Jakarta Antisipasi Banjir: Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) Lakukan Tiga Sorti Penyemaian
Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di Jakarta telah melakukan tiga sorti penyemaian garam untuk mengantisipasi potensi hujan lebat dan banjir yang diprediksi BMKG pada 16-18 Maret 2025.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi peningkatan potensi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat di Jakarta, Banten, dan Jawa Barat antara tanggal 16 hingga 18 Maret 2025. Menyikapi prediksi tersebut, Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di Jakarta telah melaksanakan tiga sorti penyemaian garam (NaCl) pada hari kelima operasinya, sebagai upaya antisipasi bencana hidrometeorologi, termasuk banjir. Operasi ini melibatkan 2,4 ton bahan semai higroskopis yang disebar di tiga titik lokasi berbeda.
Direktur Tata Kelola Modifikasi Cuaca BMKG, Budi Harsoyo, menjelaskan bahwa prediksi peningkatan intensitas curah hujan ini perlu diantisipasi. "Berdasarkan prediksi hujan harian, esok hingga 3 hari ke depan cenderung mengalami peningkatan intensitas curah hujan," kata Budi di Jakarta, Sabtu (15/3).
Pelaksanaan OMC tahap ketiga ini, yang dimulai sejak 11 Maret 2025, telah melibatkan total 12 sorti dengan penggunaan 9,6 ton bahan semai dan total jam terbang mencapai 25 jam 50 menit. Tindakan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah untuk mengurangi risiko banjir yang sering terjadi di Jakarta saat musim hujan.
Titik Lokasi Penyemaian dan Rincian Operasi
Ketua Subkelompok Logistik dan Peralatan BPBD DKI sekaligus Juru Bicara OMC Jakarta tahun 2025, Michael Sitanggang, merinci lokasi penyemaian dalam tiga sorti tersebut. Sortir pertama dilakukan di area barat daya Bogor dan Lebak. Sorti kedua difokuskan di area barat laut Kota Cilegon, Serang, dan Perairan Selat Sunda. Sedangkan sorti ketiga dilakukan di area barat daya Pandeglang Banten, Kabupaten Lebak, dan Perairan Selat Sunda. "Higroskopis adalah kemampuan suatu zat untuk menyerap uap air dari lingkungan, baik melalui absorbsi maupun adsorpsi," jelas Michael menjelaskan jenis bahan semai yang digunakan.
Ketiga sorti penyemaian ini bertujuan untuk mengurangi potensi hujan ekstrem yang dapat menyebabkan banjir di wilayah Jakarta dan sekitarnya. BMKG memprediksi potensi hujan lebat terutama pada tanggal 16 Maret 2025, yang diperkirakan akan turun pada sore hingga malam hari.
Proses penyemaian garam dilakukan dengan menggunakan pesawat terbang yang menyebarkan bahan semai di awan. Bahan semai higroskopis ini akan menyerap uap air di atmosfer, sehingga diharapkan dapat mengurangi jumlah air hujan yang jatuh ke permukaan bumi. Hal ini merupakan salah satu strategi untuk meminimalisir dampak negatif dari cuaca ekstrem.
Imbauan Kewaspadaan kepada Masyarakat
Meskipun upaya modifikasi cuaca dilakukan, Michael Sitanggang mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi dampak cuaca ekstrem. Masyarakat dihimbau untuk tetap siaga terhadap kemungkinan genangan air dan potensi banjir di beberapa titik rawan di Jakarta. "Kami terus memantau perkembangan informasi dari BMKG guna memastikan keselamatan dan kenyamanan masyarakat," ujar Michael.
Pemerintah daerah terus berupaya untuk meminimalisir dampak negatif dari cuaca ekstrem. Selain operasi modifikasi cuaca, berbagai langkah antisipasi banjir lainnya juga dilakukan, seperti pembersihan saluran air, dan peningkatan kapasitas pompa air. Kerja sama antara BMKG dan BPBD DKI Jakarta dalam hal ini sangat penting untuk memberikan informasi akurat dan langkah-langkah mitigasi yang tepat.
Dengan adanya prediksi cuaca ekstrem ini, diharapkan masyarakat dapat lebih siap menghadapi potensi bencana. Pemantauan informasi cuaca secara berkala dan mengikuti imbauan dari pemerintah sangat penting untuk mengurangi risiko kerugian yang mungkin terjadi.