Jayawijaya Dukung Pangan Lokal untuk Sukseskan Program MBG
Pemkab Jayawijaya prioritaskan pangan lokal untuk menunjang Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Nasional, demi memastikan keberhasilan program dan kearifan lokal.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayawijaya gencar memperkuat peran pangan lokal untuk mendukung keberhasilan program Makan Bergizi Gratis (MBG) tingkat nasional. Hal ini disampaikan oleh Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Kabupaten Jayawijaya, Pilatus Lagowan, di Wamena pada Kamis, 30 Januari 2024.
Pj Sekda Lagowan menekankan pentingnya pangan lokal dalam keberhasilan program MBG di wilayah Papua Pegunungan, khususnya Jayawijaya. Beliau menjelaskan, masyarakat di daerah tersebut memiliki ketergantungan kuat pada sumber daya alam, termasuk pangan lokal yang menjadi bagian utama dari konsumsi harian mereka.
Program MBG, menurut Lagowan, akan lebih efektif jika menggabungkan pangan lokal seperti umbi-umbian dan sayuran dengan sumber protein hewani seperti daging, ikan, telur, dan ayam. Kombinasi ini akan memastikan asupan gizi seimbang bagi masyarakat.
Pemkab Jayawijaya aktif mendorong pemanfaatan pangan lokal. Tujuannya agar masyarakat mendapatkan keuntungan ekonomi dari hasil bumi mereka, sekaligus menjamin kelancaran program MBG. Inisiatif ini diharapkan mampu menciptakan sistem yang saling menguntungkan antara masyarakat dan keberhasilan program pemerintah.
Meskipun Pemkab Jayawijaya berkomitmen penuh untuk menyukseskan program MBG, koordinasi yang erat dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Pegunungan tetap diperlukan. Hal ini penting untuk menyamakan persepsi dan memastikan keselarasan aturan pelaksanaannya.
Saat ini, Pemkab Jayawijaya masih menunggu petunjuk teknis (juknis) resmi dari Pemprov Papua Pegunungan maupun Badan Gizi Nasional terkait implementasi MBG. Kejelasan juknis sangat penting untuk menyesuaikan program dengan kondisi dan kebiasaan masyarakat setempat.
Antisipasi Pemkab Jayawijaya telah dipersiapkan. Setelah juknis diterima, rencananya akan dilakukan penyesuaian agar program MBG selaras dengan kebiasaan konsumsi pangan lokal masyarakat Papua Pegunungan, khususnya Jayawijaya. Dengan demikian, program MBG diharapkan memberikan manfaat optimal bagi perkembangan anak-anak di daerah tersebut.
Koordinasi yang baik antara Pemkab Jayawijaya, Pemprov Papua Pegunungan, dan Badan Gizi Nasional sangat krusial. Tujuannya adalah agar aturan dari Badan Gizi Nasional dapat diimplementasikan secara efektif dan sesuai dengan kebutuhan serta kebiasaan masyarakat setempat, sehingga program MBG benar-benar memberikan dampak positif bagi kesehatan anak-anak Jayawijaya.