaser, kesamaan waktu perayaan kedua hari besar keagamaan ini memberikan kesempatan untuk meningkatkan toleransi. "Tahun ini perayaan Isra Mikraj umat Muslim berdekatan dengan Imlek, kita ambil hikmahnya sehingga toleransi beragama semakin terpelihara dengan baik," ujarnya.
Sebagai Ketua Badan Koordinasi Mubaligh Indonesia (Bakomubin) Sulut, Yaser juga mengajak masyarakat untuk aktif bersosialisasi dan menjalin hubungan baik dengan pemeluk agama lain. Hal ini penting untuk memastikan perayaan kedua hari raya tersebut berjalan lancar dan kondusif di Sulawesi Utara.
Ia menekankan pentingnya menegakkan nilai toleransi di Sulawesi Utara atau yang dikenal sebagai "Bumi Nyiur Melambai". Dengan menjalin hubungan yang harmonis, toleransi antar umat beragama akan semakin kokoh.
Yaser menambahkan bahwa libur Isra Mikraj akan berlanjut dengan libur Imlek pada 29 Januari 2025. Kedekatan waktu libur ini memberikan kesempatan lebih luas untuk mempererat tali silaturahmi antar umat beragama.
MUI Manado juga mengimbau umat Islam untuk memperbanyak ibadah selama Isra Mikraj, seperti beristigfar, berdoa, membaca selawat, puasa, dan bersedekah. Sementara untuk perayaan Imlek, imbauan disampaikan agar umat saling menyapa dan berbagi kebahagiaan.
Kesimpulannya, kedekatan perayaan Isra Mikraj dan Imlek di Manado menjadi momentum positif untuk memperkuat toleransi dan kerukunan antar umat beragama di Sulawesi Utara. Hal ini menunjukkan harmoni sosial yang baik di tengah keberagaman masyarakat.