Jaktim Pasang 32 Sistem Peringatan Dini Banjir
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta Timur memasang 32 sistem peringatan dini banjir (EWS) di berbagai lokasi rawan banjir untuk mengantisipasi musim hujan dan meningkatkan kesiapsiagaan warga.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Jakarta Timur berinisiatif memasang 32 sistem peringatan dini (early warning system/EWS) di berbagai lokasi rawan banjir. Langkah ini diambil sebagai respons atas meningkatnya intensitas hujan di awal tahun 2025.
Pemasangan EWS ini dibarengi dengan sosialisasi kebencanaan kepada warga di lokasi-lokasi yang selama ini sering terdampak banjir. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Satgas Korwil BPBD Kota Jakarta Timur, Sukendar, saat dihubungi Antara pada Senin lalu. Tujuannya jelas: mengurangi risiko banjir dan meningkatkan kesadaran masyarakat.
Sosialisasi yang dilakukan BPBD Jakarta Timur cukup komprehensif. Materinya meliputi edukasi mengenai informasi cuaca dan banjir, penyiagaan petugas penanggulangan bencana, dan peran aktif masyarakat dalam mitigasi banjir saat musim hujan. Sukendar menekankan pentingnya partisipasi aktif warga dalam mengurangi dampak bencana.
Sistem EWS yang terpasang di 32 titik ini diharapkan dapat memberikan informasi cepat dan akurat kepada masyarakat di daerah rawan banjir. Sistem ini tidak hanya memantau data cuaca, tetapi juga tinggi muka air (TMA) sungai dan kecepatan angin. Dengan informasi yang cepat dan tepat, masyarakat dapat lebih siap menghadapi ancaman banjir, cuaca ekstrem, puting beliung, atau rob, sehingga kerugian dan korban jiwa dapat diminimalisir.
Menurut Sukendar, sistem ini juga akan digunakan untuk publikasi berita dan acuan dalam manajemen penanggulangan bencana. Deteksi dini bencana menjadi kunci utama dalam meminimalisir dampak negatif yang ditimbulkan. Kecepatan respon menjadi prioritas dalam upaya penanggulangan bencana.
Lokasi pemasangan EWS tersebar di beberapa kecamatan di Jakarta Timur. Di Kecamatan Kramat Jati, EWS terpasang di Kelurahan Batu Ampar, Tengah, Kramat Jati, Cawang, Cililitan, dan Balekambang. Sementara di Kecamatan Jatinegara, EWS berada di Kelurahan Bidara Cina, Cipinang Muara, Cipinang Besar Selatan, dan Kampung Melayu.
Selanjutnya, di Kecamatan Duren Sawit, EWS dipasang di Kelurahan Pondok Bambu, Malaka Sari, Duren Sawit, dan Pondok Kelapa. Kecamatan Cakung mencakup Kelurahan Cakung Timur, Rawa Terate, Ujung Menteng, dan Pulogebang. Sedangkan di Kecamatan Makasar, EWS terletak di Kelurahan Pinang Ranti, Makasar, dan Cipinang Melayu.
Pemasangan EWS juga dilakukan di Kecamatan Cipayung (Kelurahan Lubang Buaya, Setu) dan Kecamatan Ciracas (Kelurahan Rambutan, Cibubur, dan Ciracas). Terakhir, di Kecamatan Pasar Rebo, EWS terpasang di Kelurahan Gedong dan Pekayon. Pembagian lokasi ini mencerminkan upaya BPBD untuk menjangkau wilayah-wilayah yang paling rentan terhadap banjir.
Selain pemasangan EWS, BPBD Jakarta Timur juga melakukan berbagai upaya lain untuk menghadapi musim hujan. Ini termasuk apel kesiapsiagaan, pengecekan sarana dan prasarana penanggulangan bencana, pengecekan rambu jalur evakuasi, dan pelatihan gabungan dengan PPSU Sudin SDA serta stakeholders terkait pengoperasian alat penanggulangan bencana. Operasi modifikasi cuaca (OMC) di tingkat provinsi juga menjadi bagian dari strategi penanggulangan bencana.