Imlek 2024: Momentum Perdamaian dan Toleransi Antar Umat Beragama di Indonesia
Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk menjadikan perayaan Imlek sebagai momentum memperkuat persaudaraan dan toleransi antar umat beragama, serta menekankan pentingnya integritas dan keteladanan dalam kepemimpin
![Imlek 2024: Momentum Perdamaian dan Toleransi Antar Umat Beragama di Indonesia](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/03/220126.386-imlek-2024-momentum-perdamaian-dan-toleransi-antar-umat-beragama-di-indonesia-1.jpeg)
Perayaan Tahun Baru Imlek di Jakarta menjadi sorotan, ketika Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyampaikan pesan penting tentang perdamaian dan toleransi. Pada Senin, 03/02, saat menghadiri Perayaan Imlek Forum Masyarakat Indonesia Emas di Jakarta Pusat, Menag menekankan peran Imlek sebagai momentum untuk mempererat persatuan dan kesatuan bangsa.
Menag Nasaruddin Umar menyampaikan harapannya agar perayaan Imlek membawa kedamaian, tidak hanya bagi individu, tetapi juga untuk Indonesia dan dunia. Beliau mengajak seluruh warga Indonesia untuk mengutamakan nilai-nilai perdamaian dan toleransi antar umat beragama, mengingat keberagaman kepercayaan dan ketaatan beragama yang tinggi di Indonesia.
Indonesia, dengan kekayaan budaya dan nilai-nilai luhurnya, menjadi contoh bagaimana keberagaman dapat dirayakan. Menag menyatakan, "Indonesia adalah negara yang paling subur untuk menginterpretasikan kebudayaan masing-masing, tentunya sesuai ketentuan yang berlaku di Indonesia." Hal ini menekankan pentingnya menghargai dan memahami perbedaan budaya dalam bingkai hukum yang berlaku.
Tema Imlek Nasional tahun ini, "Perilaku Lurus Pemimpin akan Meluruskan Hati Seluruh Rakyat," mendapat apresiasi dari Menag. Tema ini mengingatkan beliau pada pesan Presiden Prabowo, "ikan busuk dari kepalanya." Pesan ini, menurut Menag, mengajarkan pentingnya integritas dan keteladanan, karena setiap individu memiliki peran kepemimpinan dan akan dimintai pertanggungjawaban atas tindakannya.
Menag juga mengajak umat Konghucu dan seluruh umat beragama untuk mengamalkan ajaran agama masing-masing dengan sebaik-baiknya. Beliau meyakini bahwa dengan pengamalan ajaran agama yang baik, Indonesia akan semakin damai dan sejahtera.
Lebih lanjut, Menag menjelaskan hubungan antara kerukunan antar umat beragama dan pengamalan ajaran agama. "Semakin dekat kita dengan ajaran agama masing-masing, akan semakin dekat dengan agama lain. Karena, semua agama itu banyak persamaannya, lebih sulit mencari perbedaan antara agama yang satu dengan lainnya. Semakin religius umat beragama, semakin kerukunan dan kedamaian umat akan terwujud," tegasnya.
Pernyataan Menag ini menunjukkan pentingnya peran agama dalam membangun perdamaian dan toleransi di Indonesia. Perayaan Imlek, dalam konteks ini, bukan hanya sekadar perayaan tahun baru, tetapi juga momentum untuk merefleksikan nilai-nilai persatuan dan kerukunan.